#3

397 35 5
                                    

"Kamu mau kumpul dulu?" tanya Voleta sambil mengemut ujung bungkus cokelat pasta.

Leo mengangguk. Ia melihat cokelat pasta yang dimakan Voleta lalu beralih  menatap tajam pada Voleta, "Jangan makan ini melulu."

Leo berusaha mengambil bungkus cokelatnya namun Voleta lebih gesit menyembunyikannya ke saku kemejanya, "Ambil nih ambil." ledeknya.

Leo menarik tangannya ketika cokelat tadi ada di saku kemeja Voleta. Tidak usah diambil pikirinya, daripada salah paham.

"Tunggu di tempat biasa."

Voleta mengangguk dan mengikuti Leo menuju ruang sekretariat sekolah.

Leo adalah ketua OSIS, dan hari ini ada rapat untuk kegiatan amal yang akan dilaksanakan bulan depan, jadi mereka yang terlibat memang sedang sibuk-sibuknya.

Di dalam ruang sekretariat sudah ada beberapa anggota OSIS yang juga menjadi panitia kegiatan amal tadi.

Leo langsung duduk di tengah ruangan, sedangkan Voleta mencari kursi di pojok ruangan yang kosong.

"Elo lagi. Bosan banget." Voleta menginjak sepatu kanan Haechan hingga pria itu meringis.

Voleta mengeluarkan bungkus cokelat pasta yang tadi hampir dibuang Leo dari sakunya dan kembali memakannya.

Ia menatap Leo di depan sana yang sedang memberi arahan pada beberapa panitia.

Sampai tak sadar  kalau ia sekarang sedang senyum sendiri.

"Ganteng banget."

Haechan bergidik ngeri melihat Voleta yang tiba-tiba tersenyum tanpa sebab, "Heh, sehat?"

"Berisik!" sela Voleta.

"Yang di belakang jangan ribut, tolong." suara tegas Leo membuat Voleta dan Haechan salah tingkah.

Voleta hanya menunjukkan dua jari yang membentuk simbol peace ke Leo sampai pria itu kembali memberi arahan pada yang lain.

Tok tok!

Pintu ruangan tersebut terbuka, "Sorry telat."

Wonwoo masuk setelah dapat anggukan kepala oleh Leo. Kursi yang kosong hanya sisa di sebelah Voleta jadi Wonwoo berjalan ke arah sana.

Voleta berusaha tidak menatap Wonwoo yang tinggal beberapa langkah lagi sampai di sebelahnya.

Deg!

Wonwoo duduk di sebelah kiri Voleta tanpa basa-basi. Voleta pun ikut cuek. Ia kembali memakan cokelat pastanya.

Pluk!

Voleta menatap 1 pack cokelat pasta yang baru saja mendarat di atas pangkuannya, ia menoleh ke atah kiri. Menatap Wonwoo yang menatap lurus ke depan.

Padahal Voleta tahu dengan jelas kalau cokelat itu dilempar oleh Wonwoo.

Dan pria itu bersikap seolah biasa-biasa saja?

Wonwoo mengeluarkan pulpen dari saku celananya dan memutar-mutar pulpen itu di antara jarinya.

Voleta masih menatap heran satu pack cokelat pasta ini. Pulpen yang dimainkan Wonwoo mendadak jatuh. Ia sedikit menunduk untuk mengambilnya.

Wonwoo memutar kepalanya ke arah Voleta hingga mereka bertatapan, "Masih suka makan ini? Jangan dihabisin sekaligus nanti amandel kambuh." Ucapnya dengan pelan dan ia kembali menegakkan tubuhnya.

Voleta membuka mulutnya. Tak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi.

Wonwoo, pria itu menarik ke atas sudut kiri bibirnya saat Leo menatapnya dengan  tajam.



















Leo dan Wonwoo 😂
Pilihan yg sulit untuk mama aku buat dijadiin menantu wkwk

CUEK ✖ J.LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang