"Semakin aku mencoba menyayangi hyungku, justru rasa sakit yang terus aku terima membuatku berpikir. Apakah aku tidak pantas mendapatkan kasih sayangnya? Apakah ia malu hanya karena aku adalah si idiot...."
-Sehun-
...........................................
(Author **** POV)
"Kenapa kau tidak bilang tentang penyakitmu Chan??!!"
"Mian hyung aku tidak mau membuatmu khawatir..."
"Kau bodoh Chan... kau bodoh!!!"
"Ne, aku tahu kalau aku bodoh hyung..."
"Kenapa kau tidak mengobatinya sebelum terlambat, hah??!!!!" semakin meninggi, membuat suasana dalam kamar tersebut semakin tegang. Membuat seseorang yang berdiri di luar sana melihat dari celah pintu tersentak.
"Aku sudah mencobanya, hyung... dan kau lihat semua tidak ada gunanya. Obat itu hanya mampu menghambat..."
"Kalau begitu lakukan Kemoterapi!!!"
"Aku tidak mau hyung!!!"
"Kenapa apa kau ingin mati, hah!!!??"
Chanyeol diam... benar dia tidak ingin mati. Ia ingin masih hidup ia tidak tega meninggalkan Sehun sang adik.
"Kenapa kau diam, jawab aku PARK CHANYEOL!!!?"
Habis sudah kesabaran Suho, menghadapi adiknya yang keras kepala ini.
"hanya saja...."
Bibirnya terasa kelu entahlah...
"Ini semua karena Sehun iya kan??!!"
"Jangan bawa Sehun hyung dia tidak tahu apa-apa!!!"
"Cih... aku sudah tahu kau tidak mau mengikuti kemo karena kau tidak mau meninggalkan adikmu yang idiot itu kan?!!"
"Dia juga adikmu hyung!!"
"Aku tahu dia adikku, tapi dia adik yang tak kuinginkan..."
"Hyung??!!!" Chanyeol geram, ia tidak suka kakaknya kembali bertingkah.
"Lakukan atau aku akan bertindak sendiri Chanyeol!!!"
"Suho hyung, kau harus tahu aku..."
"Dan membiarkan dirimu mati dengan penyakit mematikanmu itu iya???!!"
"Hyung ak-"
BRAKKKK....
"Chan hyung..."
Chanyeol terdiam, semua tenang seketika saat seorang namja berdiri di ambang pintu. dengan sebuah buku gambar ditangannya. Namja tampan dengan rambut hitam berantakannya. Yang masih memakai baju tidurnya.
Oh tidak, Chanyeol melihatnya...
"Sehun..."
Dan Suho? Ia tidak sudi menolehka kepalanya. Hanya sekedar melihat adiknya yang idiot.
"Chan hyung kau sakit..."
"Sehun..."
Habis sudah, ia tak menyangka jika sang adik berada di sana... dan ia sudah mendengarnya.
"Hikssss... hikksss...."
Brukkk...
Suara buku gambar yang jatuh disusul air mata yang meluncur cepat. Dan Chanyeol dia...
"Sehun tunggu, yaaakkk Sehun??"
Entah sejak kapan Chanyeol bangun dari tempat tidurnya berlari lemah mengejar sang adik yang berlari menuruni tangga. Dan saat itu juga Sehun sudah menangis, berlari dan entah apa yang ia pikirkan ia juga tidak tahu. kenapa ia harus berlari?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen nasai. ご免なさい (sad story Oh Sehun) END ✓
أدب الهواة"Hyung maafkan, aku hyung... maafkan aku.. aku bukan adik yang sempurna untukmu... maafkan adikmu yang idiot ini hyung..." -Sehun- "Sulit kumenerimamu, menerimamu sebagai seorang adik... karena kau hanya si idiot.." -Suho- "Bertahanlah Sehun, hyung...