Part 8- Berakhir dengan satu kalimat

3.2K 194 1
                                    

Sudah sebulan Aruna resmi menjadi mahasiswa, tapi tetap saja dia tidak bisa lepas dari kegiatan yang Aruna benci dari pertama kali masuk.

"Eh gila ya yang buat acara masa ospek di hari Sabtu, tolonglah." Erang Aruna.

"Yaelah Na, kan yang buat ayang Dion." Aruna mengernyit mendengar kata "ayang" dari Sarah. Julukan untuk Dion jika berbicara dengan Aruna. Entah apa maksudnya.

"Sar plis berhenti ngomong kata jijay kayak gitu, ntar nih buku mendarat di kepala lu gak usah nyalahin gue." Sambil mengacungkan buku di depan muka Sarah, Aruna mengancam Sarah, tapi Sarah tidak menggubris Aruna dan hanya ber he-he-he malahan.

"Woeeee jangan berisik ih ini Aruna dari tadi udah diliatin senior tuh." Rio menoleh berbicara memperingati Aruna dengan cara berbisik-bisik.

"Kok gue yang disalahin? Kan bukan cuma gue yang rame?!" Aruna tidak terima disalahkan oleh Rio.

"Yaaaa namanya juga gebetan Na, pasti dibelain lah." Sahut Ari. Tidak lama setelah itu sebuah pukulan mendarat mulus di punggung Ari. Ari menengok ke belakang dan menemukan Sarah dengan muka bengisnya sambil melotot ke arah Ari.

"Ih gak terima dibilang gebetan? Makanya Yo buruan diresmiin deh si Sarah jadi pacarmu." Bukannya mengamuk, Ari justru getol memancing Sarah marah.

"Cewek tuh butuh kepastian." Timpal Tasha.

"Tenang Sar, kalo si Rio mainin kamu, tinggal ditumbuk aja jadi bubuk ketumbar terus dilarutin ke danau kampus." Kali ini Rita berkomentar.

"Mana pernah sih aku mainin cewek, tenang aja Sar." Langsung saja Sarah blushing mendengar perkataan Rio. Emang rada baperan Sarah kalo sama Rio.

"UHUYYYYY!" Terdengar sorak riuh dari segerombol kelompok Leon Walras yang langsung ditegur senior.

"EH INI APA YA RAME-RAME? DENGERIN SI PEMATERI BUKAN MALAH GOSIP! KALIAN MAU DIHUKUM HA?!"

Buset panitia cowok rambut gondrong ini masih aja marah+bentak. Gak putus tuh urat tenggorokannya? Batin Aruna sambil geleng-geleng kepala.

Segera saja kelompok Leon Walras diam tapi tak lama setelah senior itu pergi suara cekikikan masih bersambung di kelompok Leon Walras.

Ospek memang telah usai, Aruna kira penderitaannya selama kurang lebih seminggu sudah berakhir. Nyatanya tidak pembaca sekalian! Ternyata seminggu setelah perkuliahan perdana, panitia ospek mengumumkan diadakannya ospek rutinan dari fakultas selama satu semester. Bisa diulangi. SATU SEMESTER! Yang artinya sama dengan 6bulan. E-N-A-M--B-U-L-A-N!

Seperti yang sudah bisa ditebak, Aruna ngomel-ngomel sendiri. Ingin memaki panitia ospek, tapi nyalinya tidak sebesar itu, yang ada dia nanti dimusuhi dan dikeroyok panitia ospek. Tapi, dibalik berita buruk itu ada secercah berita baik yaitu kelompok ospek fakultas akan tetap ada yang berarti ia masih bisa bertemu kelompok Leon Walras. Kelompok rusuh sebenarnya.

Aruna masih ingat seminggu setelah perkuliahan perdana, pada Sabtu malam, diadakan semacam malam penutupan ospek fakultas yang berisi ya acara pembukaan dari jajaran dekan, penampilan band kampus, pembacaan pemenang duta ospek fakultas 2017, penampilan dari ukm (unit kegiatan mahasiswa) tingkat fakultas, pemenang kelompok terbaik versi a, b, sampai merkurius. Aruna hanya sanggup mengikuti acara sampai nama pemenang duta ospek dan nama kelompoknya yang notabene menang sebagai kelompok terkompak dan juara 1 challenge ospek. Luar biasa. Kalau ada tambahan, Aruna ingin menambahkan juara lambe turah untuk kelompoknya.

"Aruna mau makan apa?" Popo menyadarkannya dari lamunannya. Saat ini semua anggota kelompoknya sedang berada di kantin fakultas karena jam ishoma(istirahat, sholat, makan).

Kisah Kasih KampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang