Kamu tidak tahu malu
Datang lagi tanpa ragu
Menguak luka yang hingga kini masih ngilu
Yang belum juga sembuh di telan waktu
___________________________________________________________________
"Ki, nanti aku mau kenalin kamu sama temen aku ya" menghampiri Kiana yang kini berada di dalam kamarnya.
"Jam berapa?" Kiana masih tetap sibuk dengan buku bacaannya
"ih, kamu baca mulu dari tadi. Gak bosen apa Ki?" dengus Agatha sambil meraih buku Kiana dan meletakkannya diatas meja
"Nanti jam 7 kita berangkat. Kita ketemuan di café biasa kita nongkrong"
"Yaudah, berarti aku pulang dulu kerumah buat siap siap" Kiana bangkit dari tempat tidur Agatha
"Gak usah Ki, kamukan punya satu dress kamu di lemari aku. Nanti kita berangkat bareng aja dari sini"
"Emang ada? Yang mana Tha? Kok aku gak tau ya?"
"Ihh, yang waktu itu kamu pernah nginep dirumah aku dari pestanya Jeje. Terus kamu tidurnya pake baju aku" Kiana mengangguk paham
"Ohh itu. Oke oke kalo gitu"
**
Mereka memasuki area café tempat mereka ingin bertemu dengan teman yang di sebut sebut Agatha
"Hmm, yang mana?" mata Kiana menelusuri seluruh bagian café. Begitupun dengan Agatha
Beberapa saat kemudian Agatha tersenyum dan bergegas menghampiri laki laki yang tengah duduk membelakangi mereka.
"Ayo Ki, itu orangnya" mata Kiana terpaku ke arah yang di tunjukkan Agatha. Seakan mengenali siapa yang akan ia temui.
"Hai Ren" Agatha berdiri di samping Reno. Dan Renopun bangkit untuk sekedar cipika cipiki dengan Agatha.
Kiana? Ya Kiana membisu.
Siapa katanya tadi? Ren? Ya Tuhan, semoga itu bukan dia. Kiana berbicara didalam hatinya.
"Ren, kenalin, ini Kiana sahabat aku" dan di saat bersamaan, Reno berbalik dan menatap lekat mata Kiana.
Kiana merasakan tubuhnya menegang, jantungnya merdebar tidak karuan. Reno, masa lalunya, kini datang lagi. Menjelma menjadi teman sahabatnya. Yang dalam waktu dekat Kiana pikir status "teman" mereka akan berubah.
Dada Kiana sesak. Bagaimana Kiana merelakan sahabatnya bersama cinta pertamanya? Cinta pertama yang berhasil memebekukan hati Kiana. Namun tak terpungkiri bahwa Kiana masih memendam banyak rindu dan menyimpan sedikit cinta di celah hatinya.
Tetapi Kiana juga tidak ingin membiarkan Agatha disakiti oleh orang yang telah menghancurkannya. Kiana tidak ingin luka itu tergores di dalam hati sahabatnya karna laki laki yang sama.
Reno menatap mata Kiana seakan Kiana akan mematikannya dengan tatapan mata hazel yang begitu tajam ke arahnya. Aura benci itu menyeruak di antara kedua mata Kiana.
"Hai, Reno" Reno lebih dulu mengangkat tangannya diudara.
"Kiana" balasnya singkat tanpa mengindahkan tangan Reno yang sudah ada di hadapannya.
Agatha mengernyit heran. Dan untuk mencairkan suasana, Agatha mengajak keduanya untuk duduk dan memesan makanannya.
"Udah yuk duduk, kita mesen makan dulu ya" mengambil menu yang baru saja di berikan pelayan
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE MISS [Completed]
Teen FictionAku benci rindu Karna mengingatkan aku tentangmu Sang masa lalu Yang membuat hatiku beku