[05] Club Musik

1.9K 128 0
                                    

"Diumumkan kepada seluruh siswa yang mengikuti ekstra club musik agar berkumpul di ruang musik sekarang. Terima kasih."

Hanzel menutup buku kimia yang ada di atas mejanya setelah mendengar pengumuman yang disampaikan melalui speaker yang terpasang di setiap kelas.

Ia mengacungkan tangan kanannya.

"Ada apa Hanzel?" tanya Bu Irna selaku guru kimia yang sedang mengajar saat ini.

"Saya izin kumpul ekstra club musik."

Bu Irna mengangguk lalu memberi izin pada Hanzel.

Hanzel berdiri dari kursinya yang sudah panas karena sedari tadi dia duduki. Ia berjalan keluar dari kelasnya dan bersenandung ria selama perjalannya ke ruang club musik.

"Lumayan, sekalian ngilangin jenuh dari mapel Bu Irna."

Hanzel sengaja mencari jalan yang memutar menuju ruang club musik yang terletak tepat di samping uks karena ia ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama angin sepoi sepoi.

Mungkin kalian berpikir, kenapa club musik terletak di samping uks? apakah tidak menggangu siswa yang sedang sakit di uks?

Jawabannya adalah tidak, karena ruang club musik itu kedap suara. Jadi suara dari dalam ruang club musik tidak bisa terdengar oleh orang orang dari luar ruangan.

Saat Hanzel sampai di ruang club musik sudah terdapat banyak manusia bernafas di dalamnya. Tak lupa dengan Pak-Heri yang memasang tampang ganas karena Hanzel terlambat.

"Maaf pak saya telat."

Pak Heri menarik nafas panjang dan mengambil ancang ancang untuk mengeluarkan jurus ceramah ala pak ustad "Kamu ini kan ketua ekstra harusnya kamu datang tepat waktu. Kamu harusnya koordinasi anggota anggota lainnya bukannya malah datang telat kayak gini"

"Maaf pak, tadi saya ke--"

"Permisi pakk, sorry saya agak ngaret." sebuah suara memotong ucapan Hanzel yang belum lengkap.

-TBC-
Vote and Comment🌹

[1] Limited Time ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang