Kambing Hitam

4.2K 450 26
                                    

Suara riuh siswa yang berkumpul didepan mading sekolah senin itu membuat Aluna mengerjab heran.

" Pagi... udah baca berita terhangat pagi ini?" Tanya Dhitta yang entah dari mana tiba tiba saja merangkul pundaknya.
" Apa?"

" Itu lho, si Siska wakil ketua OSIS lo tau kan?"
Aluna menganggung angguk mengerti, padahal dia juga gak kenal siapa itu siska

" Dia ketahuan korupsi uang kas OSIS. Pantesan aja selama 5 bulan ini OSIS gak pernah lagi ngadain acara besar. Hampir separuh dana mereka raib dan pas di telusuri ternyata masuk ke rekening Siska." Cerita Dhitta semangat.

" Hmm trus dia gimana?" Tanya Aluna sambil melangkah acuh menuju Lokernya.

" Gak tau, lagi disidang tuh di ruang kesiswaan sama Aditira juga. Kayaknya bakal dibuatkan sidang komite kedisiplinan deh. Kasian ya, padahal selama ini dia dekat lho dengan Alfraza."

Deg. Jari Aluna yang memutar kunci lokernya terhenti. Sekarang mendengar nama Alfraza saja sudah mampu membuat tubuhnya merespon spontan.

" Kalau gitu dia cuma dijadikan kambing hitam." Celetuk Aluna menatap Dhitta

" Loh kok lo tau?"

" Karna orang yang Alfraza percaya gak mungkin seperti itu." Jawab Aluna dengan senyum manisnya yang justru membuat Dhitta semakin kepo

" Bentar... kok gw dengernya kayak lo itu yakin banget sama Alfraza ya, bukannya kalian musuhan ya?"

Twing. Aluna segera memalingkan wajahnya

Sial... keceplosan

" Lun, lo gak ngefans sama Fraz juga kan? Gw gak mau lo saingan sama temen sendiri." Dhitta menyandarkan tubuhnya ke dingding dengan tatapan penuh intrograsi

Dia gak tau aja kalau gw udah ciuman sama Alfraza qiqiqi - Batin Aluna

" Ya kan gw tau dia katanya susah percaya sama orang. Jadi kalau dia percaya sama Si Siska itu artinya apa coba." Aluna berdalih membuat Dhitta yang otaknya pas pasan manggut manggut mengerti.

Beberapa detik, suasana menjadi hening

" Gw kekelas duluan ya." Dhitta berbalik hendak melangkah. Sebelum...

" Aaaarrrkkkhh!!!" Suara jeritan Aluna membuatnya berbalik kaget.
Sahabatnya itu tampak terjatuh di lantai dengan wajah ketakutan dan keringat dingin yang membanjiri keningnya, Aluna pucat pasi.

" Lun are you okay?" Tanya Dhitta cemas memapah Aluna berdiri.

" Dhitt." Aluna menangis menunjuk lokernya yang terbuka lebar. Dhitta menutup mulutnya dengan kedua tangannya, bola matanya membulat Shock, bagaimana tidak, Didalam loker itu ada tikus mati yang tampak digantung terbalik dengan leher koyak penuh dengan darah yang terus menetes membanjiri semua buku Aluna di dalamnya dan kalung bertuliskan " Jauhi dia sebelum kamu bernasip seperti ini!!"

Tak hanya tulisan, mulut tikus itu tampak diikat dengan sesuatu didalamnya. " Cincin tunangannya." Itu benar benar menakutkan.

" Dhit gw takut." Aluna memeluk sahabatnya erat
" Siapa sih yang jahil sampe segininya. Parah sumpah. Tenang lun, gw bakal temuin orangnya dan dia gak bakal ganggu lo lagi." Ujar Dhitta mengusap punggungnya lembut.

***

Aluna memutar mutar cincin ditangannya pucat. Siapapun yang melakukan ini jelas mengetahui tentang dirinya dan Alfraza. Apakah dia fans Alfraza atau Musuhnya? Jika sampai seluruh sekolah tahu apa yang akan terjadi pada Aluna? Satu orang saja sudah membuatnya ketakutan setengah mati, sepertinya dia akan benar benar dimutilasi dan dikubur hidup hidup.

ABIGAIL ( Sentuh & Rasa ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang