Chapter 33 [END]

448 32 18
                                    

Jinyoung terlihat mengerjapkan matanya beberapa kali. Kepalanya mendadak pusing setelah mendengar suara Jackson. Pikirannya kembali teralihkan karena sialnya Jackson tidak bisa dibaca sebenarnya berpihak pada siapa.

Lelaki berbadan lebih pendek darinya itu tiba-tiba terdengar dari balik punggung dan menawari bantuan pada musuh besarnya, taecyeon. Kepalanya berputar mendadak, badannya terasa seperti akan tumbang. Kalau bisa ia ingin berhenti memikirkan kejadian yang sedang dialaminya.

"Wah, rupanya Mark Tuan sang pengkhianat datang bersamamu?" Taecyeon cukup terkejut saat membalikkan badannya dan mendapati Sosok Mark yang tengah menatapnya tajam.

Bukan hanya Taecyeon, Jinyoung mencoba menjernihkan pikirannya saat melihat Mark bersama dengan Jackson. Untungnya gadis itu tidak langsung mengambil kesimpulan yang mungkin dapat merugikan dirinya sendiri. Perasaannya mendadak tenang. Jika memang Mark bersama dengan Jackson berarti masih ada harapan untuknya dan yang lain.

"Kita perlu membawa kartu As untuk mengalahkan musuh bukan?" Tanya Jackson dengan seringaian dibibirnya.

Mark berdecih mendengarnya. Ia terlalu malas mendengar kesombongan sepupu yang baru saja diketahuinya.

"Kau memang pintar, Jack. Tidak salah aku mengandalkanmu," Puji Taecyeon disertai smirk di bibirnya kemudian, memamerkan kesombongan jika ia memang berkuasa.

Lantas Jinyoung terkekeh dan berkata, "Ya, karena kau bodoh maka dari itu kau merekrut bawahan berotak cerdas."

Taecyeon mendelik tajam seraya menekan pisau di leher Jinyoung. "Berani mengeluarkan suaramu lagi, Park Jinyoung?"

Gadis itu terkekeh. Walau pisau mengiris lehernya, namun perasaan senang karena sindiran yang baru saja dilontarkan berhasil membuat perih di lehernya tidak terasa.

Sikap Jinyoung yang terlalu santai membuat mark tidak sabaran. Menangkap basah cairan mengalir dari leher gadis yang dicintainya membuatnya ingin segera melayangkan bogem mentahnya. Namun sekali lagi, Jackson menahan pergerakannya dengan menggerakkan tangan mereka yang terborgol sebagai isyarat untuknya diam.

Mau tidak mau Mark harus mengikuti permainan yang Jackson rencanakan bersama yang lain. Tentu tanpa dirinya. Berakhir dia hanya bisa bungkam dan diam seperti orang bodoh. Setidaknya itu hanya pikirannya saja.

"Duh, aku mulai bosan dengan keadaan seperti ini," Youngjae kembali mengeluarkan suaranya lengkap dengan wajah malas. "Bagaimana jika kita buat kesepakatan, Taecyeon-ssi?" tanyanya kemudian sambil menepuk-nepuk pistol miliknya pada telapak tangannya yang lain.

Yang dimaksud hanya memberikan tatapan 'Kesepakatan apa yang kau maksud'.

"Berikan Jinyoung pada kami dan kau bisa membawa Mark bersamamu,"

Yoongi terkekeh mendengarnya. "Kau pikir dia homo?" celetuknya kemudian.

Youngjae menepuk bahu Yoongi sambil ikut terkekeh. "Bukan masalah Homo, Brother. Tapi Mark dari keluarga kaya, Bukan?"

"Taecyeon-ssi tidak akan rugi hanya dengan menukar mereka," sambungnya kemudian dan dihadiahi tatapan horror dari sang topic pembicaraan.

Kali ini Yoongi tertawa lebih keras. Lalu menatap kearah orang yang dibicarakan juga yang lain. " Hanya saja dia tidak akan mendapatkan gunung kembar jika bersama dengan Mark."

Sungguh percakapan bodoh yang pernah Jinyoung dengar. Dalam hati gadis itu menyumpah serapahi percakapan keduanya dan berjanji akan menghajar mereka setelah ia terbebas dari kukungan pemimpin sialan yang menyanderanya.

Sialan,

Taecyeon sendiri tak berniat untuk meladeni ucapan kedua pengkhianat di hadapannya. Sementara keduanya sibuk meledeknya, ia mengambil kesempatan dengan memberikan isyarat pada salah satu anak buahnya yang berdiri jauh di belakang double Y tersebut.

RETALIATION [GOT7, MARKJIN] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang