Seminggu setelah perpisahan itu, dia masih sering membicarakannya. Dua minggu setelah hancurnya hubungan itu, dia masih berharap semua akan kembali seperti semula. Tiga minggu setelah kepergian itu, dia masih saja mengirimi pesan walau tak pernah dibuka. Aku pun tak habis pikir bagaimana merangkai kata, membuat dia sadar kalau semua sudah sia-sia.
Aku tahu perasaan ditinggalkan. Aku mengerti rasanya patah hati. Aku paham makna perpisahan. Tak ada yang baik-baik saja dari perpisahan. Kedua belah pihak terluka, hanya saja yang berbeda dampaknya. Ada yang luka sesaat, kemudian hilang setelah beberapa hari. Ada yang terluka begitu dalam, hingga tak hilang berbulan-bulan.
Tak ada perpisahan yang tak menyakitkan. Akan selalu ada luka-luka disetiap langkahnya. Akan selalu ada tangis disetiap baris jalannya. Akan selalu ada sakit disetiap perjalanannya. Semua memang seperti itu. Bukan perpisahan namanya kalau tidak menyakitkan. Disaat satu dipisahkan jadi dua, saat itu segala yang sudah terbiasa, hilang begitu saja.
Aku paham bahwa aku hanyalah pelarian. Tak masalah. Aku juga pernah melakukannya, kemudian pergi begitu saja setelah luka-lukanya tak lagi terasa. Kita memang butuh seseorang untuk mengobati luka-luka itu. Kita memang butuh seseorang untuk berbicara dan mendengarkan apa yang dirasa. Menurutku, cara terbaik untuk mengobati patah hati yaitu dengan jatuh hati lagi.
Sebagaimana hujan, kesedihan pun datang dan hilang tanpa tersisa. Memang butuh waktu lama untuk terbiasa, tapi semua akan kembali semula. Butuh perjuangan agar bisa terus berdiri disaat hati begitu rapuh. Butuh keberanian untuk bangkit dan melawan rasa sakit. Butuh kekuatan untuk terus bertahan pasca-pasca ditinggalkan.
Sebagaimana musim, kesedihan pun akan pergi berganti dengan kebahagiaan. Memang butuh waktu lama, tapi ia akan hadir disaat-saat yang tidak terduga. Intinya harus percaya bahwa semua akan indah jika memang masanya. Tak ada kesedihan yang abadi, begitu juga dengan kebahagiaan. Untuk itu, jangan bersedih terlalu larut, karena malam larut saja akan berganti menjadi pagi. Jangan bersedih terlalu dalam, karena dalam saja masih memiliki dasarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/120800536-288-k175557.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Lama dari Selamanya
PoetrySEGERA BEREDAR DI GRAMEDIA Kukira kita lebih lama dari selamanya. Ternyata kita lebih cepat dari kecepatan. #1 Senandika (Desember 2019) #1 Senandika (Januari 2020) #1 Senandika (Februari 2020)