Chapter 27

225 42 34
                                    

Jinyoung berjalan dengan lunglai menelusuri koridor markas yang menghubungkan antara pintu masuk markas dengan rest room dimana biasanya para anggota JYP berkumpul. Badan penuh lebamnya menjawab pertanyaan yang siapapun akan berikan perihal keadaan Jinyoung yang kembali tak seperti biasanya selalu dalam keadaan bersih dan baik-baik saja.

Terdapat beberapa luka memar di wajahnya, bahkan ujung bibirnya terlihat robek dengan darah yang sudah kering. Lengan bajunya terlihat terkoyak dan ia berjalan sedikit tertatih. Cedera di pergelangan kakinya sepertinya kumat lagi. Perkelahian yang terjadi antara dirinya dengan Wonho sepertinya benar-benar serius. Untungnya Jinyoung masih bisa kembali dengan selamat.

Bukankah pemeran utama tidak akan mati sebelum mendapatkan apa yang diinginkannya? Dan itulah yang Jinyoung alami. Ia takkan mati sebelum mencapai tujuannya.

Dengan kasar Jinyoung menghempaskan badannya di atas sofa. Terlalu lelah sampai tak ingin membuang waktu berjalan menuju kamarnya. Keadaan rest room yang tidak terlalu ramai membuatnya tak perlu repot mendapatkan tatapan ada-apa-denganmu? Apa-yang-terjadi-denganmu? Bibirnya tak sedikitpun ingin bicara untuk saat ini.

Perlahan gadis manis itu memejamkan matanya. Bukan untuk tidur. Hanya sekedar menenangkan dirinya. Pikirannya kembali menerawang pada perkelahian yang terjadi antara dirinya dengan Wonho. Perkelahian yang membuatnya mendapatkan sebuah fakta penting yang selama ini tidak diketahuinya. Tentang asal usulnya dan tentang masa depan yang harus kembali ia pikirkan sebelum ia mengambil keputusan.

Ya, ditengah perkelahian yang terjadi beberapa waktu lalu, Wonho sempat mengatakan segala sesuatu tentang yang Mark ketahui tapi disembunyikan darinya. Dan hal tersebut benar-benar membuat pertahanannya runtuh hingga Wonho dengan leluasa menghajarnya habis-habisan. Fokusnya langsung terpecah begitu saja.

Perlahan air matanya menetes. Ada perasaan sakit, perih dan nyeri dalam dadanya. Bukan akibat pukulan yang diterima namun luka tak berdarah yang biasa orang patah hati rasakan. Jadi apa Jinyoung merasakannya? Apa Jinyoung jatuh cinta?

Jawabannya sudah lama Jinyoung mengenal apa itu jatuh cinta. Namun sakit memendam perasaannya selama ini tak sesakit saat ia mengetahui fakta kalau Mark tak jujur darinya. Lalu apa gunanya Mark menyimpan perasaannya jika menyembunyikan informasi penting yang berhubungan dengannya? apa artinya perasaannya terbalaskan jika bahkan Mark tak pernah sekalipun berusaha jujur padanya?

"Jie, kau tak apa?" Tanya Taecyeon yang entah sejak kapan sudah berada dihadapannya. Ia jongkok tepat di depan wajahnya.

Mendengar suara tersebut Jinyoung membuka matanya dan menangkap basah sosok yang semakin dibencinya. "Bisa kau menyingkir dari hadapanku?" tanyanya dengan nada penuh kebencian.

"Hey, ada apa denganmu?" Tanya Taecyeon heran. Lalu ia mengangkat tangannya tinggi menunjukkan kotak P3K yang dibawanya dari lemari yang ada di ruangan tersebut. Saat datang ia menangkap basah sosok Jinyoung sudah terbaring diatas sofa dengan luka menghiasi wajahnya.

"Aku tak butuh diobati. Sebaiknya kau urusi saja urusanmu," ujar Jinyoung sinis sambil mendudukkan dirinya. Lalu ia berdiri dan menghela nafasnya kasar. "Aku bukan anak kecil lagi. Aku bisa mengurusi diriku sendiri."

"Yak! Park Jinyoung! Sebenarnya ada apa denganmu?" tanya Taecyeon heran. Pasalnya jarang sekali Jinyoung berkata dengan nada tidak bersahabat dan sikap seolah-olah ia tak perduli dengan keadaannya sendiri. Ia juga melihat Jinyoung menangis. Setahunya gadis itu tidak mudah menangis.

RETALIATION [GOT7, MARKJIN] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang