Hug Me, Please (chapter 22)

1.3K 191 43
                                    

" Jika yang lain normal, kenapa aku tidak. Katamu aku spesial, benarkah?"

- Sehun -

...................

(Author ***** POV)

(Flashback ***** ON)

'Fuuuhhhhhh....'

Meniup dengan pelan, membuat poni hitam seseorang yang tengah memejamkan matanya bergerak ke kanan. Memperlihatkan keningnya yang lebar, bahkan sesekali kedua bibir itu bergerak tak nyaman kala tiupan kecil itu berhembus di keningnya. Oh... jangan lupa bagaimana kekehan yang muda saat mengganggu tidur kakaknya.

Terusik, terus saja begitu. seperti tak bosannya Park Sehun melakukan hal demikian. sudah berapa banyak tangan sang kakak bergerak mengucek dan wajah itu menoleh ke kanan dan ke kiri. Seakan tak ada kata jera dari si pelaku penjahilan.

Makin lama, Sehun semakin mengganggu tidur sang kakak. Rasa malas ada pada diri Chanyeol, namja tampan dengan tinggi badannya itu ingin beristirahat lebih lama. Tapi, terpaksa ia terbangun lantaran gangguan kecil yang samar-samar ia dengar dari kekehannya.

Terganggu sudah, membuat Chanyeol mau tidak mau membuka perlahan kelopak matanya. hal pertama yang ia lihat adalah sesuatu yang buram, terlebih kelopak itu sedikit malas lantaran terlanjur nyaman dengan kenyenyakannya. Pada akhirnya Chanyeol mengumpulkan nyawanya.

1.

Merasa dingin saat tiupan itu menyapa kelopaknya. membuat bulu mata itu seakan menari bagaikan rumput bergoyang.

2.

Suara cicitan dari yang termuda, memanggil dengan nama panggilannya juga embel-embel hyung di belakangnya. Membuat Chanyeol seketika tahu siapa pelaku paginya kali ini.

3.

Dan lagi... tiupan itu makin terasa ketika Sehun mendekatkan jangkauannya. Sampai akhirnya terlintas ide jahil pada diri Chanyeol. Samar-samar namja tampan itu mengulas senyumnya, hingga nampak lesung pipitnya. Berpura-pura terpejam lagi kelopaknya ketika mengubah rencana.

"Chanyeol hyung... Kkkkkkk, bangun eoh??" Sehun tertawa renyah, tubuh tinggi menjulang yang tak jauh beda dengan sang kakak ini berjongkok menyamakan tinggi Chanyeol yang berbaring di atas ranjang. Berjongkok di sisi tempat tidur sang kakak, beberapa kali juga ia meniup rambut sang kakak. Hingga bau pasta gigi anak-anak tercium wangi di hidung Chanyeol.

Untung saja adiknya pintar, membuat Chanyeol sedikit menikmati kesenangan adiknya dalam mengganggunya.

"Aloooo.... Chan Chan hyung, Huniiieeee sudah bangun. Fuhhhhhhh...." meniup lagi, seakan tak ada kata jera dalam kamusnya. Sungguh, kakak adik yang membuat siapapun iri melihatnya.

Sehun begitu menikmati perannya sampai tak sadar jika...

HAP!!!

"kena kau dongsaeng nakal!!! Awas ya!! Hyung akan menghukumu."

Dipeluknya tubuh sang adik, dengan gemas Chanyeol menggelitik perut sang adik. Namja yang tak ada bedanya dengan bocah itu malah terpekik, tertawa dengan riang dan rengekannya. Membuat si penderita autis ini terlampau bahagia dengan senyumannya.

Bahkan Sehun sempat menangis karena tertawa. Dengan Chanyeol yang mengerjainya habis-habisan. Menggelitik si bungsu yang sudah mengganggunya. Tak satupun hal lucu itu terlewatkan, bahkan ibunya hanya menggelengkan kepala tersenyum dengan cantik ketika melewati kamar putra keduanya.

Gomen nasai. ご免なさい (sad story Oh Sehun) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang