[35] Suka

1K 86 0
                                    

Hari Minggu. Hanzel datang lagi rumah sakit ini.

Hanzel mendengar suara dua orang perempuan dari dalam kamar rawat Sheira. Yang ia yakini salah satunya adalah suara Sheira.

Untuk memenuhi rasa penasarannya, akhirnya Hanzel mengetuk pintu di depannya.

Tak lama, ada seorang wanita membukakannya pintu. Hanzel yakin itu adalah ibu Sheira. Mengapa ia yakin? karena wajahnya mirip sekali dengan Sheira.

"Mau jenguk Sheira ya?" tanya wanita itu.

Hanzel mengangguk kecil sambil tersenyum. "Iya."

Wanita itu tersenyum ramah. "Oh, ayo masuk."

Hanzel masuk dengan bahagia ke dalam kamar rawat Sheira.

"Halo Shei." Sapa Hanzel ramah.

"Oh Zel. Kenapa lo kesini? Sekarang 'kan Hari Minggu."

"Memangnya ada larangan menjenguk orang di Hari Minggu ya? Setahu gue sih nggak ada." ia terkekeh kecil.

Sheira tertawa pelan. "Memang nggak ada sih."

"Oh iya Zel, ini mama gue." Sheira melirik ke arah wanita yang membukakan pintu tadi.

Mama Sheira melambaikan tangan ke arah Hanzel. "Kamu pasti Hanzel 'kan?"

Hanzel mulai bertanya-tanya kenapa semua orang tau namanya. Bukan semua orang sih, hanya dokter Reza dan Ibu Sheira.

"Iya tant. Saya Hanzel." Hanzel tersenyum ramah.

"Ya ampun. Beneran ganteng ya."

Hanzel menyerngit bingung. Apa maksudnya?

"Sheira sering cerita tentang kamu ke tante. Katanya, kamu itu ganteng dan baik banget."

"Mama! Jangan ngarang deh. Mama kayak Dokter Reza deh lama-lama!"

"Loh, mama 'kan cuma bilang faktanya" Mama Sheira membuat tanda kutip dengan jarinya tepat di kata terakhir sambil tertawa jahil.

"Ih apaan sih Mama! Mama mending keluar deh sana cari Papa."

"Oh jadi kamu ngusir Mama? Oke. Mama pergi dulu."

Mama Sheira berjalan menuju pintu lalu menoleh saat akan membuka pintu. "Oh iya Hanzel, Sheira suka sama kamu loh.." ucapnya sebelum melesat keluar.

Hanzel tersentak. Apa ia tidak salah dengar?

.
.

Yaelah Mama pake ngebocorin segala:')

-TBC-
vote and comment

[1] Limited Time ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang