Di ruang yang serba putih ini, kini berada dua orang yang sedang berharap harap cemas. Ada ketakutan, kesedihan, sekaligus kebahagiaan di lubuk hati mereka.
Jika saja kenyataan itu benar, maka bersiaplah, air mata itu akan segera tumpah. Kenyataan yang tak pernah disangka sebelumnya.
Flassback on
"Hallo ma, iya, ini papa baru aja keluar kantor menuju parkiran. Nanti kalau sudah sampai, papa kabarin mama ya. Yasudah kalau gitu ma"
Saat ingin memasukkan Hadphone ke dalam saku celananya, seseorang tidak sengaja menabrak bahunya
"Maaf pak , maaf, saya tidak sengaja menabrak bapak" orang itu meminta maaf sambil mengambilkan tasnya lalu mengembalikannya
"Iya tidak apa apa, lain kali kamu kalau jalan hati hati"
"Baik pak, sekali lagi maaf"
Wanita yang tidak sengaja menabrak tadi merasa sangat kenal dengan orang yang ia tabrak barusan. Seperkian detik ia ingat siapa.
"Pak Bima"
Yang di panggilpun menoleh. Dan benar, ia adalah Bima. Orang ini langsung berlari kearah orang yang barusan ia panggil
"Ya? Ada apa?"
"Anda benar benar pak Bima?"
"Ya, saya Bima. Ada keperluan apa kamu memanggil saya?"
"apakah anda punya waktu sebentar?"
"Maaf, saya sedang ada beberapa urusan. Cepat katakana kamu punya keperluan apa?"
"Saya ingin mengajak anda mengobrol yang serius tentang anak anda pak Bima"
"Anak saya? Ada apa dengan anak saya?"
"Setidaknya kita bisa mengobrol di tempat yang lebih privasi pak Bima?"
"Baiklah. Mari kita mengobrol sebentar di café depan sana"
Setelah sampai ditempat yang di rasa aman untuk menceritakan semuanya. Keduanya pun terdiam sejenak
"Ada apa dengan anak saya?" Bima memulai obrolan
"Oh ya maaf pak Bima. Sebelumnya perkenalkan, nama saya Ranti" Ranti pun mengulurkan tangan dan dengan cepat Bima menerima uluran tangan dari Ranti
"Apakah anda ingat dengan wanita bernama Risma pak Bima?"
Jantung BIma berdegub cukup kencang mendengar nama itu. Risma adalah salah satu mantan kekasihnya semasa Bima masih menjadi seorang mahasiswa disalah satu universitas swasta di Indonesia.
Mengangguk "Ya, saya ingat. Lalu ada hubungan apa Risma dengan anak saya?"
"Saya adik sepupu dari Almh Risma pak Bima"
"Almh? Risma sudah meninggal?" Bima agak terkejut mendengar berita itu
"Ya, Risma sudah meninggal. Dengan sebuah rahasia yang ia simpan sendiri. Dengan sebuah luka yang tertanam sempurna di dalam hatinya pak Bima"
"Ayolah Ranti, jangan bertele tele seperti ini"
"saya tau, Risma adalah mantan kekasih anda saat masih berstatus mahasiswa. 3 tahun menjalin hubungan bukanlah satu hal yang mudah untuk begitu saja mengakhirinya. Anda menerima perjodohan kedua orang tua anda dan meninggalkan Risma yang masih dengan cintanya kepada anda"
"Bukankah Risma juga sudah menikah?"
"Ya, dia memang sudah menikah, tapi percayalah, Risma menikah dengan suaminya tidak didasari dengan cinta. Risma dipaksa oleh kedua orang tuanya menikah karena orang tua Risma tau bahwa Risma tidak menginginkan siapapun kecuali anda pak"
Jantung Bima masih berdegub sangat kencang
"Dari pernikahan Risma dan suaminya. Risma melahirkan seorang anak perempuan. Sebelum anak itu lahir, suami Risma meninggal karena kecelakaan"
"Risma sangat membenci keluarga anda pak Bima"
"Bersamaan dengan lahirnya Putri RIsma, putri anda juga dilahirkan di waktu yang sama"
Jantung Bima berdetak tak kartuan. Mulutnya bungkam.
"Risma nekat menukar Putri Anda dengan Putrinya pak Bima"
"Anakku? Ditukar?" degupan jantung itu makin tidak terkendali
"Benar Pak Bima. Anak yang sedang bersama anda selama ini bukan anak kandung anda, melainkan anak dari Almh Risma"
"Lalu dimana anakku Ranti?" bertutur tidak sabaran jantung Bima seakan berhenti berdetak
"Anak anda di titipkan disebuah panti asuhan dekat dengan rumah sakit dimana anak anda dilahirkan"
"Tega sekali Risma menukar dan menitipkan anakku di panti asuhan" Suara Bima meninggi
"Tolong maafkan kesalahan sepupu saya Pak Bima. Saya sudah mencari tau tentang anda dari foto yang diberikan saat Risma menjelaskan semua nya kepada saya sebelum dia meninggal. Namun saya baru bertemu dengan anda sekarang"
Bima bungkam, lidahnya kelu
"Baiklah Pak Bima, saya rasa penjelasan saya barusan membantu anda. Dan sekali lagi, maafkan sepupu saya Pak Bima"
Ranti berjalan keluar dengan setetes air mata yang jatuh didasar pipinya.
Lalu bagaimana Bima? Ia hanya bungkam. Kepalanya penuh dengan pertanyaan mengapa, mengapa, dan mengapa.
**
Setelah kejadian itu, Bima dan Istrinya Astrid mencari keberadaan anaknya melalui informasi pertama yang mereka dapatkan dari Ranti. Ternyata benar, diwaktu yang sama tertera nama nyonya Risma dan nyonya Astrid, melahirkan di hari dan waktu yan nyaris bersamaan.
Bagaimana perasaan Astrid saat Bima mengatakan bahwa anak mereka ditukar? Hancur, perasaannya sangat hancur. Astrid telah menyayangi anak yang selama ini ia rawat yang ternyata bukan anak kandungnya. Tapi anak kandungnya sendiri berada dipanti asuhan dengan sangat banyak keterbatasan tanpa kasih sayang darinya. Ibu kandungnya.
Dari data rumah sakit dan data panti asuhan tempat anak mereka dititipkan yang telah dicocokkan ternyata benar. Anak mereka ada dipanti asuhan itu. Telah diadopsi keluarga yang berada.
Saat mereka menemukan keluarga dari anak yang mereka adopsi, mereka langsung menemuinya saat itu juga. Melalui informasi yang mereka temukan.
Mereka mendatangai sebuah rumah mewah yang terlihat begitu sepi. Mereka mengetok pintu itu beberapakali. Saat itu keluarlah seorang asisten rumah tangga yang membukakan mereka pintu dan mempersilahkan mereka masuk.
Menyampaikan keinginan untuk bertemu dengan pemilik rumah tersebut. Dan sangat kebetulan, pemilik rumah yang biasaanya jarang berada dirumah sedang berada di rumah itu.
Wanita paruh baya turun dan menghampiri mereka
"Ada keperluan apa kalian ingin bertemu saya?" sapa wanita ini ramah
"Saya ingin bertanya seputar putri anda nyonya" Bima mengucapkan kalimat demi kalimat dengan sangat hati hati
"Putri saya? Ada apa? Apa hubungannya kedatangan kalian ke rumah saya dengan putri saya?" Wanita itu terlihat gelisah
"Apakah benar. Putri anda adalah anak adopsi dari panti asuhan harapan?"
Jleb. Wanita ini kaget bukan kepalang. Akhirnya apa yang ia takutkan selama ini terjadi. Keluarga kandung putrinya datang menjemputnya. Dan akan membawa pergi putrinya itu dan meninggalkannya.
Dengan sekali anggukan yang di tetesi air mata, Astrid kemudian menangis dalam pelukan Bima yang menghusap kasar wajahnya.
Hay guys. Halo halo
Maaf nih baru di next lagi. Kira kira siapa ya anak yang tertukar itu?
Hmm, penasaran ngga?
Tetep baca terus ya. Dan tunggu part part berikutnya dari aku
Happy Reading guys
Cayon
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE MISS [Completed]
Teen FictionAku benci rindu Karna mengingatkan aku tentangmu Sang masa lalu Yang membuat hatiku beku