Semua itu butuh proses sama halnya dengan penantian. Dimana kasih sayang yang di damba belum tentu mudah di dapat. Sama halnya dengan Tuhan yang tak akan lelah menjaga hambanya. Karena Tuhan percaya kita mampu menyelesaikan masalah kehidupan dengan baik. Seperti harapan yang diatas...'
...............
(Author ***** POV)
Sehun itu polos...
Sehun itu beruntung dikaruniai wajah tampan, tubuh yang tinggi juga lahir dalam keluarga berkecukupan.
Sehun itu mujur karena lahir sebagai bungsu dari dua kakak yang ketampanannya juga tak kalah dengan dirinya. Malahan Sehun adalah anak yang paling disayang oleh kedua orang tuanya juga kakak keduanya.
Sehun itu baik, gak pernah nakal karena dia penurut. Sehun itu pintar, dia gak bodoh hanya kurang beruntung dari segi nilai. Sehun itu sama seperti lainnya, punya tangan, kaki, mata, hidung, bibir, dan organ lengkap lainnya. Meski dia berbeda dari sesuatu yang tak nampak yaitu cara berpikirnya.
Sehun itu disayang, nyatanya orang tuanya begitu memanjakan dirinya. Selalu berada dalam zona nyamannya. Bahkan kakaknya Park Chanyeol begitu menyayangi adiknya. beda jauh dari si sulung yang bersikap acuh dengan si bungsu.
Sehun jarang iri, dia hanya saja ingin seperti lainnya. Harapan terbesarnya bisa normal seperti lainnya. Sehun ingin merasakan menjadi namja dewasa meski tinggi badannya menunjukan segalanya. Hanya saja pola pikir dan jiwanya masih seperti anak-anak tujuh tahun.
Sehun itu penakut, makanya Park Chanyeol selalu berada di sisinya. Kemanapun Sehun pergi maka Chanyeol menemaninya. Mereka berdua seperti surat dengan perangko. Tak akan lepas meski di tarik keras sekalipun.
Sehun itu suka susu coklat, setiap malam kakak keduanyalah yang selalu membuat untuk dirinya. Takaran yang selalu pas dan manis yang begitu sesuai di lidah Sehun. Chanyeol hafal betul apa kesukaan sang adik, sikap brother complex membuat Sehun jatuh hati pada sikap sang kakak padanya. Ingin sekali Sehun selalu manja pada sang kakak, karena itulah kebahagiaan simple menurut Sehun.
Sehun itu....
Tidak idiot seperti yang Suho bilang. Dia hanya kurang beruntung dalam segi mental, hanya saja orang lain salah kaprah dalam mengartikannya. Padahal semua manusia tidak ada yang sempurna.
Yang terakhir...
Sehun itu penyayang, semua tahu itu. sampai orang yang tak buta hati pun tak akan berani menyakiti namja penyuka sweater pink dan minuman susu coklat tersebut. mereka mungkin akan jatuh hati pada sikap dan tingkah kepolosan namja tersebut. pesona Park Sehun memang berbeda tapi, tetap saja itu yang menjadi daya tarik tersendiri baginya.
Sama seperti sekarang...
Seorang yang tidak ada hubungan darah dengan Sehun pun terlanjur sayang dan jatuh hati pada namja penyuka susu coklat tersebut. tak peduli bagaimanapun keadaan Sehun, namja dengan kemeja coklatnya dengan telaten mengeringkan rambut hitam si pemilik wajah tampan dan menggemaskannya.
Tentu saja Sehun sangat anteng dalam duduknya, menikmati usapan lembut handuk dari sang dokter yang telah memberikan tumpangan dan tempat tinggal sementara untuk dirinya. Bukan hanya itu saja, bagi Sehun. Kyungsoo orang baik yang selalu membawakan jajan untuk dirinya. Rasanya Sehun sangat betah tinggal disini.
"Bagaimana sekolahmu, kau sudah bertemu teman baru Hunie?" Kyungsoo, dia seperti seorang ibu yang mengeringkan rambut anaknya.
Tentu saja yang ditanya mengulas senyum sumringahnya. Pertanyaan yang sudah dinanti Sehun untuk siap dijawab, mungkin sekarang dia akan bercerita banyak dengan kegiatannya hari ini. terlebih dia mendapatkan teman, dua bocah yang begitu baik dengan dirinya. Siapa lagi kalau bukan Hyemi dan Kibum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gomen nasai. ご免なさい (sad story Oh Sehun) END ✓
Fiksi Penggemar"Hyung maafkan, aku hyung... maafkan aku.. aku bukan adik yang sempurna untukmu... maafkan adikmu yang idiot ini hyung..." -Sehun- "Sulit kumenerimamu, menerimamu sebagai seorang adik... karena kau hanya si idiot.." -Suho- "Bertahanlah Sehun, hyung...