" Tidak apa apa Izika, dia hanya kelelahan." Ujar dokter itu setelah memeriksa Alfraza. Izika menarik napas panjang lalu mendekati suaminya yang berdiri di seberang Alfraza, menatap setiap inci dari tubuh putranya yang benar benar berantakan itu. Pelipis berdarah, sudut bibir robek, hidung dan dagu memar, jari punggung tangan lecet begitupula sikunya, seragam yang benar benar kotor. Alfraza benar benar terlihat tidak seperti dirinya sendiri yang bahkan melarang semut untuk mendekati bayangannya.
" Apa menurutmu dia baik baik saja?" Tanya Alfa menarik napas, pria berlabel ayah tapi masih berpenampilan anak muda itu menatap Izika disisinya.
" Entahlah, bagai melihat matahari terbit dari barat melihat putra kita begini. Tapi...
" Tapi?" Alfa mengernyit. Izika menatap suaminya itu dalam dalam
" Kalau melihatnya begini aku jadi ingat dengan seseorang yang sangat urakan dimasa lalu. Badboy yang sangat nakal, tak heran kalau dia punya darah suka bertengkar dengan orang lain karna dia anakmu." Senyum Izika
" Ekhm." Alfa memalingkan wajah mengingat masa lalunya yang memang memalukan untuk diingat.
" Kau mau mengganti pakaian putramu?" Tanya Izika mencolek pinggang Alfa.
" Jangan menggodaku dan cepat keluar! Dia harus bangun dalam keadaan bersih. Kalau bukan aku, siapa yang akan melalukannya." Tekan Alfa. Mendengar itu, Izika mendekati telinganya.
" Aku tidak perlu menggodamu untuk mendapatkan dirimu ayah dari anak anakku." Bisiknya
Dan...
Cup. Alfa terkesiap saat Izika mengecup pipinya sekilas lalu berlari pergi. Wanita itu seolah lupa Dr. Vian masih ada disana.
" Izika sepertinya sangat mencintaimu ya." Senyumnya.
" Mau saran dariku? Jangan nikahi gurumu apalagi yang mode gila seperti dia. Kau akan terjebak." Tawa Alfa lalu mulai melepas kemeja putranya.
Sementara diluar sana...
Izika menghentikan langkah saat melihat Trevian Alvaro membawa seseorang disisinya. Seseorang yang menghilang 18 tahun yang lalu yang membuatnya tercekat. Gadis yang pernah sangat dekat dengan suaminya. " Alfa Abigail."
" Amanda?" Ujarnya kaget. Amanda mengangkat wajahnya getir.
" Kau benar benar Amanda kan?" Tanya Izika dari atas tangga. Amanda mengangguk pelan.
" Izika." Bola matanya berkaca kaca.
Mendengar nama Amanda di sebutkan, Aby, kakak Alfa yang tengah membaca diruang tamu meletakkan korannya. Lalu berjalan cepat ke arah ruang depan. Bola matanya membulat saat melihat Amanda benar benar berdiri disana.
Izika memeluknya hangat.
" Amanda?"
Amanda langsung memucat saat mendengar suara seseorang dibelakangnya. Bagai magnet yang membuat seluruh tubuhnya memanas seketika dan membuatnya menoleh pelan dengan wajah pucat.
Sosok pria dengan stelan jeans dan kaos santai abu abu menyapanya. Pria dengan kacamata yang menghiasi mata ambernya, rambut legamnya yang indah dan kulitnya yang putih tanpa noda. " Gabriel Alvando Abigail." Kakak Alfa Abigail. Bola mata Amanda langsung berkaca kaca.
" Aby." Ujarnya getir
" Kalian tahu dimana aku menemukannya?" Tekan Trevian.
" Dimana?" Izika penasaran
" Disekolah saat aku mencari Evan. Dan tebak dia bersama siapa!" Trevian menatap Aby dan Izika bergantian. Mereka mengernyitkan kening.
" Dia bersama Aditira."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABIGAIL ( Sentuh & Rasa )
Novela JuvenilTunangan rahasia yang dipilihkan ayahku tak hanya keren tapi juga ketua OSIS paling populer di sekolah baruku. Tampan, populer, kaya... lalu apalagi yang kumau? Sayangnya, ada satu sifatnya yang membuatku harus mati matian berusaha bertahan disisiny...