Kangen

4.4K 517 44
                                    

Votment dan comment dong, menurut kalian cerita ini gimana..

--------

" Alfrazaaaaa!!!" Teriak Aluna dramatis, persis adegan adegan didrama korea yang dua sejolinya terpisah dalam waktu yang lama, Aluna berlari hendak memeluk Fraza. Namun

" Zzzrrrtttt."

" Aww."
Berakhir dengan Aluna yang memegang pelipisnya sakit. Sekarang ia yakin, cwok didepannya benar benar Alfraza Abigail.
Hanya Alfraza yang bisa setega itu, menepis kepala cwek yang ingin memeluknya dengan alat menyengat nyamuk.

" Jangan macam macam!" Tunjuknya memberi peringatan.

" Gw gak macem macem kok, gila lo ya, lama gak ketemu masih aja CODnya nyisa. Gw cuma memikirkan satu macem kok, udah main nyitrum aja." Ujar Aluna bersungut sungut kesal lalu berdiri disisi Alfraza

" Cod? Kamu kira aku barang paketan." Alfraza mengernyit

" Elaaah iya iya Ocdnya, typo dikit aja kok." Aluna memutar bola matanya

Alfraza tersenyum melirik gadis yang tampak menatap hamparan kebun teh hijau dibawahnya yang tampak begitu indah, hijau dan sejuk. Rambutnya yang lembut seolah berurai bersama angin. Dia benar benar terlihat cantik.

" Satu macem?" Alfraza mengernyit. Aluna mengangguk kemudian tersenyum melihat cincin dijari manis Alfraza, ia kemudian menatap wajahnya lekat.

" Lo pake juga tu cincin." Ujarnya ingin menyenggol lengan Alfraza. Tapi... Alfraza mengambil ancang ancang dengan alat penyetrum nyamuknya.

" Pelit."

" Genit."

Aluna tersenyum tipis lalu memalingkan wajah

Ya tuhan...
Mahluk apa sih ini sebenarnya
Kapan sih dia berhenti terlihat sempurna

" Satu macem apa?" Tanya pemuda itu menautkan alis

" Satu macem doang kok, Kangen." Ujar Aluna manja kemudian. Tapi tetap saja, ditanggepi dengan wajah se datar papan sekolahan

" Mau jalan jalan?" Tanya Alfraza menyodorkan tangannya membuat Aluna berkaca kaca, rasanya terharu banget seorang Alfraza bisa mengajaknya jalan apalagi sampai mengulurkan tangan.

" Yakin? Gw boleh nyentuh tangan lo nih? Tanpa di semprot semprot?" Aluna menatap Alfraza tak yakin

" Kau mau menyentuhku?"

" Banget." Jawab Aluna kemudian memegang tangan tunangannya itu dan mengikuti Alfraza masuk kedalam rumah.

Dia,
Gayanya benar benar berubah
Sikapnya, senyumnya...
Aaaahhh melting melting
Ada banyak hal yang ingin gw tanyain
Kenapa dia tidak kembali begitu lama?
Kenapa dia berpenampilan berbeda?
Kenapa dia tersenyum dan tidak marah lagi?
Dimana dia selama ini?

Menyadari Aluna yang  meremas tangannya. Langkah Alfraza terhenti. Ia membalikkan badan, membuat rona di pipi Aluna semakin merah saja.

" Apa yang kau pikirkan?" Tanyanya seolah bisa menebak isi otak gadis itu. Inilah otak ketua Osis yang sebenarnya. Cerdas

" Aaaa...

" Stop!" Baru saja Aluna hendak membuka suara, tiba tiba... Alfraza meletakkan telunjuknya dibibir gadis itu, membuatnya mengerjab beberapa kali.

" Aku rasa penjelasanmu akan terlalu panjang nantinya. 135 pesan paling sedikitnya per hari,  200 panggilan tak terjawab, chat di line belum lagi WA. Banyak pertanyaan darimu yang harus dijawab. Jika kau masih bertanya lagi, maka aku akan membuangmu dari balkon itu!" Tunjuk Alfraza. Aluna malah tersenyum menatap lekat pemuda didepannya.

ABIGAIL ( Sentuh & Rasa ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang