[51] Jingga

942 76 0
                                    

Sheira menatap ke arah langit. Langit tampak sedikit berwarna jingga. Di sebelah barat, sang surya akan segera bersembunyi.

"Langitnya bagus ya."

Sheira menoleh ke belakang. Jantungnya hampir copot karena Hanzel tiba-tiba ada di belakangnya sambil menutup punggungnya dengan jaket milik Hanzel.

Sheira tersenyum tipis, lalu ia terbatuk-batuk. Ia membenarkan posisi topi kupluk yang ia pakai.

Hanzel mengusap pundak Sheira. "Lo ngapain disini sendiri? Mau masuk ke dalem?"

Sheira menggeleng kecil. "Nggak, nanti aja. Tadi gue sama Erza, tapi dia lagi ke toilet."

Sheira memberi kode agar Hanzel berdiri di samping kirinya, karena di samping kanan Sheira ada tiang infus portabel.

Sheira membenarkan posisi duduknya di kursi roda. "Lo tumben kesini sore-sore."

Hanzel menyengir kecil. "Iseng aja, kangen sama lo."

Sheira tertawa kecil lalu menatap langit lagi. Tiba-tiba sebuah kembang api meledak di langit jingga. Entah darimana asalnya.

"Udah banyak yang main kembang api ya, padahal malam tahun baru 'kan masih lusa." ujar Sheira.

Hanzel merangkul tubuh Sheira dari samping. Mengusap pundak Sheira dengan sayang. Ia tidak tau harus menjawab apa.

-tbc-

vote sama komennya dong :')

[1] Limited Time ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang