Pagi pagi sekali, sepulang dari Bogor, Kiana dijemput oleh Elang. Mereka hari ini berencana untuk menjenguk Agatha.
Sebelum mereka kerumah Agatha, Kiana mengajak Elang terlebih dahulu membeli buah dan makanan kesukaan sahabatnya itu. Agar sahabatnya itu tidak ngambek karena Kiana tidak menemaninya saat operasi.
Ketika Kiana sampai diluar rumah, Kiana mendapati Elang sedang duduk sambil memainkan ponselnya. Merasa ada orang disampingnya, Elang mendongak.
"Udah siap?" Elang langsung berdiri
"Kita beli buah dulu sama makanan kesukaannya Agatha ya. Biar nggak ngambek sama aku"
"Yaudah yuk. Kemana aja yang penting bareng kamu" Elang mencoba menggoda Kiana
"Apaan deh Lang, mulai deh gombal gembelnya" Kiana terkekeh
"Ngga gombal kok sayang" Elang mencolek hidung Kiana
"Yaudah yuk ah Lang berangkat"
"Iya sayang, gitu kek. Gak bisa romantis dikit apa" Elang pura pura ngambek
"Iya sayang iyaa. Manja ya ternyata" kekeh Kiana
"Nah gitu dong. Yaudah yuk" Elang langsung menggenggam tangan Kiana.
"Eh, mama kamu mana?"
"Mama udah berangkat tadi Lang"
"Oh yaudah kalo gitu. Yuk"
Elang menggandeng tangan Kiana menuju mobil dan membukakan pintu untuk Kiana
"Silahkan masuk tuan Putri"
Kiana terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.
***
"Assalamualaikum" Kiana mengetuk pintu rumah Agatha. Dan langsung dibukakan oleh mamanya Agatha"Eh Kiana, apa kabar kamu? Agatha sakit kok kamu ngga ada?"
"Maaf tante, aku di Bogor, oma aku meninggal, jadi aku harus kesana nemenin mama"
"Innalillahi, tante turut berduka ya Kiana. Sampein sama mama kamu juga"
"Iya tante makasih, nanti Ki sampein ke mama"
Mata Chintya beralih menatap Elang
"Hallo tante""Iya hallo. Siapa ki?" Chintya berbisik kepada Kiana
"Pacar Ki tante, kenalin, namanya Elang"
Elang langsung mencium tangan Chintya "Elang tante"
"Oh gitu. Oke deh, yuk masuk. Tapi hati hati, nanti Agatha bisa marah marah sama kamu, karna kamu gak nemenin dia"
"Iya tan, Ki udah siap siaga kok bawa sogokan" Kiana mengangkat kantong plastik yang ia bawa. Mama Agatha langsung tersenyum
"Kalian langsung ke kamarnya Agatha aja. Oh iya, kalian mau minum apa?"
"Apa aja tante, asal ngga ngerepotin" Elang berucap sopan
"Yaudah kalo gitu"
Kiana dan Elang pun akhirya masuk ke dalam kamar Agatha
Merasa pintunya dibuka, Agatha yang asik memainkan ponselnya, langsung menengok ke arah pintu yang terbuka. Agatha melihat Kianalah yang datang bersama Elang
"Pura pura ngambek ah. Biarin aja" Agatha bergumam di dalam hati sambil memasang wajah masang khaa ngambeknya.
"Hai tha" Kiana yang lebih dulu menyapa Agatha dan duduk di samping Agatha
"jangan ngambek dong tha. Masa iya sih kamu ngambek sama aku"
Sesorang datang mengetuk pintu, ternyata sang bibi datang membawa minuman untuk Kiana dan Elang
"Diminum den, non"
"Makasih ya bi" Emang mengucapkan terimakasih
Namun Agatha tetap diam
"Padahal aku udah bawa makanan kesukaan kamu loh. Masa iya kamu nolak. Atau mau aku bawa pulang lagi?"
Agatha tetap diam, padahal Agatha sangat senang dibawakan makanan kesukaannya oleh Kiana. Karna sedari Agatha keluar dari rumah sakit, sekalipun mama Agatha tidak mengizinkan Agatha makan makanan yang sembarangan.
"Yaudah deh kalo kamu ngambek, aku pulang aja. Yuk Lang" sebelum Kiana sepenuhnya berdiri, Agatha langsung mengambil kantong plastik yang dibawa oleh Kiana.
"Iya kamu aku maafin"
Kiana duduk kembali sambil terkekeh
"Ah sepik bae lo mah. Sok jual mahal tapi mau juga" Elang mencibir
"Apa lo, gausah ikutan deh" Agatha tak mau kalah
"Dasar, cewek gak jelas" Elang menjulurkan lidahnya. Kiana merasa pusing ada ditengah tengah dua orang yang keras kepala ini.
"Lo tuh yang gak jelas. Gak jadian jalan mulu" Agatha balas meledek
"Yang bilang kita belom jadian siapa?" Elang langsung duduk dan merangkul Kiana
"Iih ngapain sih lo rangkul rangkul sahabat gue" Agatha menghempaskan tangan Elang dari bahu Kiana
"Duuh udah deh, berantem mulu kalo ketemu" Kiana mencoba menengahi
"Lagian dia ngaku ngaku jadi pacar kamu" Agatha mendengus
"Ya emang udah jadian kan sayang" Elang memanas manasi Agatha dengan memanggil Kiana dengan panggilan sayang
"Iya tha, aku udah jadian sama Elang"
Kelopak mata Agatha melebar, senyumnya mengembang "Akhirnya sahabat gue yang satu ini pacaran juga. Alhamdulillah udah move on"
"Iyalah, yang bikin move on ganteng gini" Elang memegang kerahnya menyombongkan diri
"Ah elah lo. Sok banget sok. Kalo gue gak bantu juga gak jadi. Dan satu lagi, lo jangan coba coba nyakitin sahabat gue ya. Gue bogem lo kalo sampe kejadian" Agatha mengepalkan tinju ke arah Elang
"Yee, kata siapa. Gausah sotoy deh lo? Mana pacar lo si Reno. Masa lo jadi nyamuk nemenin gue sama Kiana mesra mesraan. Gue mah gak bakal nyakitin, dapetinnya susah nih"
Agatha memutar bola matanya malas "Ihh Elang udah dong. Jangan bikin Agatha kesel, ntar kamu di makan mau?" Elang pun langsung tertawa mendengar Kiana
"Iih Kiana apaan sih. Bukannya ngebelain, malah ikut ngeledek. Males ah" Agatha langsung membuka kotak es cream yang dibawa Kiana
"Iya iya maaf Agatha sayangg" Kiana langsung merangkul Agatha
"Pokoknya gue minta PJ ya lang. Gak mau tau" Agatha memasukkan satu sendok es cream ke dalam mulutnya
"Lah kan itu udah dibawain makanan kesukaan lo"
"Ini bukan PJ. Masih kurang"
"Dasar cewek gak jelas" Elang mendengus
"Bodo" Agatha memeletkan lidahnya kearah Elang
***
Yeay, part selanjutnya sudah di post, happy reading guys. Maaf kalo singkatCayon 💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE MISS [Completed]
Teen FictionAku benci rindu Karna mengingatkan aku tentangmu Sang masa lalu Yang membuat hatiku beku