" Kau kenapa?"
Alfraza menundukkan wajah saat ibunya datang. Ia melirik kearah Aditira yang tampak berbalik badan, takut kena amuk.Izika menatap Aluna yang duduk di sisi putranya.
" Dit pasti kamu yang nelfon Ibu kan?" Tekan Fraza
" Jawab ibu Frazz, bukannya malah nanya ke orang lain!" Izika membulatkan matanya.
" Diit!!" Teriak Alfraza lagi
" Tante maaf, Aditira harus ngisi acara OSIS, Aditira duluan yaa." Ujar Aditira berbalik lalu mencium tangan Izika yang mengangguk membiarkannya pergi
" Diit waaah awas kamu yaaa. Dasar!" Fraaz mendengus kesal.
" Ini pasti gara gara dirimu lagi kan? ( Izika menunjuk ke arah Aluna ) Frazz ayo pulang! Ini kenapa ibu tidak mau kau kembali ke sekolah ini, kau bisa bersekolah di luar negeri atau home schooling kan? Bertemu dengannya hanya bikin masalah saja." Tekannya.
" Bu... ayolah, ini bukan salahnya." Alfraza menarik napas panjang
" Kalau bukan salahnya kenapa kau pingsan lagi? Sebelum bertemu dengannya kamu baik baik saja kan di sekolah ini. Dia pembawa sial!" Tunjuk Izika.
" Ibu!!" Alfraza berdiri dari duduknya.
" Jika bukan karna Aluna, maka mungkin aku masih takut disentuh olehmu." Ujarnya membuat Aluna mengerjab beberapa kali.
Ini pernyataan cinta atau gimana ya??
Dia membelaku?Wajah gadis itu berbinar.
" Jadi kamu membelanya? Ibu akan mengadukanmu pada ayahmu nanti." Ancam Izika
" Tidak perlu Izika, aku kan sudah ada disini sejak tadi." Senyum Ayah Alfraza bersender di bingkai pintu. Pria yang masih boleh disebut pemuda itu memainkan matanya ke arah Aluna yang tersenyum merona mendengar pembelaan Alfraza
" Oh iya aku lupa sayang, karna terlalu emosi." Jawab Izika menghembuskan napasnya kesal.
" Bukannya Ibu memang sudah tua, wajar sih emosian?" Jawab Alfraza, jujur, perkataan Alfraza membuat ayahnya berbalik badan menahan tawa.
Izika menatap putranya kesal.
" Sikapmu benar benar mirip dengan ayahmu, pokoknya ibu tidak mau tau. Ibu tidak mengizinkanmu kembali ke sekolah ini selama gadis ini ada disini!" Tekannya lagi
" Bu, pewaris Alfa's group bukan ibu tapi aku dan ayah, Alfraza Abigail jadi ibu tidak bisa terlalu mengaturku. Aku sudah dewasa!" Ujar Alfraza
" Kau." Hampir saja Izika mengangkat tangannya. Tapi, suaminya memegang lengannya hangat.
" Kau lupa Izika, dulu kau pernah diposisi ini, saat kau mengejarku." Bisiknya yang bahkan sampai saat ini mampu membuat Izika meremang. Sosok yang menjadi ayah dari putranya itu benar benar membuat Izika jatuh cinta berkali kali. Alfraza memalingkan wajahnya
" Kalau mau main adegan romance titanic jangan disini. Pulang saja sana! Lagipula kalian tidak malu dilihat Aluna?" Ujarnya menoleh kearah Aluna yang ternyata ikutan ternganga dengan senyum dan ekspresi kagum melihat adegan romantis didepannya.
" Kamu masih sadar kan?" Tanya pemuda itu mengibaskan tangannya membuat Aluna tersentak lalu menatapnya dan berbisik...
" Nikah yuk."
" Uhuk uhuk." Alfraza terbatuk.
" Kalian semua gila!" Ujarnya lalu berdiri dan melangkah keluar ruangan
" Fraz tunggu!" Teriak Aluna mengejar. Tapi begitu melihat banyak siswi yang mengikuti Alfraza, dan guru guru yang tampak menanyainya berbagai macam hal, langkah Aluna terhenti. Dia tersenyum manis, Alfraza benar benar dirindukan semua orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABIGAIL ( Sentuh & Rasa )
Dla nastolatkówTunangan rahasia yang dipilihkan ayahku tak hanya keren tapi juga ketua OSIS paling populer di sekolah baruku. Tampan, populer, kaya... lalu apalagi yang kumau? Sayangnya, ada satu sifatnya yang membuatku harus mati matian berusaha bertahan disisiny...