[47] Mickey Mouse

923 70 2
                                    

"Apa yang lo suka?" Hanzel berjongkok di depan kursi roa yang sedang diduduki Sheira.

Sheira menyerngit tidak mengerti. "Maksud lo?"

"Ya... apa hal yang lo suka?"

Sheira menggerakan bola matanya ke segala arah, seperti orang sedang berpikir. "Banyak. Gue suka Mama, Papa, Erza, Dokter Reza. Semua hal gue suka. Oh, terutama Hanzel." Sheira tersenyum menyengir.

Jantung Hanzel berhenti berdetak selama satu detik. Pipinya seperti ditempeli dengan air panas. "Bukan... bukan itu maksud gue."

Sheira tertawa lalu mengusap rambut Hanzel. Hanzel menempelkan kepalanya di lutut Sheira. "Maksud gue, lo suka apa? Sesuatu yang lo suka banget. Jangan jawab 'Hanzel' lagi."

Sheira terkekeh lalu berpikir sebentar. "Gue suka banget sama Mickey Mouse."

Mata Hanzel berbinar senang."Really? Gue juga suka Mickey Mouse. Waktu masih kecil sih."

"Lo kenapa nanya apa hal gue suka?"

Hanzel menggeleng, senyum kecil tertampang di bibir Hanzel. "Nggak kenapa." Hanzel tiba-tiba teringat akan sesuatu. "Tunggu disini ya, Shei."

Belum sempat Sheira bertanya, Hanzel sudah melesat pergi meninggalkan Sheira di atas kursi roda sendiri. Sheira hanya menghela nafas lalu memandang langit biru. Ia memejamkan matanya sebentar, mendengar gemericik air mancur di taman rumah sakit.

Cukup lama ia memejamkan matanya. Ia masih ingin menikmati tenangnya suasana.

"Shei..." Telinganya menangkap sebuah suara yang samar-samar.

Sheira membuka matanya, dan yang pertama kali ia lihat adalah.......Mickey Mouse! Pasti dia sedang bermimpi. Tapi sepertinya ia belum sempat tidur.

"Shei!!! Liat gue bawa apa!" Hanzel menampakkan wajahnya dibalik balon Mickey Mouse.

"Balon? Dimana lo dapet balon Mickey Mouse?"

Hanzel membuka telapak tangan Sheira, memberikan tali balon itu pada Sheira. "Buat lo, gue barusan beli di depan rumah sakit. Gue baru inget ada dagang balon di seberang rumah sakit." Hanzel terkekeh.

"Ya ampun. Lo baik banget. Makasih Zel." Sheira memeluk balon berbentuk kepala Mickey Mouse itu.

"Suatu saat, gue akan bawain banyak balon Mickey Mouse untuk lo, Shei."

Sheira tertawa mendengar ucapan Hanzel. Ia tidak menyesal kenal dengan Hanzel. Ia sangat bersyukur malah. Ternyata dibalik sifat ketus Hanzel pada orang asing, laki-laki itu sangat baik dan perhatian. Sheira tidak tahu, bila saat ia harus pergi tiba. Apakah Hanzel akan tetap mengingatnya?

-tbc-

Bonus pict

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus pict. Baik kan gue?

iyain aja plz biar gue seneng.

[1] Limited Time ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang