Chapter 4

321 40 35
                                    

“Hanya seginikah kehebatan dan kekuatan kau, Jinyoung? orang yang paling aku kagumi selama ini,” kata Jackson dengan senyum sinisnya.

.

.

.

.

.

Dilain pihak, Jaebum dan Mark masih beradu tembak diruangan lain tanpa kenal ampun. Kekuatan mereka sama-sama tidak mudah untuk dikalahkan.

Apalagi Mark sama sekali tidak menggunakan perangkap seperti yang dilakukan Jackson. Akibat dari kekuatan mereka yang seimbang, mereka jadi sama-sama merasa lelah dalam duel.

“Hebat juga kau. Tidak salah kau sangat dikagumi oleh Jinyoung,” kata Jaebum sambil berjalan serong.

“Jinyoung kagum padaku? Impossible,” jawab Mark sambil memutar-mutarkan pistolnya.

“Terserah kalau kau tidak percaya. Yang jelas sebenarnya dia mempunyai perasaan yang berbeda padamu!” kata Jaebum sambil menarik pelatuknya.

Mark menghindari serangan Jaebum dengan sangat cepat. Ia langsung bersembunyi dibalik dinding dan bersiap-siap menembak Jaebum. Ia akan memberi serangan balasan tanpa ampun.

Akan tetapi, pada saat ia sedang bersiap-siap menembak Jaebum, tidak sengaja ia melihat Jinyoung yang tergeletak tidak jauh darinya. Sesegera mungkin ia berlari menghampiri Jinyoung. Lalu Jinyoung pun ditarik dan langsung dipeluknya dari belakang tanpa menyentuh tali yang ia ketahui menjadi penyebab musuhnya tergeletak tak berdaya. Kemudian menempelkan pistolnya di dahi sebelah kanan Jinyoung.

“Bagaimana Jaebum? Jika kau berani maju, akan kutembak gadis tercintamu ini!” ancam Mark.

“Mark, bukankah kita selalu bersama sejak kecil. Kita juga mempunyai satu misi yang sama kan? Tapi apa kau benar-benar yakin ingin membunuhku?” Jinyoung mengeluarkan suaranya pelan saat dirasakan ujung pistol Mark terasa dingin di pelipis kanannya.

“Kenapa aku harus tidak yakin untuk membunuh penghianat sepertimu?" Mark balik bertanya. Nadanya terdengar sangat dingin ditelinga Jinyoung. "Heh, yang ada aku malah bersemangat mengirim kau dan kedua teman barumu itu ke Neraka!" sahut Mark.

“Persetan dengan semua omong kosongmu!” geram Yugyeom.

Mendengar perkataan Yugyeom, Jackson langsung menginjak badan Yugyeom dengan sangat keras. Hingga dari mulut Yugyeom mengeluarkan sedikit darah. Dadanya pun terasa sakit akibat dari injakan dari kaki Jackson yang amat keras.

“YUGYEOM!!” teriak Jinyoung sambil mencoba melepaskan diri dari Mark.

.

.

.

.

Jinyoung tiba-tiba terlepas dari Mark dengan begitu saja. Ia langsung berlari menghampiri Yugyeom dan duduk disampingnya. Perlahan tangannya dikepalkan untuk menghajar Jackson. Namun, karena ia ingat kalau Jackson itu temannya, ia mengagalkan niatnya. Apalagi memang tak ada sedikitpun keinginan untuk berkelahi dengan Jackson dan Mark.

“Sudahlah, Jinyoung, aku tidak apa-apa,” kata Yugyeom sambil tersenyum.

“Mark, Jackson, lebih baik kalian ikut aku pergi dari JYP dan sama-sama kita hancurkan JYP! Kita tidak usah berkelahi seperti ini lagi!” ajak Jinyoung.

“Kau pikir kami akan terpengaruh oleh perkataanmu. Jangan harap!” ketus Jackson.

Pandangan Jinyoung tetap tertuju pada lantai, meskipun sebenarnya iangin sekali menatap wajah Mark. Saat itu seakan-akan ia tidak berani menetap wajah Mark yang Ia kagumi selama ini. Dan orang yang selalu bersamanya sejak kecil.

RETALIATION [GOT7, MARKJIN] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang