Chapter 13

227 36 9
                                    

Sorry for Typos

.

Di penghujung jalan kecil disuatu perumahan terlihat beberapa anggota JYP yang sedang berkumpul membicarakan sesuatu yang mungkin bisa ditebak mereka sedang merencanakan kejahatan lainnya.

Berhubung aksi teror sehari lalu yang gagal mereka lakukan, otomatis mereka harus memikirkan rencana lain. JYP tetap harus mendapat pemasukan.

Jinyoung yang kebetulan melalui jalan itu, diam-diam menguping pembicaraan mereka. Rasa penasaran pada dirinya lebih mendominasi dari keinginan perutnya untuk diisi makanan. Alasannya ia ingin tahun rencana apalagi yang mereka buat untuk teror berikutnya. Dasar, baru kemarin mereka gagal membuat teror. Sekarang sudah berani membuat rencana lain. Tidak ada habisnya, pikirnya.

"Jie!" panggil Mark sambil menepuk pundak Jinyoung yang tengah mengintip dari balik dinding.

Jinyoung otomatis terlonjak kaget. Wajahnya terlihat pucat sesaat setelah mengetahui seseorang menangkap basahnya. Lalu dengan perlahan ia membalikkan badannya dan kemudian menghela nafasnya panjang. Mark berdiri di hadapannya dengan bibir menahan tawa.

"Hei, Jie! Sedang apa kau disini?" Tanya Mark masih sambil menahan tawanya.

"Menguping pembicaraan mereka," jawab Jinyoung. Lalu memutar matanya. "Tertawa saja kalau kau mau. Tidak usah ditahan seperti itu."

Oh, sepertinya Mark tipe laki-laki penurut. Buktinya saat ini ia langsung tertawa setelah mendapat persetujuan dari Jinyoung.

Jinyoung mengusap wajahnya dengan telapak kanannya. Lalu ia menatap wajah Mark dengan serius. Wajah itu membuatnya teringat akan masa lalunya dengan Mark sebelum mereka bergabung dengan JYP. Raut wajah dan bibir yang selalu tertawa lepas yang tak pernah ia lupakan dari seorang Mark Tuan.

CUP

Tiba-tiba saja Mark mengecup bibirnya sekilas. Otomatis hal tersebut langsung membuatnya membelalakkan matanya. Jangan lupa dengan wajahnya yang sudah memerah sempurna. Oh, si sialan Mark benar-benar membuat kadar kekesalannya naik. Ditambah dengan rasa malu yang mengalihkan kekhawatirannya terhadap teman-teman Mark.

"Siapa disana?" Teriak salah satu anggota JYP dari balik dinding.

Mendengar pertanyaan tersebut lantas membuat Jinyoung melirikkan matanya pada Mark. Lelaki itu harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah dilakukannya. Untuk tawaan bahkan kecupan yang tak seharusnya menjadi bagian di moment mereka saat ini. Terlebih lagi saat ini lelaki itu terlihat tersenyum puas dengan apa yang sudah dilakukannya.

Tentunya Mark mengerti dan mengiyakan apa yang secara tidak langsung Jinyoung perintahkan padanya. Kakinya bergerak dari balik dinding dan menunjukkan dirinya pada teman-teman satu organisasinya. Masih disertai cengiran konyol di wajahnya. Walau rasanya berat jika dia harus meninggalkan Jinyoung sendiri disana. Padahal melihat rona merah di wajah gadis itu adalah kesenangannya. Sungguh aneh memang.

"Ini aku," ujar Mark.

"Kau membuat kami semua terkejut, Mark!" Sahut Namjoon sambil memukul bahu Mark.

"Memangnya kau pikir aku ini siapa? Hantu Jinyoung?" Tanya Mark setengah bergurau.

Namjoon mengerti. Ia menganggukkan kepalanya dan kembali menempatkan bokongnya dikursi yang sebelumnya memang ia duduki.

"Ngomong-ngomong tentang Jinyoung, sepertinya aku merasa kalau ia masih hidup," ujarnya kemudian seraya merapihkan sarung tangan yang dikenakannya.

"Jangan ngaco. Jinyoung tidak mungkin masih hidup. Kita jelas-jelas melihatnya sudah tergeletak tak bernyawa saat itu," sahut Jackson.

"Memangnya kau lihat langsung mayat Jinyoung?" Namjoon bertanya dengan raut wajah menyelidik.

RETALIATION [GOT7, MARKJIN] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang