Sheira tersenyum. "Kapan gue bilang nggak mau jadi pacar lo?"
Mata Hanzel membulat. Lalu ia terlihat gugup. "Jadi lo mau?"
Sheira menyuruh Hanzel mendekat lalu menggengam tangan Hanzel. "Iya gue mau. Tapi gue nggak bisa. Gue udah bilang 'kan waktu lo nembak gue, bahwa gue nggak bisa jadi pacar lo."
"Kenapa nggak bisa?"
"Karena gue nggak mau lo punya pacar penyakitan." Sheira menepuk kepala Hanzel. "Gue nggak mau lo sedih, kalau suatu hari pacar lo pergi dari dunia ini, Zel."
.
.Gue benci kalau lo bicara tentang ini. Berapa kali gue bilang, lo harus yakin bisa sembuh, Shei!
-TBC-
vote and commenta/n :
gue benci part melankolis:')
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Limited Time ✔
ContoBerawal karena Hanzel menulis motto konyol di buku tahunan SMP-nya dan berakhir dengan tak terduga. [Complete] note : typing belum direvisi Copyright © 2017 by haecim #2 in pensi #14 in short story