Saat ini Agatha yang sedari tadi berada di dalam mobil menunggu Kiana. Karna hari ini Agatha minta di temani Kiana untuk membeli sebuah buku. Namun selama setengah jam, Kiana belum juga muncul.
Saat Kiana ingin menuju ke parkiran, tangan Kiana di tarik secara kasar kearah toilet wanita. Ternyata Tiara dan teman temannya yang menarik tangan Kiana.
"Heh lo! Jangan coba coba deketin Elang ya!!" Tiara menarik rambut Kiana
"Awwh. Lepasin, kamu siapa sih. Maksud kamu apa? Aku gak pernah deket sama Elang"
"Halah, ngeles aja lo. Pokoknya lo jangan coba coba dekat sama Elang" Menunjuk wajah Kiana dengan telunjuk kanannya.
"Jangan coba coba ngancem aku. Karna aku ngga takut sama kamu" Kiana menghempas tangan kanan yang Tiara layangkan di depan wajahnya, lalu memelintirnya ke belakang tubuh Tiara
"Heh!! Berani banget lo ya" kedua teman Tiara menarik Kiana.
Ketika kedua tangan Kiana di pegang oleh kedua teman Tiara, Tiara tersenyum remeh ke arahnya.
Di sisi lain, Agatha yang sedari tadi menunggu Kiana merasa perasaannya tidak enak. Lalu Agatha bergegas mencari Kiana.
"Berani juga lo ya. Tapi lo gak ada apa apanya dari gue. Lo gak tau lagi berurusan sama siapa"
"Gak penting buat aku. Yang aku mau kasi tau. Kamu juga salah kalo mau berurusan sama aku"
"Berani banget lo ya!" suara Tiara naik 2 oktaf hingga terdengar hingga keluar
Agatha yang sedari tadi mencari Kiana mendengar keributan dari dalam toilet. Karna merasa penasaran, Agatha pun masuk ke dalam toilet. Seketika Agatha kaget, melihat Kiana di kepung oleh tiga orang yang Agatha tau adalah Tiara, Anisa, dan Sarah. Perempuan perempuan gila yang mengagungkan kekuasaan, karna orang tua Tiara adalah donator kedua terbesar di kampus ini.
Saat Tiara ingin melayangkan sebuah tamparan ke pipi mulus Kiana, Agatha langsung berlari menahan tangan Tiara dan menghempasnya kasar. Lalu beralih ke arah Kiana yang kedua tangannya masih di cengkram oleh Anisa dan Sarah.
"Lepas gak!" Agatha memelototi kedua orang itu sambil menghempas tangan Anisa yang lebih dekat dengan jangkauannya. Setelah tangan Kiana terlepas dari genggaman itu, Agatha sekilas melirik tangan KIana yang memerah. Membuat emosi Agatha semakin menjadi.
Tepuk tangan Tiara mengalihkan perhatian Agatha yang tertuju pada tangan Kiana ke arahnya
"Ohhh... ternyata lo mau jadi pahlawan kesiangan disini"
"Heh lo! Lo dan lo!!" menunjuk ketiga orang yang kini berada dihadapannya.
"Gak usah sok jagoan disini. Ada masalah apa lo sama temen gue?! Beraninya keroyokan lo pada. Banci!!"
"Tanya aja sama temen lo yang sok suci ini. Dia ngerebut cowo gue?" sambil menunjuk kearah Kiana
"Cowo lo? Siapa?"
"Elang"
"Hah? Elang? Cowo lo? Bukannya lo diputusin kemaren sama dia di depan banyak orang? Kasian banget sih lo. Bisanya ngaku ngaku" Cengir Agatha remeh
Tiara menggeram gemas. Ingin sekali mencabik mulut Agatha yang sukses mengeluarkan kalimat pedas yang menyindir Tiara. Karna merasa malu, Tiara meninggalkan Kiana dan Agatha
"Awas lo berdua! Urusan kita belum selesai" tunjuknya pada kedua sahabat itu
"Iya gue tunggu. Inget ya, jangan hilangin harga diri lo demi seorang cowo yang udah buat lo malu setengah mati" tawa Agatha sedikit pecah menyadari kekalahan orang aneh yang bernama Tiara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE MISS [Completed]
Teen FictionAku benci rindu Karna mengingatkan aku tentangmu Sang masa lalu Yang membuat hatiku beku