K e d e l a p a n b e l a s

1K 35 0
                                    

Tak kan berhenti aku berjuang. Hingga aku bosan dan mundur secara perlahan.

********************************

Semenjak kejadian malam itu, Elang jadi lebih dekat dengan Kiana. Tak perduli apapun yang terjadi, Elang tetap ingin memiliki Kiana.

Sahabat Kiana, Agatha, menggeleng ketika mendengar cerita dari Elang yang menggantung hubungan diantara mereka berdua begitu saja.

"Gue heran deh sama Kiana. Dia diapain sih sama mantannya sampe sampe Kiana bisa trauma lama banget. Gak move on move on"

"Ya, mana gue tau Tha"

"Lo yang sabar ya Lang, jangan nyerah gitu aja buat ngedapetin sahabat gue yang satu itu"

"Gue ngga akan nyerah Tha, tenang aja"

**

Hampir setengah jam Elang menyusuri area kampus untuk mencari Kiana. Elang berencana mengajak Kiana pergi ke suatu tempat yang mungkin akan di sukai oleh Kiana.

Namun Elang tak menemukan Kiana di area kampus.

"Ih, Kiana kemana deh? Tumben banget gak keliatan" Elang berbicara sendiri

"Gue telfon aja kali ya" Elang langsung mengambil handphonenya lalu langsung menghubungi Kiana.

On the phone

"Halo kenapa Lang?"

"Kamu dimana Ki? Aku cariin di kampus kok ngga ada?"

"Aku dirumahnya Agatha Lang"

"Oh aku kirain kamu kemana.Yaudah kalo gitu"

"Emang ada apa Lang?"

"Ngga, gapapa kok, yaudah telfonnya aku tutup ya"

"Yaudah iya"

Off the phone

"Siapa?"

Kiana melirik Agatha dan meletakkan handphonenya diatas meja "Elang" jawab Kiana singkat

"Mau sampe kapan ngegantungin Elang?"

Kiana menghembuskan nafas pelan, lalu menggeleng mengangkak bahu takzim

"Kamu ngga boleh bertahan sama egoisme kamu Ki, mungkin sekarang Elang lagi sabar sabarnya usaha buat dapetin hati kamu. Tapi kesabaran setiap manusia ada batasnya. Kalo kamu tutup hati kamu terus, dia kapan aja bisa capek usaha, terus pergi. Dan kamu pasti nyesel"

"Kalo aku udah siap, aku ngga bakal lama lama ngasi jawaban yang pasti ke Elang"

"Tapi jangan lama lama, keburu dia capek mengharap kepastian dari kamu"

Agatha beranjak ke kamar mandi, namun saat Agatha membuka pintu kamar mandi, Agatha tiba tiba merasakan pusing sambil memegang ke arah perutnya.

"Arrghh.." Agatha meringis, Kiana yang sedang asik memainkan handphone nya pun reflek menengok kearah Agatha yang terlihat kesakitan.

Melihat keadaan Agatha, Kiana langsung berlari kearah Agatha yang mulai limbung dan hampir terjatuh. Sebelum Agatha terjautuh ke lantai, Kiana lebih dulu meraih tubuh Agatha

"Yaampun Agatha, kamu kenapa" dengan nada suara yang menunjukkan kepanikan

"Shh, perut aku sakit Ki" Agatha terbata

Kiana pun langsung memanggil mama dan papa Agatha yang kebetulan sedang berada di ruang tamu. Saat kedua orang tua Agatha menaiki anak tangga yang menuju ke kamar Agatha, Agatha langsung tak sadarkan diri.

Kiana yang memeluk Agatha yang hampir terjatuh pun berteriak histeris

"Agatha!! Bangun. Om,, tante,, siapapun tolong" Airmata jatuh di pipi Kiana.

Kiana adalah orang yang paling tidak bisa melihat orang yang ia sayangi terkapar lemah seperti itu.

Kedua orang tua Agatha pun masuk ke dalam kamar Agatha. Shintya yang melihat anaknya terkapar lemah pun akhirnya berteriak memanggil Agatha.

Aryo- papa Agatha pun langsung menggendong putrinya itu ke dalam mobil dan bergegas membawa Agatha kerumah sakit.

Sepanjang perjalanan, Kiana dan Shintya tidak hentinya berdoa agar tidak terjadi hal buruk pada Agatha

Sesampainya dirumah sakit, Agatha langsung di bawa keruang tindakan

Setelahnya, Kiana, Shintya dan Aryo terduduk lemas. Kianapun langsung menghubungi Reno guna memberitahu keadaan Kiana.

Massage

"Ren, Agatha sekarang lagi dirumah sakit Harapan. Tolong kesini"

Saat membaca pesan dari Kiana, Renopun langsung begegas menuju ke rumah sakit. Saat menuruni anak tangga Reno pun bertemu mamanya

"Loh, kamu mau kemana Ren?"

"Reno mau kerumah sakit ma. Agatha masuk rumah sakit"

"Agatha? Yaampun, sakit apa Agatha Ren?"

"Reno juga ngga tau ma, baru dikabarin sama sahabatnya Agatha. Yaudah, Reno berangkat ya ma"

"Iya sayang, hati hati. Kabarin mama ya"

"Iya ma, Assalamualaikum"

Reno segera bergegas kerumah sakit.

On the phone

"Lang.."

"Ki? Kamu kenapa? Kok nangis?" Elang pun panik mendengar suara parau Kiana

"Kamu bisa kerumah sakit ngga Lang?"

"Rumah sakit? Siapa yang sakit?" Elang berseru makin panik

"Agatha Lang" suara Kiana makin serak

"Oke kamu tenang dulu, kasi tau aku kamu dirumah sakit mana?"

"Dirumah sakit Harapan Lang"

"Oke, aku langsung kesana ya Ki. Tenang"

Elang pun langsung bergegas kerumah sakit

Elang dam Reno sampai dirumah sakit dengan waktu yang bersamaan. Mereka berdua hanya saling tatap tanpa mengeluarkan kata apapun. Mereka berduapun bergegas masuk.

Elang melihat sosok Kiana yang terduduk di kursi tunggu rumah sakit

"Kiana" mendengar namanya dipanggil, Kiana langsung menoleh ke arah sumber suara. Ada Elang disana, dan disusul oleh Reno dibelakangnya.

Kiana berdiri menghampiri Elang dan langsung memeluknya

"Lang, Agatha Lang" Kiana terisak di dalam pelukan Elang

"Tenang Ki, Agatha gak bakal kenapa kenapa kok. Kita berdoa aja ya" Elang mengelus rambut Kiana

Reno yang merasa tidak suka melihat mereka berduapun langsung menghampiri mama Agatha

"Tante gimana Agatha?"

"Tante juga belum tau Ren, Agatha masih di dalem"

Reno melirik kearah Aryo, karna sebelumnya Reno memang belum pernah bertemu Aryo

"Pa, ini Reno, pacarnya Agatha. Nak Reno, ini papanya Agatha" Shintya memperkenalkan

"Halo om, saya Reno, pacar anak om" menjabat tangan Aryo

"Ya, saya Aryo, papa Agatha"

Setelah menunggu satu jam, dokter baru keluar dari ruangan Agatha. Mereka semuapun langsung menghampiri dokter meminta keterangan

"Bagaimana anak saya dok?" Aryo kebih dulu bertanya

"Anak anda mengalami kerusakan pada salah satu ginjalnya, dan anak anda membutuhkan transplantasi ginjal segera"

Lantas mereka semua tertunduk lesu

**********

Happy reading gaes

See you

Cayon

BECAUSE MISS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang