Right Here (58)

513 48 10
                                    

"Di sini dalam semua imaji, apa yang terjadi seperti sebuah takdir. Ulasan mengenai hati yang tak sampai, ketika kebahagiaan datang maka akan jadi kenangan di masa depan."

(Author ***** POV)

Setelah mendapatkan tragedi, Sehun seperti diterpa pada satu titik jatuh yang menghancurkannya berkeping-keping relung hatinya. Dia belum selesai menangis kini dia dipaksa menjatuhkan air matanya oleh kenyataan.

Apakah Tuhan dan takdir jahat?

Sepertinya tidak, karena alur dalam kehidupan manusia harus berjalan dengan adanya masalah. Masalah mengajarkan pada manusia untuk menjadi kuat, itulah mengapa banyak yang bilang bahwa Tuhan kuat dengan manusianya.

"Eomma, apakah Chanyeol Hyung akan pergi?" Kedua mata sembab dengan si bungsu yang sudah kehabisan nafas akibat rengekannya. Dalam perjalanan nya dia tidak berhenti untuk menangis. Melihat tubuh lemah terbaring sang kakak di sana membuat siapapun mencelos.

"Kyungsoo Hyung..." Sehun berlari saat dia melihat dokter muda itu keluar dari salah satu ruang perawatan. Jika bisanya dia memakai jas kedokteran kini dia memakai pakaian perawatannya. "Sehun, hei jangan menangis Hem. Lihatlah kau sembab." Dia menerima pelukannya dan mengusap kedua pipi itu agar bebas dari air mata.

Sehun tidak bisa mengatakan banyak hal tapi tak mudah menerima ini semua. Dia masih ingat bagaimana Suho yang meminta dia untuk jangan menangis dan menunggunya pulang. Meski berat tapi para polisi membawanya masuk ke dalam mobil hingga Sehun jatuh ke depan saat dia mengejar mobilnya. Sekarang jarak antara dirinya dengan kakak pertama dibatasi oleh sel penjara.

Ini tidak adil.

"Suho Hyung dia dibawa pak polisi aku tidak bisa melakukan apapun hikkksss... Hunie tidak mau Chan Hyung pergi juga." Sehun nampak kacau dia tidak bisa berfikir jernih dengan semuanya. Sang ibu mengawasi Sehun takut jika dia pingsan lagi seperti di dalam mobil. Melihat hal itu ayahnya juga risau disana, dia memperhatikan tubuh Chanyeol yang tak sadarkan diri mendapatkan pertolongan pertama.

Ini salahnya kenapa dia mau menuruti keinginan sang anak jika keadaan tidak memungkinkan. Berkali-kali dia mengatakan bahwa dirinya salah, tapi sang istri mengerti dan tidak mempermasalahkannya. Hanya saja Sehun adalah anak paling tidak stabil sekarang.

"Bibi, bawa Sehun pulang. Untuk Chanyeol aku bisa mengawasinya juga disini aku akan memberi kabar. Dia tidak boleh seperti ini, Sehun sedang tidak stabil." Beberapa ungkapan mejemuk dengan guratan rasa khawatir dalam dirinya. Dia menatap Sehun yang menggeleng beberapa kali kepalanya, enggan pulang menemani kakaknya.

"Bagaimana aku pulang, sementara kakakku ada disini. Jangan... Aku tidak mau pulang Hyung." Sehun masih memeluk sang kakak, dengan bantuan Kai tangan itu terlepas. Ibunya mencoba menarik sang anak agar pulang, ini cukup sulit karena Sehun semakin menangis dengan dirinya enggan pulang.

Kyungsoo nampak tidak tega tapi dia jauh tidak tega jika Sehun sakit. Wajah itu tersenyum dan tangan itu mendekap wajah sang adik pada kedua pipinya. "Dengarkan aku Sehun, kau mau kakak mu sembuh bukan?" Awalnya si bungsu terdiam, tapi ketika mendengar penuturan dokter baik di depannya membuat dia mengangguk kemudian.

"Aku mau Chan Hyung sembuh hikkksss... Aku tidak mau dia sakit. Tolong selamatkan kakak hikksss... Kyungsoo Hyung kau dokter hebat, aku percaya itu."

Merengek meminta tolong dengan sangat, membuat siapapun menangis akan nya. Sehun sudah tidak bisa mengimbangi suasana hatinya yang muram. Berbagai rasa sakit dalam hatinya kian memupuk. Sehun duduk di atas lantai dengan kepala mendongak ke atas dia melampiaskan semua rasa sesaknya dengan menangis keras.

Sang ibu memeluknya dengan erat dan menangis disana dia tidak bisa berbohong lagi untuk mencoba tegar. "Sehun dengarkan eomma nak, jika kau sudah pulang kau bisa bertemu dengan Chanyeol dan Suho juga akan cepat pulang." Dia mengusap kedua bahu anaknya begitu juga dengan sang suami yang sudah mendekat putra ketiganya. Kedua orang tua disana berusaha membujuk anaknya untuk mengerti.

Gomen nasai. ご免なさい (sad story Oh Sehun) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang