K e e m p a t

2.3K 76 4
                                    

Kehadiranmu membuat aku senang

Dapat melupakan sedikit luka yang aku kenang

Menyembuhkannya, dan kau adalah satu obat

Wahai sahabat

"Ki, aku mau ngenalin kamu sama seseorang" Kini Agatha sedang berada di tempat biasa mereka untuk mengisi perut. Duduk saling berhadapan

"Mau kenalin aku? Sama siapa? Pacar baru kamu ya?" Tanya Kiana yang tetap pada buku bacaannya.

"Bukan pacar, Cuma lagi deket aja gitu" Agatha mengatakan hal tersebut sembari tersenyum.

Kiana mengerti, ternyata sahabatnya ini tengah kasmaran. Sungguh menggemaskan sekali sahabatnya ini. Melihat Agatha begitu bahagia hati Kiana pun tak pelak menghangat.

Tapi Kiana takut jika sahabatnya ini di kecewakan kelak. Kiana tidak ingin sahabatnya merasakan sakitnya cinta, seperti apa yang Kiana dulu pernah rasakan.

"Aku liat orangnya gimana dulu. Aku pengen tau dia baik atau enggak. Aku ngga akan ikhlas kalo seandainya kamu salah pilih orang buat isi hati kamu" hening.

Seperkian detik kemudian Kiana melanjutkan kalimatnya "Aku gamau kalo kamu sampe disakitin sama siapapun. Aku ngga akan rela sahabat aku di sakitin" Kiana menatap Agatha dingin dan kembali kepada buku bacaannya kembali.

Entah kenapa Kiana kembali menjadi dingin seperti ini. Agatha paham betul jika Kiana sedang seperti ini, berarti kondisi hati Kiana tidak sedang baik baik saja.

Kiana merasa disebelahnya ada orang. Ya Agatha duduk disebelah Kiana sekarang. Menatap dengan intens wajah sahabatnya itu. Kiana memang tak pernah mengucapkan langsung bahwa Kiana sungguh menyayangi Agatha. Namun tanpa di ucapkan oleh kata kata apapun Agatha sudah paham betul bahwa Kiana juga menyayanginya dengan amat sangat.

Karna terkadang kita tidak membutuhkan banyak omongan untuk mengatakan bahwa kita menyayangi seseorang. Cukup dengan sebuah tindakan dan sedikit perhatian. Itu sudah menunjukkan bahwa orang itu menyayangi kita.

"Aku sayang sama kamu Ki" Agatha memeluk tubuh Kiana dari samping.

"Kamu punya hak untuk ngomong kaya barusan Ki. Aku seneng, itu tandanya kamu sayang sama aku" Kiana menutup bukunya.

"Tha, karna kata sayang ngga harus selalu diungkapin kan? Tanpa aku banyak ngomongin soal sayang, yang penting kamu tau, kalo aku juga sama" Kiana merangkul tubuh Agatha yang memeluknya.

Sungguh indah persahabatan keduanya. Dapat saling mengerti satu sama lain. Saling mempercayai, dan yang penting mereka berdua saling menyayangi.

Jauh dari tempat mereka saat ini, ada sepasang mata yang memandang mereka. Tatapan bersalah itu terlihat begitu jelas.

"Maaf Ki, maaf Tha" kata yang lolos keluar dari mulutnya. Begitu lirih, hanya angin yang dapat mendengar ucapan maafnya.

**

Ditempat yang berbeda dari mereka terlihat 2 orang paruh baya yang entah sedang apa di sebuah rumah sakit.

"Pa, apa benar anak kita masih hidup? Lalu dimana dia pa?" seorang wanita paruh baya bertanya pada suaminya.

"Papa juga belum tau ma, belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi"

"Semoga saja anak kita benar benar masih hidup pa" mata wanita ini mulai berkaca kaca

Sang suami merangkul sang istri "Semoga ma. Kita berdoa saja yang terbaik"

**

Dikampus, Kiana sedang berada di perpustakaan untuk sekedar membaca buku. Namun Kiana beranjak mengambil buku yang sesuai dengan kebutuhannya. Setelah Kiana menemukan buku yang di inginkannya, Kiana ingin mengambilnya, namun saat Kiana ingin menarik buku itu, dari arah berlawanan ada seseorang yang juga ingin menarik buku tersebut. Terjadilah aksi tarik menarik. Namun dalam saat bersamaan, buku buku di sekitar Kiana dan orang di sebrangnya berjatuhan. Menimbulkan bunyi Gubrakk..

BECAUSE MISS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang