Chapter 12

214 38 14
                                    

"Keburukanmu sebagai anggota yang Taecyeon percaya, kau tidak bisa fokus dengan konsentrasimu. Sehingga kau mengulangi kesalahanmu dua kali, Wang Jackson."

.

.

.

.

.

"Mark! Arrrgghh! Bagaimana bisa kau terkena senjatamu sendiri, huh?!" Jackson kesal. Pasalnya mark masih tak dapat bergerak akibat racun pelumpuh sementara yang seharusnya digunakan untuk melumpuhkan musuh malah bersarang di tubuh sang empunya.

"Sorry Jack, hari ini mataku sedang kurang beres. Jadi aku tidak dapat melihat perempuan itu melepaskan diri dan menyerangku dengan jelas," elak Mark. Padahal dia sengaja membiarkan Jinyoung terbebas dan pergi dengan mudah.

Jackson mengerang kesal. Kakinya terlihat sudah menendangi apapun yang ada dihadapannya. Ia tak habis pikir bagaimana mungkin tangan kanan Taecyeon berbuat ceroboh seperti ini. Mark, anggota yang terkenal paling tidak kenal ampun pada lawannya, kini dihadapannya terlihat tak ada apa-apanya melawan seorang wanita atau pria atau bisa disebut orang tidak jelas.

Sial. Pikirannya menerawang ada hal yang tidak beres dengan tingkah Mark akhir-akhir ini setelah kematian Jinyoung. Yah, tidak dipungkiri dia tau seluk-beluk Jinyoung dan Mark dimasa lalu. Mereka datang bersama dan tumbuh bersama di organisasinya. Otak keduanya pula seolah deprogram untuk dapat mencerna apapun secara cepat hingga mereka menjadi tangan kanan Taecyeon karena kesetiaan mereka.

Tapi tunggu. Jinyoung berkhianat. Dia masih tak mengerti mengapa orang seperti Jinyoung berkhianat. Setahunya di JYP hubungan gadis itu terbilang sangat baik dengan siapapun termasuk Mark dan Taecyeon. Rasanya seperti ingin meledak.

Setelah berperang dengan pikiran-pikirannya sendiri, Jackson melangkahkan kakinya untuk mengejar orang yang telah membawa kabur remote pengendali. Salahkan organisasi besar yang terkadang bodoh itu. Mereka hanya membuat satu remote untuk satu set peledak.

Sial! Sial! Sial!

Jackson merutuki bahkan rasanya ingin menyumpah serapahi organisasi yang membesarkannya sendiri. Oh bukan. Lebih tepatnya si pembuat bom dan remote itu sendiri. Terkadang ide jeniusnya berdampak buruk saat menghadapi kejadian seperti ini. Dan who the hell that girl or boy yang membuatnya berlari panik untuk merebut remote sialan itu kembali.

Taecyeon bisa marah besar jika rencana kali ini gagal. Dan ia tidak akan mendapatkan bonus menakjubkannya. Sungguh keji kau Jackson. Merenggut nyawa tak bersalah hanya untuk mendapatkan bonusmu.

Tanpa pikir panjang lagi, Jackson merebut sebuah motor yang hamper saja akan diparkirkan oleh pemiliknya tak jauh dari tempatnya berada. Membiarkan si pemilik terjaduh menubruk aspal akibat ulahnya yang menghempaskannya kasar.

Awas kau, jika tertangkap akan kuhabisi. Kupastikan badanmu hancur tak bersisa, pikir Jackson masih diliputi rasa kesal. Saking kesalnya ia sampai lupa meninggalkan Mark dengan tubuh tak berdayanya.

---

"Huh, akhirnya selesai juga. Untung saja alat-alat ini aku sendiri yang membuatnya. Dasar bodoh! Bagaimana mungkin JYP memiliki anggota yang sebodoh itu. Sudah tahu alat yang mereka gunakan adalah alat buatanku, masih saja mereka pakai," Monolog Jinyoung. "Tentu saja aku mengerti bagaimana cara untuk menghentikan bahkan merusaknya sekalipun."

Setelah menghancurkan salah satu bagian alat sensor bom yang terdapat pada remote yang berhasil direbutnya, Jinyoung membakarnya. Jika kalian pikir kenapa ia tidak langsung membakarnya sejak awal, itu karena remote itu dibuat khusus untuk otomatis memberikan sinyal peledak melalui sensor jika terkena api. Jinyoung sebagai pembuat tentu tidak akan bertindak bodoh.

RETALIATION [GOT7, MARKJIN] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang