Epilog (60) END ✓

1.2K 93 43
                                    

Salju turun pada bulan Desember, setelah tiga bulan lamanya sang adik selalu berada di sini. Setiap pagi datang kemari dengan menggunakan jaket tebalnya juga payung kuningnya. Tersenyum dengan manis sembari membawa hamster kecil kesayangannya yang ada di kandang. Hadiah dari Suho agar Sehun tidak bosan.

Ya, sejak sang kakak pulang kehidupan nya berubah banyak. Suho selalu membangunkannya, membuatkannya sarapan dsn membantunya belajar menghitung serta menulis. Dia juga begitu sabar menidurkan Sehun dengan nyanyian atau dongengan kala sebelum tidur. Seperti Chanyeol yang selalu melakukan hal menyenangkan dengan dirinya.

Ketika Sehun meminta susu cokelat maka sang kakak pertama yang datang dan membawakannya. Walaupun beda rasa tapi kenikmatan dari minuman cokelat itu terasa karena cinta sang kakak untuknya.

Sehun memainkan kedua kakinya dengan nyanyian favoritnya, dia baru saja memberikan makanan untuk hamster kesayangannya. Belum sempat juga di beri nama padanya karena menurut Sehun belum ada yang cocok.

"Kau suka? Aku akan membelikannya lagi, jadi makan yang banyak eoh. Nanti aku ajak jalan ke pantai setelah musim salju." Sehun berceloteh dia bicara dengan hewan kecil itu seolah hamster itu mengerti. Sehun sangat suka melihat hewan itu menggigit kecil biji bunga matahari itu.

Ketika pipinya mengembung sama seperti apa yang dia lakukan ketika makan. Oh, iya seharusnya dia sudah tidak menunggu karena Suho sudah sampai. Tapi dia bilang ingin melakukan sesuatu sehingga Sehun merasa bosan. "Kenapa Hyung lama sekali, apakah dia lupa ya?" Sehun tidak punya ponsel dia memang tidak suka bermain dengan benda kotak elektronik itu. Hanya saja dia lebih suka bermain dengan mobil remote control nya.

Dia menanti kedatangan Suho, ketika sudah sekitar setengah jam dia menunggu. Sebuah bayangan datang dari belakang, Sehun mengatakan ucapannya dengan bibir mengerucut. "Eoh, Suho Hyung lama sekali. Kenapa tidak mengatakan kalau aku harus menunggu lama. Apakah Hyung sudah membuat susu cokelat hangat untukku?"

Sehun menunggu jawaban seseorang di belakangnya akan tetapi sama sekali tidak ada jawaban sampai dia mendengus dengan kesal dan memangku kandang hamsternya dia mengabaikan sang kakak dan mencoba untuk mengajak bermain hewan pengerat itu. "Aku merasa marah dengan Suho Hyung, aku kan tidak suka menunggu lama."

"Kau kenapa apakah kau marah, aigu adik kesayanganku. Kenapa marah seperti itu Hunie."

Rasanya aneh saat dia mendengar suara itu, kenapa suaranya berbeda dari biasanya. Sehun mengernyit ketika dia tidak menemukan satu ciri milik sang kakak. "Suho Hyung apakah tenggorokan mu sakit, apakah kau-" Sehun membalikkan badannya dia sengaja memberikan sebotol air yang sudah dingin. Tatapan bengong nya nampak ketika dia melihat senyum itu terbias di depan matanya.

"Hai Hunie apa kabar, sudah lama tidak berjumpa. Aku merindukan mu Saeng..."

Suara yang menjadi sesuatu yang dirindukan sang kakak. Dia menyatakan dengan perlahan dan sudah biasa hal itu dilakukan, oleh dia yang pergi ke wilayah lain untuk mencari obat. "Hei kenapa diam saja, apa kau tidak mau memelukku?"

Sehun masih terdiam di sana dia mengedipkan beberapa kelopak matanya, tapi kedua mata itu berkaca. Apakah dia melihat itu sebagai sesuatu yang nyata, ataukah sang kakak benar-benar ada disana. Dia mengucek kedua matanya dengan cepat dan mengatakan bahwa dia ingin memastikan apakah itu kakaknya.

"Apakah itu kau, Chan hyung. Benarkah itu kau?" Sehun menyentuh wajah sang kakak, dia melihat tubuh itu dari atas ke bawah. Dia melihat bagaimana sang kakak berdiri dengan tegak, memakai syal dan baju hangat. Senyum manis dengan lesung pipinya juga kacamata yang bertengger disana. Hanya saja dia memakai kacamata dan rambutnya tipis tidak selebat lalu, kepalanya tertutup oleh topi syal yang dirajut.

Gomen nasai. ご免なさい (sad story Oh Sehun) END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang