Chapter 30

300 41 69
                                    

No edit. Sorry for typos

.

.

Hal yang Yugyeom khawatirkan terjadi. Saat ia sampai bersama dengan Seokjin disamping gedung kantor JYP, salah seorang anak buah Mark mengatakan jika mereka gagal mencegah Jinyoung untuk memasuki gedung tersebut.

Sekitar tiga menit setelah Jinyoung memasuki kawasan gedung, ia dan Seokjin sampai. Perbedaan waktu yang tipis. Namun keselamatan Jinyoung berada diujung tanduk. Apalagi mereka tidak tahu apa yang dilakukan Taecyeon beserta anak buahnya terhadap Jinyoung. Lalu apa yang harus Yugyeom dan Seokjin lakukan? Tidak mungkin mereka ikut masuk. Keadaan bisa semakin runyam.

Setelah mendengar ucapan Jackson mengenai rencana Taecyeon terhadap Jinyoung jika gadis itu mendatangi kantor pusat JYP, Yugyeom merasa hidup gadis itu sangatlah menyedihkan. Kalau bisa ia berharap agar gadis yang disukai Mark itu dapat merasakan kehidupan yang normal. Tanpa orang-orang jahat disekitarnya.

Beruntungnya Jinyoung tak pernah terpengaruh untuk menjadi penjahat, walau cara yang ditempuh salah dengan mengabdi pada paman yang berusaha untuk mengambil alih harta kekayaan keluarganya. Gadis itu masih pada pendiriannya untuk menghancurkan organisasi tersebut.

"Dimana Jinyoung?" tanya sebuah suara dari arah belakang disertai dengan deru nafas yang tidak beraturan.

Yugyeom memutar badannya dan Melihat Mark dalam keadaan berantakan. Rambutacak-acakan, keringat membanjiri wajahnya, dan nafasnya yang tidak beraturan. Lelaki LA itu menatapnya seakan menuntutnya untuk menjawab pertanyaannya. "Kita terlambat." Ujarnya menyesal.

Seokjin menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Yugyeom. "Kita harus memikirkan cara lain. Aku yakin saat ini Taecyeon sedang berusaha untuk membuatnya menandatangani surat pengalihan kekuasaan."

"Jinyoung tidak akan menandatangani surat tersebut dan yang aku takutkan Taecyeon melakukan sesuatu yang buruk padanya," jawab Mark. Lalu ia menengokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan ketiga temannya yang datang bersamanya tadi. "kalian tidak melihat Bambam, Jaebum dan Jackson?"

"Mereka belum da.... Wait, tadi kau bilang apa? Jackson?" Yugyeom menyipitkan matanya. "Maksudmu Jackson yang sering melakukan misi bersamamu itu?" tanyanya lagi.

Mark menganggukkan kepalanya membenarkan jawaban Yugyeom. Sambil matanya mengawasi sekitar, Mark merogoh saku celana meraih ponsel yang ditinggalkannya. Lalu pandangannya beralih pada layar ponsel dan mengecek lokasi keberadaan teman-temannya. "Ketiganya sedang menuju kemari. Sebaiknya kita mencari tempat untuk menyusun rencana. Jinyoung harus segera diselamatkan."

"Tentang Jackson aku akan menjelaskannya nanti," lanjutnya.

"Aku tahu tempat yang bisa dijadikan untuk kita berkumpul. Bagaimana jika di café milik temanku?" Seokjin mengeluarkan suaranya.

"Yasudah kau pimpin jalan, kita tidak punya banyak waktu," Jawab Mark. "Gyeom kau hubungi jaebum katakan padanya untuk bertemu di café yang Seokjin maksud!" perintahnya pada Yugyeom kemudian.

Sementara Yugyeom menghubungi Jaebum, Seokjin memimpin perjalannya. Tak lupa ia memberi kode pada yang lain untuk tidak terlihat mencurigakan. Biar bagaimanapun mereka berada di lingkungan para penjahat. Dan ia tidak ingin mereka tertangkap sebelum berhasil menyelamatkan gadis keras kepala yang nekad memasuki kawasan neraka.

Mark memberi kode pada seluruh bawahannya serta dari pihak Jaebum untuk mengikuti mereka ke tempat yang dimaksud. Tidak lupa dengan Yugyeom yang masih menghubungi Jaebum. Perasaannya menjadi tak karuan, hatinya terasa seperti diikat, ia sedikit sesak nafas mengingat Jinyoung mungkin dalam keadaan tidak baik.

RETALIATION [GOT7, MARKJIN] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang