Today (Chapter 3)

3.8K 356 73
                                    

(Author *** POV)

10 Juni 2017

Matahari menampakan dirinya, menggantikan tugas sang rembulan yang telah tenggelam. Menggantikan malam hari menjadi pagi, waktu dimana memulai segala aktivitas setiap manusia dan kehidupan di dunia. Setetes embun jatuh, dari pucuk daun muda yang mulai tumbuh. Kicauan burung yang merdu bersuara, menyambut sang mentari yang kini makin lama makin naik ke tahtanya.

Dan kini jam menunjukan pukul 05.00 pagi, waktu untuk semua orang bangun dari mimpi indahnya, membuka kelopak mata mereka, dan melakukan rutinitas mereka.

Termasuk, seorang namja tampan yang kini merentangkan kedua tangannya. Sekedar untuk merenggangkan badannya saat jam weker merah kesayangannya berbunyi. Menimbulkan suara berisik, yang mampu membangunkannya dalam mimpi indahnya. Membangunkannya dari tidurnya yang nyenyak, sangat nyenyak....

Rambut hitam namja tampan itu berantakan, dengan kelopak yang masih sedikit mengatup. Baju tidur dengan gambar mickey mousenya masih melekat di tubuhnya, baju tidur berwarna biru tua. Warna kesukaannya....

Berkali-kali, namja tampan itu mengerjapkan kelopaknya yang masih mengatup, mencoba mengumpulkan nyawanya.

KRIIIINGGGGG..... KRIIINGGGGG.....

Tuk...

Suara jam weker itu berhenti, saat sang pemilik kamar mematikannya, dengan mata yang masih terpejam. Dan saat suasana kembali tenang, tanpa adanya suara alarm jam weker itu... Sehun menjatuhkan kaki telanjangnya di atas lantai yang dingin, kaki yang masih di selimuti kaus kaki dengan motif garis-garis hitam putih. Kaus kaki favoritnya, menyibakan selimutnya.... selimut dengan gambar mario bross, salah satu karakter favorit dirinya juga kakak keduanya.

Hingga...

"Oh iya, Sehun hampir lupa..."

Namja tampan dengan nama lengkap Park Sehun itu menepuk jidatnya. Lantaran ia melupakan kebiasaannya di pagi hari. Kebiasaannya yang sudah menjadi rutinitas bagi namja dengan wajah tampannya tersebut. Dengan semangat kaki panjangnya ia langkahkan menapaki lantai dingin berbahan kayu tersebut. dan menuruni tangga, dilihatnya ruangan yang sepi karena memang masih ada yang mengarungi mimpi mereka, siapa lagi kalau bukan orang tuanya juga kedua kakaknya.

dengan kaki yang masih terselimuti kaus kaki tersebut Sehun berjalan, menuju sebuah kamar.

"Pasti Chan hyung masih tidur, kekeke... kalau begitu biar Sehun bangunkan..." Sehun terkekeh, di depan pintunya membayangkan bagaimana dirinya membangunkan namja yang ia sayangi, siapa lagi kalau bukan sang kakak kedua Park Chanyeol.

Ceklek...

"Wah tidak dikunci..." dengan senyumnya yang mengembang layaknya bocah diberi permen Sehun membuka pintu kamar tersebut dengan kaki yang melangkah masuk pelan ke dalam kamar sang kakak.

Hingga...

Sehun mengulas senyum jahilnya, dan berjalan mengendap-endap sepertinya dia akan melakukan hal jahil untuk sang kakak.

"satu..."

"dua..."

Sehun berjalan mendekati ranjang sang kakak, sesekali ia terkekeh... sungguh pagi ini ia akan membangunkan sang kakak dengan cara usil, langkah kakinya makin mendekati dan mendekat, dilihatnya sebuah gundukan dalam selimutnya. Senyum jahil terkembang di wajah tampannya dan inilah saatnya untuknya menjalankan aksinya....

"ti...."

Seeettt....

Selimut tebal berwarna putih itu jatuh ke lantai saat namja tampan bernama Park Sehun itu menariknya dengan gerakan cepat....

Gomen nasai. ご免なさい (sad story Oh Sehun) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang