Chapter 15

248 33 16
                                    

Dua hari setelah terungkapnya Youngjae bergabung dengan JYP, Jinyoung sama sekali tidak pernah mendapatkan kabar sedikitpun dari Mark. Mark sudah tidak menghubunginya bahkan menemuinya di tempat biasa mereka bertemu. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan Mark. Telepon tidak pernah diangkat, pesan yang tidak pernah dibalas. Bahkan terakhir kali dihubungi nomornya tidak aktif.

Semenjak itu ia berusaha menyibukkan diri untuk membuat sebuah pedang laser dan tidak ada seorangpun yang tahu mengenai ini. Berterima kasihlah rumah bambam memiliki satu ruangan rahasia milik Nickhun yang dipercayakan padanya. Tepat setelah kedatangannya dengan teman satu timnya kerumah itu, Nickhun menghubunginya dan mempercayakan ruangan itu untuk dipergunakan. Siapa sangka jika ruangan ini tidak jauh dengan ruang kerjanya saat di JYP?

Kembali pada pedang laser yang dibuatnya, jadi pedang itu hanya dibuat untuk ia pergunakan sendiri. Pedang yang secara khusus ia buat untuk dipergunakan dalam keadaan mendesak. Perlu diingat, Jinyoung merasa tidak ahli dalam bela diri meski dia akui keahliannya masih diatas Youngjae.

Tanpa istirahat ia berusaha menyelesaikan satu buah pedang. Paling-paling ia menghentikan aktifitasnya jika ada keperluan mendadak dengan Jaebum dan Yugyeom. Dan jika urusannya sudah selesai, ia kembali meninggalkan keduanya dan melanjutkan kegiatannya pada pedang laser itu. Memang itulah yang ia kerjakan selama dua hari ini. Utamanya ia melakukan itu untuk mengalihkan pikirannya dari Mark.

Krucukkk

“Perutku lapar,” gumamnya sambil melangkahkan kakinya di sepanjang trotoar.

Lalu matanya tertuju pada toko roti yang terlihat tidak terlalu ramai namun aroma khas roti menyeruak menusuk indra penciumannya. Dilangkahkan kakinya menuju toko roti tersebut. ia sudah tidak sanggup menahan rasa laparnya. Jika diingat-ingat ia memang melum mengisi perutnya sejak kemarin siang. Pikirannya hanya terfokus pada kegiatan di ruang rahasia milik NIckhun.

Setelah membeli roti, Jinyoung langsung pergi ke taman tempat yang terakhir kali ia kunjungi untuk bertemu dengan Mark, Jaebum dan Yugyeom. Taman itu sunyi. Cukup dapat membuatnya berpikir tenang. Udara sejuk dari pepohonan disana menambahkan ketenangan untuk pikirannnya.

Tak beberapa lama, Jinyoung mengerutkan kedua alisnya. Ia melihat sosok lelaki yang begitu familiar. Namun ia tidak begitu yakin dengan apa yang dilihatnya. Sebab orang tersebut berdiri membelakanginya. Hanya punggung dan rambutnya yang dapat diandalkan untuk mengenali siapa orang tersebut sembari melangkahkan kakinya mendekat.

Begitu ia hampir sampai, roti yang dibawan tejatuh. Wajahnya nampak kaget saat orang yang berniat untuk dihampirinya membalikkan badannya. Mark. Lelaki itu ternyata Mark yang selama menghilang tanpa kabar. Mulutnya terasa kelu. Badannya mematung dan matanya hanya dapat memandang wajah Mark.

Mark tak beda jauh dengan Jinyoung. Awalnya ia kaget. Wajah shock nya berubah menjadi wajah ceria dengan senyuman bertengger di bibirnya. Dunianya seakan kembali saat ia melihat Jinyoung berdiri dihadapannya. Ditambah lagi dengan wajah shock Jinyoung yang terlihat imut dan menggemaskan dimatanya. Perasaannya saat ini seakan-akan ia ingin melahap sosok Jinyoung saat itu juga.

“Sudah kuduga, pasti kau akan mencariku ketempat ini,” ucap Mark percaya diri dengan senyuman dibibir dan tangan yang meraih roti milik Jinyoung yang terjatuh.

“Jangan Ge-er. Aku kesini hanya untuk memakan sebungkus roti coklatku, tahu!” ketus Jinyoung sambil merebut rotinya dari tangan Mark.

Lelaki tampan itu terkekeh sambil tangannya mengusak rambut Jinyoung.

Thanks Mark, kau sudah kembali dengan senyum dan tawannmu. Aku benar-benar bahagia saat bisa bertemu kembali denganmu. Kupikir kau akan selamanya menghilang. Aku tak tahu apa yang sedang kau rencanakan dengan menghilang tanpa kabar. Tapi sungguh, senyummu membuatku kembali bersemangat, ucap Jinyoung dalam hati.

RETALIATION [GOT7, MARKJIN] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang