Abigail

5.9K 580 66
                                    

" Haccuu!!" Lagi lagi ruangan itu dipenuhi dengan suara bersinnya. Wajahnya memerah dengan tysu yang bertebaran di mana mana.

" Apa yang terjadi Aditira bukannya kalian selalu bersama, kau pasti tau kan?" Tekan sosok dengan suit hitam dan rambut pirangnya menatap Aditira yang sejak tadi sudah menelan ludah karna udara dingin yang tiba tiba menguar. Selalu saja aura yang sama jika ia bertemu dengan ayah Alfraz. - Seram dan dingin -

Aditira sendiri heran mengapa bisa ada pria dengan aura setegang itu, mirip tokoh sazuke dalam anime naruto yang hampir tak pernah tersenyum dan selalu saja dingin.

" Kenapa diam? Kenapa Alfraz sampai jadi begini? Sudah 2 hari dia dirawat dirumah sakit dan apa kau tau betapa merepotkannya ini hah?" Alisnya mulai menyatu sekarang.

" Pappy... sayang jangan marah ya, nanti Aditira malah takut." Senyum manis wanita disisinya

" Jangan memanggilku pappy atau sayang, sudah kubilang bersikap biasa saja!" Tekan ayah Alfraz lagi, dan kali ini Ibu Alfrazpun ikut menelan ludah

Emang nyeremin sih -_-

" Tau nih ibu, norak ah." Celetuk Alfraz dari ranjangnya.

Ni anak malah belain bapaknya -_-

" Alfraz, apa kamu sudah baik baik saja nak? Mananya yang sakit?" Tanya wanita itu hendak menyentuhnya. Tapi...

" Stoooppp!!! Jangan mendekat!!!!" Teriak Alfraz heboh membuat langkah kaki ibunya mengambang di udara dengan wajahnya tercekat kaget

" Ada apa fraz?"

" Kau menginjak tysu bekasku dilantai. Menjauh dariku dan minta suster membawakan spray anti bakteri, aku mau seluruh ruangan ini di sterilkan!" Tekan Alfraz kesal.

Aditira berusaha menahan senyumnya. Sikap Alfraz benar benar berlebihan. Dia sudah meminta suster membersihkan ruangannya sebanyak 8 kali dalam 4 jam terakhir.

Sebenarnya yang membuat Alfraz terkena demam juga bukan karna bakso tumpah, melainkan...

-------- Flash Back ---------

" Dimana ini?" Alfraz terbangun di UKS 2 jam setelah kejadian.

" Di UKS." Jawab Aditira di sisinya. Wajah Alfraz terlihat sangat pucat

" Berapa lama aku tertidur dengan kondisi sekotor ini?" Tanya Alfraz

" Ayolah kawan, aku sudah membersihkan tubuhmu dan juga mengganti kemejamu tadi. Kau akan baik baik saja." Senyum Aditira manis

Justru Alfraz semakin pucat

" Jadi kau menyentuhku?

" Hmmm." ( Apa aku salah ya? - Batin Aditira )

" Mana kunci mobilku??" Teriak Alfraz heboh.

" Di tasmu. Tadi aku bawa juga kemari!" Jawab Aditira

" Siapa yang mengizinkanmu menyentuh barang barangku!!!! Awas kamu yaaaaa!!" Alfraz benar benar marah sepertinya.

Ia bergegas turun dari ranjangnya dan dengan keadaan berantakan meraih tasnya, melempar semua isinya kelantai lalu merogoh kunci mobilnya dan segera berlari keluar

" Frazzz bagaimana dengan tasmu??" Teriak Aditira melihat lantai yang berantakan.

" Buang saja!! Itu sudah terkontaminasi!!" Teriak Alfraz

Aditira menarik napas panjang, menatap tangannya sendiri

" Mengapa tiba tiba aku merasa dianggap sebagai biang kuman ya." Decaknya pelan

ABIGAIL ( Sentuh & Rasa ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang