"Semakin kau menahan tangis, maka kau akan merasa sesak. Maka menangislah, biarlah dunia tahu kesedihanmu. Saat itu tiba, maka dunia yang akan menangisimu. Kehilangan sesuatu yang ternyata baru mereka sadari."
- Chanyeol –
.
.
.
.
(Sehun **** POV)
Aku merasa di dunia mimpi, sejak aku disini aku tak akan menyangka kedatangan kakakku. Aku pikir kalau aku tersesat atau memang Kyungsoo hyung mengajakku di tempat aneh dan indah ini.
"Sehun?"
Aku menoleh, ngomong-ngomong aku menikmati buah apel yang dipetik langsung oleh kakakku. Dan rasanya manis, uhh... aku memang menyukainya.
Saat itulah Chanyeol hyung merangkul bahuku, disini kamu duduk di atas rumput hijau. Duduk di depan air danau yang jernih. Sekilas aku bisa melihat ikan yang berenang di dalamnya, bolehkah aku menangkapnya? Aku ingin memelihara satu kalau boleh.
"Kau terlihat bahagia sekarang, apa ada seseorang yang baik padamu?"
Sebentar dia mengusap rambutku, memberikan sesuatu yang nyaman dan juga meredakan rasa rindu. Jujur, aku sangat merindukan kebersamaan seperti ini.
"Ne... Kyungsoo hyung baik padaku. dia memberiku makanan manis dan lezat, tiap malam selalu membuatkanku susu coklat. rasanya sama lezatnya dengan buatan hyung." aku berceloteh, menggigit gigitan selanjutnya apel merah ditanganku. Rasanya semanis madu dan harum seperti zaitun. Ini sangat enak, dan aku menyukainya.
"Syukurlah, hyung tenang sekarang." Dia mengusap rambutku lagi, mendekatkan jarak rangkulan diantara kami. Aku hanya bisa tersenyum, aku ingin menjadi adik manja hari ini.
"Sehun, apa kau akan menangis jika hyung pergi?"
Aku mendongak ke samping, aku menatap polos Chanyeol hyung yang menatap datar ke arah danau. Bisa kulihat semburat cahaya matahari menerpa wajahnya dan itu terlihat tampan. Uuhhh... ternyata Suho hyung dan Chanyeol hyung sama-sama tampan, lalu apakah aku juga tampan seperti mereka?
"Hyung tidak akan pergi kan?" aku bertanya balik, aku tidak tahu kenapa aku berbicara demikian. Padahal hyung memberikanku pertanyaan dan aku malah bertanya balik. Kata eomma hal itu bukanlah hal baik untuk dilakukan. Tolong maafkan aku yang pelupa ini.
"Ne..." Chanyeol hyung tersenyum, menampilkan lesung pipitnya. Secara tak langsung aku sadar jika hyung semakin kurus. Seingatku dulu Chanyeol hyung memiliki pipi sedikit gembul. Ah, mungkin perasaanku saja.
Aku tetap menikmati makananku.
Sadar aku terlalu menikmati apelku, tiba-tiba Chanyeol hyung berdiri. Sebentar aku melihatnya, dan yang kulihat dia melangkahkan kakinya. Pergi mengabaikanku.
"Chanyeol hyung kemana?" aku berdiri, menepuk kedua pantatku yang kotor akan debu. Aku pun mengabaikan apel ditanganku.
Sadar akan panggilanku, kulihat Chanyeol hyung membalikan badannya. Dari jarak yang lumayan jauh aku bisa melihat dia tersenyum. Tersenyum manis ke arahku, lagi-lagi aku melihat lesung pipit di pipi kurusnya. Seperti ada yang sesak tapi aku tidak tahu, apakah hyung ingin memberiku kejutan. Tapi aku tidak ulang tahun, sebal karena setiap ulang tahun pastilah Chanyeol hyung mengerjaiku hingga aku pernah menangis. lalu apakah dia ingin aku menangis, setelahnya memberiku kue ulang tahun? Atau memang eomma dan appa juga bersembunyi. Ataukah Suho hyung juga disini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen nasai. ご免なさい (sad story Oh Sehun) END ✓
Fanfic"Hyung maafkan, aku hyung... maafkan aku.. aku bukan adik yang sempurna untukmu... maafkan adikmu yang idiot ini hyung..." -Sehun- "Sulit kumenerimamu, menerimamu sebagai seorang adik... karena kau hanya si idiot.." -Suho- "Bertahanlah Sehun, hyung...