K e l i m a b e l a s

1.1K 34 0
                                    

On The Phone

07.05. "Pagi Ki"

07.13 "Iya Lang pagi juga"

07.13 "Lo hari ini ngampus?"

07.15 "Iya ngampus, kenapa?"

07.16 "Gue jemput lo ya"

07.18 "Gak usah Lang, aku bawa mobil"

07.18 "Yaudah kalo gitu lo gak usah bawa mobil lo

"Nanti pulangnya juga gue anterin"

07.20 "Aduh gimana ya Lang, gak enak aku ngerepotin jadinya"

07.21 "Ngga kok. Kan gue yang minta"

" Gimana? Mau gue jemput?"

07.24 "Yaudah deh. jam 9 ya lang"

07.24 "Oke jam 9 gue nyampe depan rumah lo"

******

Kali ini Elang masih tetap berusaha mendapatkan hati Kiana. Sebeku apapun hati Kiana seperti yang di katakana Agatha, ia tetap berusaha untuk mendapatkannya.

Batu yang keras sekalipun akan hancur jika di pahat perlahan lahan

"Yes. Akhirnya dia mau juga gue ajak berangkat bareng" gumam Elang dalam hati sambil mencari baju yang ia rasa pas ia kenakan

Setelah menemukan apa yang Elang cari, Elang beranjak ke kamar mandi dan segera bersiap siap.

30 menit kemudian Elang baru selesai. Rekor terlama seorang Elang bersiap siap hanya untuk pergi ke kampus.

Eh tunggu, bukan ingin ke kampus, tapi bertemu Kiana.

Elang pun turun kebawah untuk sarapan. Hanya tersisa sedikit makanan di meja makan, karna kedua orang tua dan adiknya sudah lebih dulu sarapan pagi tadi.

Elang mengambil makanan lalu memakannya. Beberapa saat kemudian mama Elang datang dari arah kamar dengan pakaian rapi

"Hari ini kamu ke kampus lang?"

"Iya ma, ini mau jalan"

"Anterin mama dulu bisa ngga?"

"Anterin kemana ma?"

"Ke butiknya tante Mega nak"

"Kapan? Sekarang?"

"Iya sekarang, mama udah rapi kok"

Elang melihat jam tangannya masih menunjukkan pukul 08.05

"Yaudah yuk ma langsung berangkat aja" Elangpun menyudahi acara sarapannya

"Yuk"

Elang pun lebih dulu mengantar mamanya ke butik tantenya. Di dalam mobil hanya keheningan yang terlintas di antara anak dan ibu ini.

"Mama nanti mau aku jemput lagi apa gimana?" Elang yang memutar stir masuk kearea butikpun bertanya kepada Kinan

"Gak usah, nanti mama naik taksi aja"

"Oh yaudah kalo gitu" bersamaan dengan kalimat terakhirnya mobil pun berhenti

"Yaudah kalo gitu, kamu hati hati ya sayang" Kinan mengelus perlahan kepala anak laki lakinya lalu turun, sebelum turun pun Elang mencium telapak tangan Kinan

Setelah mengantar mamanya, Elang langsung bergegas untuk menjemput Kiana. Tepat pukul 09.55 Elang sampai di pekarangan rumah Kiana.

Elangpun turun dan mengetuk pintu rumah Kiana

Tok tok tok

Ketukan ke tiga pintupun di bukakan oleh Bik Sum

"Nyari siapa ya?"

"Saya Elang bi, temennya Kiana. Tadi udah janji"

"Oh, silahkan masuk den"

"Monggo duduk dulu yo, bibik bikinin minum dulu"

"Eh, ngga usah bik, ngerepotin, tadi saya juga udah minum"

"Beneran nih den?"

"Beneran bik" Elang tersenyum ramah

"Yowes kalo gitu, bibik ke dapur dulu yo" Elang hanya mengangguk sambil tersenyum sopan

Selang beberapa saat kemudian, seorang wanita paruh baya menghampiri Elang

Dengan senyum sopan, Elang langsung berdiri.

"Hallo tante. Saya Elang" mencium telapak tangan Rani

"Eh halo, temennya Kiana ya?"

"Iya tante" Elang tetap menjaga senyum ramahnya

"Camer nih gile" Batin Elang

"Bentar lagi Kiana turun kok. Sebentar ya, ayo silahkan duduk lagi"

Kemudian Elang dan Rani duduk di ruang tamu

"Duh, bibik mana sih, ada tamu kok gak dibikinin minum"

"Gak usah tante, tadi juga bibik udah nawarin, tapi saya ngga enak ngerepotin. Lagian juga sebelum kesini udah minum kok"

"Oh gitu. Yasudah kalau gitu. Kamu sama Kiana mau pergi kemana?"

"Kita mau ke kampus tante"

"Oh sekampus, kirain mau kemana. Kirain kamu pa.."

"Mama" belum selesai kalimat Rani, Kiana yang menatap Rani tajam turun dan memotong omongannya.

"Eh Kiana udah selesai tuh. Nih sayang temen kamu udah nungguin dari tadi loh"

"Kamu udah lama lang?"

"Lumayan" jawab Elang sekenanya

"Mama gak ke kantor ma?"

"Nanti siang mama ada acara arisan"

"Oh yaudah kalo gitu Ki sama Elang pamit ya ma"

Kiana mencium telapak tangan Rani, di ikuti Elang

"Kita berangkat ya tante"

"Assalamualaikum" keduanya serempak

"Iya waalaikumsalam. Hati hati dijalan ya"

Kiana dan Elang pun langsung menuju ke arah kampus

"Nyokap lo baik juga ya" Elang memulai pembicaraan

"Ya gitu deh" kekeh Kiana

Karna keheningan yang menyelimuti mereka berdua, akhirnya Elang menghidupkan musik. Lalu terdengar satu lagu yang tidak asing di telinga Kiana

"Beethoven" gumam Kiana

"Lo tau bethoven?" Elang bertanya antusias

"Tau, pianis sekaligus composer kesukaan aku"

"Widih, sama dong kita" senyum mengembang di bibir keduanya

"Kamu juga suka Beethoven?" Kiana kembali bertanya

"Gue suka banget. Instumen instrumennya itu nenangin banget"

"Iya bener, aku kalo susah tidur pasti dengerin instrument instrumennya"

"Aku paling suka instrumennya yang love story"

"Kalau gue moonlight sonata"

"Itu juga gak kalah bagus. Malah karya yang paling terkenal"

"Jarang jarang ada cewek yang suka music classic kaya lo"

Kiana hanya terkekeh dan terus mendengar music dari pianis Beethoven yang memenuhi isi mobil. Hanya keheningan yang ada di dalam mobil Elang setelah percakapan tadi. Elang mendadak bingung ingin mengeluarkan kata kata apa yang harus ia kelarkan dari mulutnya.

Alhasil, hanya kebungkaman yang ada hingga mereka sampai di kampus.


Happy reading guys


Cayon

BECAUSE MISS [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang