Bulan madu kita...

6.5K 556 47
                                    

" Plak." Aluna mengerjab beberapa kali.

Bau Busuk apa ini? - Batinnya

Tepat beberapa detik setelah ia memasuki gerbang sekolah, langkahnya dihentikan oleh timpukan sesuatu. Serasa ada bau anyir bercampur busuk yang melengketi rambutnya.

Telur busuk?

Wajah Aluna memerah, beberapa siswi tersenyum memperhatikannya diam diam. Lalu...

" Rasain nih." Celetuk sebuah suara.

" Pluk." Satu butir telur lagi mendarat sukses dibahunya. Kali ini, bola mata Aluna mulai memerah. Bagaimanapun, diperlakukan seperti itu disekolah baru benar benar menyakiti hatinya.

" Lempaaarrr!!!!" Teriak mereka. Dan seketikaa, puluhan butih telurpun melayang diudara, dilempar dari berbagai arah, Aluna sudah memejamkan matanya pasrah.
Namun....

Deg.

Hangat

Bunyi telur pecah mengenai tubuh seseorang memang terdengar selama beberapa detik. Sebelum... semuanya menjadi hening, Aluna membuka mata, Wajah cantiknya terlihat kaget saat menyadari seseorang telah melindunginya. Memeluknya dengan tubuh dan punggung yang sudah dipenuhi telur

" Aditira?" Tanyanya getir

" Siapapun yang berani melakukan ini aku pastikan akan berhadapan dengan guru BK!" Tekan Aditira memerah.

Beberapa siswi tadi langsung menghentikan aksinya dan berlari pergi.

" Kamu baik baik saja?" Tanya Aditira menoleh keAluna pelan, bukannya mencemaskan dirinya dia malah menanyakan kabar gadis itu. Aluna tersenyum tak enak dengan wajah merona

Kok gw tiba tiba merasa jadi tokoh geum jandi di film BBF ya - Batinnya

" Gak apa apa kok dit, ma..makasih ya."

" Huft lagi lagi mereka membullymu, sebaiknya kamu ke toilet dulu dan bersihkan dirimu, ini benar benar bau." Ujar pemuda itu mengusap sisa cangkang telur di bahu Aluna. So sweet banget

" Tapi Dit, yang lebih butuh ke toilet kayaknya lo deh, sumpah bau banget." Aluna tertawa.

Aditira tersenyum memperhatikan betapa cantiknya Aluna saat tertawa

" Kamu beda banget ya, dijahatin begini masih saja tertawa. ( Aditira mendekati wajah Aluna ) Manis banget." Ucapnya

Jreeeng. Pipi Aluna berubah semerah tomat.

" Dit.. g..w ka..lau gitu aku.. eh gw ketoilet dulu ya." Ujar Aluna gugup kemudian langsung ngacir dari hadapan Aditira, ia benar benar tak ingin pemuda itu menebak raut merah diwajahnya yang memalukan.
Aluna menghentikan langkah saat melihat sosok Alfraza tampak melangkah tak jauh didepannya. Terlihat begitu elegant dan santai dengan ban OSIS di lengannya. Tanda tanda, jika ia memakai Ban itu, artinya akan ada rapat.

Entah kenapa, Aluna menyilangkan lengan didepan dadanya spontan, melihat wujud Alfraza membuatnya reflek teringat adegan mesum kemaren. Gadis itu langsung ngacir ketoilet.

Seperginya Aluna, Alfraza menghentikan langkah, menoleh kearah tempat Aluna tadi berdiri dengan kening mengernyit

Apakah ini yang namanya perasaan saling terikat?

" Kok kayak ada bau bau busuk ya?" Gumamnya menggeleng pelan kemudian melangkah masuk kedalam ruang osis setelah menyemprotkan spray anti bakteri di pintunya.


Beralih ke Aluna

" Kok deg degkan sih aaah. Tapii malu banget ketemu tu cwo." Aluna berbicara kearah cermin lalu kembali melihat area dadanya dan menggeleng geleng saat teringat kejadian memalukan itu

ABIGAIL ( Sentuh & Rasa ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang