Saat kaki tak sanggup lagi melangkah. Apakah aku harus pasrah. Namun sekalipun aku tidak ingin menyerah. Aku akan tetap melangkah. Menjauh dari segala yang kuanggap sebagai pendusta.
***
Sepulang Kiana kerumah Astrid dan Bima, entah kenapa Kiana terus memikirkan Agatha. Kiana mencoba menghubungi Agatha. Namun hanya suara operator yang mengatakan bahwa ponsel itu sedang tidak aktif.
Tiba tiba saja Kiana gelisah. Kiana terus memikirkan Agatha. Tanpa pikir panjang, Kiana pun menuju kerumah Agatha.
Sesampainya Kiana dirumah Agatha, Kiana tidak menemukan keberadaan Agatha dirumah. Shintya mengatakan bahwa Agatha pergi dua jam yang lalu bersama Reno.
Saat Kiana ingin menghubungi Reno, tiba tiba saja di ambang gerbang Agatha terlihat sangat kacau. Matanya sembab dan rambutnya berantakan.
Kiana yang melihat itupun langsung menghampiri Agatha dan memegang lengan Agatha
"Ya ampun Tha! Lo kenapa?" dengan kasar, Agatha menghempaskan tangan Kiana yang menyentuhnya
"Jangan coba coba nyentuh gue lagi Ki" kalimat itu dingin namun menusuk bagi Kiana
"Lo kenapa Tha? Gue salah apa?"
Agatha menatap dingin kearah Kiana "Pergi"
"Tapi Tha.."
"GUE BILANG PERGI KIANA! PERGI!!"
Agatha langsung masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikan lagi Kiana yang sekarang siap meneteskan air matanya.
Ketika Kiana ingin mengejar Agatha, Shintya mencegah Kiana. Karna Agatha memang butuh waktu untuk sendiri sekarang.
"Ini ada apa sih Ki?"
"Kiana juga gatau tante"
Shintya memijat keningnya pelan "kamu pulang aja dulu. Biarin Agatha nenangin diri ya"
Kiana mengangguk dan masuk ke dalam mobil. Di perjalanan Kiana mencoba menghubungi Reno. Tiga kali Kiana menghubungi Reno tapi tak ada jawaban juga.
"Jangan jangan Agatha udah tau soal masalalu aku dan Reno" itu adalah satu satunya yang mengganggu pikiran Kiana.
Saat Kiana sedang pusing pusingnya memikirkan kejadian barusan, ponselnya berdering. Dan ternyata Reno yang menghubunginya.
"Halo Ren, tadi aku kerumah Agatha. Terus pas Agatha pulang dia..."
"Agatha udah tau semuanya" sebelum Kiana selesai berbicara, Reno mengucapkan satu kalimat yang sukses membuat air mata Kiana jatuh
"Siapa yang ngasi tau?" Tatapan matanya kosong namun berurai air mata.
"Tiara"
"Tiara? Mantan Elang itu?"
"Adik sepupu aku Kiana"
"Aku gak tau harus ngomong apa ke Agatha. Dia pasti marah banget sekarang"
"Nanti aku bakalan coba jelasin sama Agatha. Kamu tenang aja"
"Gimana aku bisa tenang ketika sahabat aku bilang jangan pernah coba buat nyentuh dia lagi. Aku gak pernah berantem sama Agatha Ren" air mata Kiana makin deras menetes.
Kiana langsung mematikan ponselnya. Penyesalan menghantui Kiana sekarang "Andai aja gue yang ngasi tau dari dulu, mungkin itu lebih baik dari pada Agatha tau dari orang lain"
Kiana menyesal. Kiana merasa ia telah menghianati sahabatnya sendiri. Kiana lepas kendali, Kiana melajukan mobilnya dengan sangat kencang. Saat diperempatan jalan, ada sebuah bus yang sedang ugal ugalan karna pengemudi bus itu dalam pengaruh alkohol. Tanpa Kiana sadari, bus itu menabrak mobil yang Kiana kendarai.
Mobil itu terguling bersama dengan pengemudinya. Ketika mobil itu berhenti berguling, Kiana masih sempat mengucapkan "maaf Agatha" dengan tertatih. Bersamaan dengan kata maaf itu, mobil yang di kendarai Kiana meledak dan hancur berkeping keping.
***
Maaf kalo ngga ngefel. Btw otw cerita ini bakalan end ya kawan kawan. Maaf kalo kadang aku jarang next, soalnya you knowlah kesibukan dan kadang gak ada ide heheCayon❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE MISS [Completed]
Novela JuvenilAku benci rindu Karna mengingatkan aku tentangmu Sang masa lalu Yang membuat hatiku beku