Chapter 18

255 34 1
                                    

Lima hari kemudian Jinyoung dibawa pergi dari Markas JYP oleh Mark, Youngjae, Jackson dan Namjoon menggunakan pesawat khusus milik JYP. Rencananya Jackson dan Namjoon ingin memperlihatkan aksi terror yang akan mereka lalukan dari atas pesawat pada gadis pengkhianat tersebut. mereka berdua ingin menunjukkan pada gadis tersebut seberapa useless-nya keadaannya sekarang. Tak dapat melakukan apapun sedangkan musuhnya bersenang-senang diatas penderitaan manusia tak bersalh.

Aksi terror malam itu memang termasuk yang paling luar biasa bagi Jackson dan Namjoon. Bagaimana tidak? Mereka akan melakukannya dari atas ketinggian dengan bermodalkan melempar bahan peledak ke daratan. Tanpa harus susah payah mereka hanya perlu melempar dan menonton dari atas sana. Jangan lupa sasaran mereka kali ini bukanlah negara mereka sendiri. Melainkan Indonesia dan Australia.

Pukul 18:30 tepat, pesawat yang membawa Jinyoung sudah berada di Indonesia. Tepatnya berada di atas kepulauan Kalimantan. Dari sanalah penjatuhan bom mereka dilakukan. Bom yang akan langsung meledak begitu bersentuhan dengan apapun. Karena efek getaran kuat yang terjadi adalah factor utama dari meledaknya bom yang mereka gunakan.

Kau benar-benar tidak berguna, Park Jinyoung! Seharusnya kau dapat menggagalkan yang mereka lakukan. Akibat kebodohanmu kota-kota itu hancur. Harusnya kau pikirkan berapa banyak nyawa yang mati sia-sia hanya karena ketidakbergunaanmu itu! Maki Jinyoung pada dirinya sendiri dalam hatinya.

Sementara Jinyoung sibuk dengan pemikirannya, Mark hanya terlihat duduk melamun tidak membantu Namjoon dan Jackson yang tengah sibuk bersenang-senang dengan bom dan kota yang menjadi sasarannya. Ia melamun. Saking asik dengan lamunannya, sampai tidak sadar kalau Jinyoung tengah memperhatikannya.

Melihat Mark yang tidak biasanya terlihat diam sambil melamun, membuat Jinyoung ingin sekali menepuk bahunya dan mengajaknya berbicara. Tapi ia sadar. Sekarang bukan saat yang tepat untuknya berbicara dengan Mark.

"Ha... ha... ha... malam ini aku sangat bersenang-senang dengan kota-kota itu. Sungguh menyenangkan menyaksikan hancurnya bangunan-bangunan. Rasanya seperti melihat kembang api," ujar Namjoon setelah tertawa lebar.

Sinting! Sahut Jinyoung. Tentu hanya dalam hatinya.

"Ya, memang menyenangkan pekerjaan kita ini," sahut Jackson disertai senyuman evilnya.

Jinyoung melirik kea rah Jackson dan Namjoon. Ia tidak menyangka kalau kedua manusia itu menganggap apa yang mereka lakukan sangat menyenangkan. Sebegitu tidak berarti-kah nyawa mereka yang tidak bersalah? Bodoh. Keduanya benar-benar memiliki hati yang hitam. Jelas-jelas dengan perbuatan mereka sekarang dan sebelumnya dapat mengantarkan mereka ke jeruji besi.

"Idiot. Yang seperti itu kalian sebut menyenangkan? Sinting!" ujar Jinyoung sinis.

"Kau tak perlu banyak bicara! Kau hanya perlu duduk manis saja disana dan menyaksikan kehancuran dari kota-kota tua itu!" perintah Namjoon seraya menjatuhkan bom yang ada di gengamannya. "Mark, tolong kau urusi gadis menyedihkan itu!" lanjutnya kali ini memerintah Mark.

Mark tak menyahut. Namun ia menuruti apa yang diperintahkan oleh Namjoon. Ia beranjak dari tempatnya lalu menghampiri Jinyoung yang terikat. Wajahnya tampak sedih saat mendaratkan bokonnya disamping Jinyoung. Jangan lupakan. Ia sesekali terlihat melamun terbukti dari takada sahutan atau pun respon saat Jinyoung mencoba untuk berbicara dengannya.

Jinyoung menyadari hal tersebut. Ia tak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Mark sampai membuatnya melamun seperti itu ditengah keadaan yang tidak tepat. Wajah Mark tampak sedih, lesu dan seperti ingin menangis, serta tanpa semangat sedikitpun.

"Apa kau baik-baik saja, Mark?" Tanya Jinyoung setengah berbisik.

Mark diam. Dia masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Tak mendapatkan respon Jinyoung pun menyenggol Mark menggunakan bahunya. Alhasil hal tersebut berhasil membuat lamunan Mark buyar dan menolehkan pandangan padanya.

RETALIATION [GOT7, MARKJIN] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang