SATU

194 5 0
                                    

Jika tentangmu persoalan rindu. Maka tentangnya persoalan rasa. Entah tersampaikan rindu padamu, biarkan waktu memberitahu. Entah tersampaikan rasa padanya, biarkan saja hujan yang mengantarkannya.

Pertama kali aku mengenalnya, dia bagaikan mendung yang tak terbendung. Gerimis tanpa henti sepanjang hari. Hujan yang turun sepenggal malam. Mentari pagi di musim hujan. Februari rintik di balik kabut. Pelangi pucat di sudut langit.

Dia begitu sayu, begitu sepi, dan begitu dingin. Entah apa yang terjadi, aku pun tak tahu pasti. Aku pun tak ingin bertanya perihal itu. Biarkan saja, jika nanti dia ingin bercerita, akan akan berusaha menjadi pendengar yang baik. Kalau dia tak mau bercerita, malah itu lebih baik.

Dia sedang berada dalam masalah. Itu yang aku tahu. Tapi biarkan saja, semua orang punya masalah untuk diri sendiri. Aku tak akan menawarkan apapun padanya, jika seandainya nanti dia memerlukan bantuan, tentu aku tidak akan membiarkan. Aku akan mencoba membantu sebisaku. Beberapa masalah hanya perlu didengar tanpa perlu dicari jalan keluar.

Aku pun tak berharap banyak perihal tentang dirinya. Sudah cukup yang datang seperti itu kemudian pergi tanpa permisi. Tak perlu diambil pusing tentang sesuatu yang tidak penting. Aku biarkan saja dia larut, asalkan aku tak ikut hanyut. Lebih baik sekarang lupa, dari pada nanti meninggalkan luka.

Seperti kamu, aku pun lupa tentang dia setelah beberapa waktu. Aku tak ingat lagi tentang dirinya. Biarlah dia berlalu seperti angin di musim dingin. Pergi entah kemana menjelajahi bumi dan tak kembali lagi. Ajaibnya, entah bagaimana bisa, dia kembali. Kembali hadir pada suatu malam dan bertanya macam-macam.

Aku seperti mengenang lagi tentang kamu dan aku. Saat-saat kita dipertemukan dengan hal-hal yang tak terlupakan. Saat-saat waktu membujuk kita untuk terus bersama. Saat-saat kita berbohong tentang perasaan yang dirasa. Momen-momen seperti itu tak bisa lupa begitu saja.

Pada malam itu, dia hadir membawa satu masalah padaku danmeminta aku menyelesaikannya. Jujur, aku tak terlalu tertarik, tapi dia bisamembuatku tidak bisa menolaknya. Dia seseorang yang tidak bisa ditolak begitumudahnya setelah barisan kata-kata keluar dari mulutnya. Dia berbeda dari yanglain yang pernah hadir akhir-akhir ini. Aku baru menyadari itu. Sekarang akuakui, ada sesuatu yang menarik membuatku tertarik.    

Lebih Lama dari SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang