[21] Roti Selai Kacang dan Sebotol Air Mineral

1.2K 89 0
                                    

Hanzel duduk sendiri sambil memainkan gitar di bangku taman sekolah. Taman ini cukup sepi karena jauh dari kantin. Selain itu, ini juga sudah lewat jam pulang sekolah, jadi wajar saja kalau sekolah sepi. Hanzel belum pulang karena ia masih ingin diam di sekolah, rasanya, ia malas untuk pulang ke rumah.

Hanzel memetik senar gitarnya sehingga membentuk sebuah irama yang sangat merdu. Ia menyanyikan lagu yang diiringi alunan musik dari gitarnya.

"Say You Won't Let Go dari James Arthur, 'kan?"

Hanzel berhenti memainkan gitarnya dan menoleh ke arah Sheira yang baru saja muncul secara tiba tiba sambil membawa air mineral dan sebungkus roti. Sheira sudah kembali bersekolah setelah tidak masuk tiga hari karena sakit.

Sheira duduk di samping Hanzel, lalu tersenyum tipis. "Bener 'kan?"

"Iya, Say You Won't Let Go." ucap Hanzel menyebut judul lagu yang ia mainkan tadi. Dia meletakkan gitarnya di samping dirinya. Ia senang karena Sheira duduk di sampingnya. Ia merasa nyaman jika ada di dekat Sheira.

Jatuh cinta? kita cuma bisa nebak-nebak. Cuma Hanzel yang tau dia jatuh cinta apa nggak.

Sheira menyodorkan air mineral dan roti rasa selai kacang kepada Hanzel. "Nih untuk lo. Jangan nolak."

Hanzel menerimanya sambil menyerngit. "Kok tiba tiba ngasih ini?"

"Nggak ada alasan khusus kok. Anggap aja ini balasan karena lo pernah ngobatin gue di UKS."

"Gue ikhlas kok waktu itu." tukas Hanzel.

Sheira tersenyum hangat, "Gue cuma mau ngasih sesuatu ke temen gue kok. Lo suka roti itu kan?"

"Thanks, btw darimana lo tau gue suka roti rasa selai kacang?"

"Dari motto yang lo tulis di buku tahunan SMP.'" sahut Sheira terkekeh.

Hanzel menatap Sheira yang sedang terkekeh. "Shei."

"Iya?"

Hanzel tersenyum miris karena suara Sheira benar benar serak dan mata Sheira juga sembab. Saat ia tanya tadi pada jam istirahat tentang suaranya yang serak dan matanya, Sheira hanya menjawab bahwa dirinya baik baik saja.

"Shei, lo temen gue kan?"

"Maksud lo Zel? Iyalah, gue temen lo."

"Kita kan temen, temen harus saling membantu. Kalau lo ada masalah cerita gue ya. Gue siap bantu dan dengerin semua cerita lo."

Sheira menunduk lalu menghela nafas "Maaf Zel, kalau menurut lo gue belum terbuka sama lo."

"Nggak apa. Kalau lo mau cerita, cerita aja ke gue."

"Thanks Zel." Sheira langsung memeluk Hanzel. Hanzel tertegun, lalu membalas pelukan Sheira. Ini adalah pertana kalinya ia berpelukan dengan perempuan selain ibu dan adiknya.

Hanzel mengusap lembut rambut Sheira. Tunggu, ada sesuatu yang aneh, rambut Sheira....

Hanzel lantas menukas pikiran negatifnya. "Cuma perasaan gue aja kali ya."

.
.

Maaf, kalau kamu ngerasa aku belum terbuka.

-TBC-
Vote Comment🌹

a/n.:
Maaf gue lupa update kemarin. Balasannya hari ini gue update 3 bab.

[1] Limited Time ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang