Chapter 21

213 40 7
                                    

Sorry for typos. No edit.

***

"Kau siap?" tanya Mark memecahkan lamunan Jinyoung. Tangannya bertengger di bahu si gadis manis yang sejak beberapa menit lalu terlihat diam.

"Siap tidak siap aku harus selalu siap, bukan?" ujar Jinyoung setelah menolehkan wajahnya pada Mark. Lelaki itu tersenyum kemudian padanya dan menggerakkan tangannya mengelus bahunya untuk memberi ketenangan.

"Aku minta maaf karena lagi-lagi harus membawamu ke neraka itu," ucap lelaki tampan itu disertai raut wajah penyesalan.

"Tak apa. aku percaya padamu, Mark," jawab Jinyoung singkat disertai senyuman di bibirnya.

Siang ini, tepatnya setelah beberapa waktu lalu keduanya membahas perihal rencana kembalinya Jinyoung pada markas JYP bersama dengan anggota Team divisi 4, Jinyoung dan Mark sudah terlihat bersiap di depan gerbang rumah Junior. Rumah seorang lelaki yang berwajah mirip dengan Jinyoung. Sesuai rencana, mereka kan berangkat ke markas JYP dari kediaman Junior demi menyembunyikan alamat tempat tinggal Bambam.

Sambil menunggu jemputan yang katanya akan datang dalam waktu beberapa menit lagi, Jinyoung dan Mark sama-sama terdiam. Jinyoung masih dengan pikirannya akhir-akhir ini. Tak jauh tentang Mark, sebab hanya lelaki tersebut yang dapat membuatnya tidak fokus terhadap hal lain.. Dan Mark dengan semua rencana yang bahkan dipendamnya sendiri.

Beberapa menit menunggu , akhirnya Youngjae datang bersama dengan Jungkook. Jinyoung tentu saja mendongakkan kepalanya. Lalu mengernyitkan alisnya saat melihat kedatangan keduanya secara bersamaan. Mantan musuhnya tersebut punya dendam khusus pada Jungkook. Gadis yang selalu menuruti perintah Mark.

Lupakan jie, dendam Youngjae bukan urusanmu, batin Jinyoung akhirnya tersadar.

Dengan segera Jinyoung mengikuti langkah kaki Mark memasuki mobil yang sudah terparkir dihadapan mereka. Ia ikut masuk dan mendudukkan dirinya di kursi penumpang disamping Mark.

Keadaan masih sama ketika keduanya masuk ke dalam mobil. Jinyoung masih sibuk dengan acara berdiam dirinya. Sedangkan Mark sudah menyahuti seluruh ucapan yang ditujukan padanya baik dari Jungkook ataupun Youngjae. Namun, sesekali mata Jinyoung terlihat melirik ke arah ketiganya. Hanya sekedar berkepo ria dengan apa yang mereka bicarakan.

"Mark, bisa kau jawab satu pertanyaanku?" Tanya Jinyoung ketika suasana dalam mobil sudah berubah tenang.

Yang dimaksud menganggukkan kepalanya. "What is it?"

"Urmm.. Kenapa perhatianmu padaku dan yang lain terlihat berbeda?"

"Maksudmu?" tanya Mark setengah heran. Mark bukannya tidak mengerti dengan apa yang ditanyakan oleh JInyoung. Tp dia tidak mengerti kenapa Jinyoung tiba-tiba menanyakan hal tersebut padanya.

Jinyoung terlihat menghela nafasnya dan berusaha untuk tidak memperdulikan dua manusia lainnya yang ada di dalam mobil. "Contohnya seperti perhatianmu pada Jungkook. Kau terlihat memperhatikannya seperti kakak pada adiknya. Lalu, padaku? Perhatianmu terlalu berlebihan Mark. Perlakuanmu juga sungguh diluar batas wajar antara teman ataupun sahabat."

Mark mematung terhadap ucapan Jinyoung. Ia bingung harus berkata apa untuk menjawab perkataan gadis disampingnya. Ia tidak mungkin asal ceplos mengatakan alasan semua yang dia lakukan pada Jinyoung. Termasuk adegan ia yang selalu mencuri ciuman pada si pemilik bibir peach.

"Kenapa diam?" tanya Jinyoung seolah menuntut Mark untuk menjawabnya.

Mark malah tersenyum. "Kau benar-benar tidak mengerti?"

Jinyoung malah tertawa kecil. Ucapan Mark benar-benar membuatnya geli. Tentu saja ia tidak mengerti. Perlakuan Mark padanya tidak sewajarnya perlakuan seorang sahabat. Dan ia tentu saja harus tau alasannya. Aneh. Yap, Jinyoung berpikir Mark sedikit aneh. Seolah ada yang sedang disembunyikan.

RETALIATION [GOT7, MARKJIN] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang