Kedua orang tua Agatha sekarang tengah berada di ruangan dokter. Dokter menjelaskan bahwa gejala gejala penyakit yang di derita Agatha telah lama Agatha rasakan, tapi Agatha mengabaikan rasa sakitnya. Selalu menganggap bahwa itu hanya sakit biasa.
Itulah Agatha. Keras kepala.
"Sekarang gimana Lang?" Kiana bersuara parau
"Kita pasti nemuin jalan keluar buat nyembuhin Agatha Ki. Kamu tenang" Elang mengelus rambut halus Kiana yang bersender di dada bidangnya
"Tapi aku ngga kuat ngeliat Agatha terbaring lemah kaya gitu. Lagian Agathanya bandel banget sih" setetes air mata Kiana jatuh tepat di baju Elang
"Namanya juga Agatha. Dan kamu harus kuat buat Agatha, jangan sedih. Dia pasti sembuh. Cewe resek kaya dia itu pasti sembuh"
Kiana terkekeh mendengar Elang menyebut Agatha sebagai cewe resek. Memang, Agatha sangat sering menggoda Elang dan membuat Elang merasa malu
"Kamu anterin aku ke mushola yuk Lang. aku mau sholat dulu"
Elang mengangguk dan langsung menggandeng tangan Kiana menuju ke mushola.
**
Reno yang sedari tadi tetap setia menemani Agatha tertidur disamping Agatha
Agatha terbangun dan mengelus kepala Reno perlahan. Reno yang merasa kepalanya dielus seseorang pun tersenta dan bangun.
"Agatha. Kamu udah bangun? Apa yang sakit?"
Agatha tersenyum dan menggeleng
"Yaudah kamu istirahat dulu ya, jangan banyal gerak dulu. Aku mau manggil dokter dulu"
Renopun akhirnya memanggil dokter dan langsung memeriksa Agatha
"Pasien harus segera mendapatkan transplantasi itu segera pak. Kalau tidak, saya tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi kepada pasien?"
Reno menghusap kasar wajahnya "Apa tidak ada pilihan lain dokter?"
Dokter pun menggeleng, mengelus pundak Reno dan beranjak pergi
"Terimakasih dokter"
Lagi lagi Reno hanya bisa terduduk lesu
Selesai sholat, Kiana menghampiri ruangan Agatha dan melihat Reno yang terduduk lesu dan menghusap kasar wajahnya
"Ren, kok kamu disini? Agatha udah bangun?"
"Udah Ki, Agatha udah bangun, masuk aja"
Kiana pun langsung masuk dan melihat Agatha yang sedang tertidur. Kiana duduk di kursi sebelah ranjang Agatha dan menggenggam tangan dingin sahabatnya itu.
"Kamu harus sembuh tha. Biar kita bisa hunting bareng lagi" Kiana berucap sambil mengelus tangan sahabatnya itu
Karna Kiana tidak ingin mengganggu Agatha yang beristirahat, Kiana langsung keluar dari ruang rawat Agatha.
"Udah Ki?" Elang langsung menghampiri Kiana dan Kiana hanya mengangguk takzim
"Kita pulang yuk, istirahat, udah malem" Kiana hanya menggeleng
"Kalian pulang aja, biar gue yang jagain Agatha" Reno langsung berdiri
"Tuh Ki, udah ada Reno yang jagain Agatha, kita pulang ya"
"Pulang aja Ki. Bawa Kiana pulang Lang"
Kiana mengangguk dan menatap Reno "Jagain Agatha Ren"
Reno mengangguk, dan Elang pun mengantar Kiana pulag kerumah agar beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE MISS [Completed]
Teen FictionAku benci rindu Karna mengingatkan aku tentangmu Sang masa lalu Yang membuat hatiku beku