#40

139 13 0
                                    

"Bob, pulang bareng!"

"Gas!"

Voleta merangkul lengan Bobby sambil berjalan ke parkiran.

"Btw, tadi pagi lo sama siapa ke sini?"

"Wonwoo."

Bobby menjitak kepala Voleta, "Kok dijitak!"

"Lain kali jangan mau dianter sama buaya."

"Dih buaya apanya, kan dianter Wonwoo!"

"Dia buaya!"

"Terus lo apa? Kadal?"

Bobby tak menjawab, ia menatap lurus ke depan.

Leo sedang berjalan ke arah mereka berdua.

"Mampus lo." lirih Bobby.

Ia berniat meninggalkan Voleta tapi gadis itu lebih dulu menyeret Bobby lanjut jalan ke parkiran.

"Liciknya sama temen sendiri." Voleta merengut kesal.

Bobby tertawa senang karena berhasil menggoda Voleta.

"Lagian kan Leo jugs cuma lewat, nggak bakal nyapa elo juga."

"Bodo amat." ejek Voleta.

Ia masuk lebih dulu ke dalam mobil Bobby.

Bobby hampir membuka pintu mobilnya sebelum matanya menatap Leo yang juga hendak membuka pintu mobil yang di parkir selang 2 mobil dari miliknya.

"Vo! Keluar dulu bentar." panggil Bobby.

Voleta membuka pintu mobil dengan kesal dan menatap ke arah Bobby.

"Apaan?!" sentak Voleta.

Bobby menunjuk arah belakang Voleta dengan dagunya. Gadis itu menoleh ke belakang.

Tepat saat Leo juga menatap ke arah Voleta.

Tepat saat Leo juga menatap ke arah Voleta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leo menatap dalam ke arah Voleta.

Voleta juga hanya bisa menatap Leo tanpa kedip.

Rasanya canggung. Kalau saja keadaannya bukan begini pasti Voleta akan merengek untuk minta berhenti ditatap Leo.

Leo bersyukur gadis itu baik-baik saja.

"Udah dong pandang-pandangannya." celetukan Bobby membuat Voleta berbalik dan kakinya tersandung hingga kepalanya terbentur bagian mobil.

Bobby tertawa heboh, "Mobil gue!"

Voleta mengusap keningnya kesal, "Kepala gue yang benjol, mobil lo nggak bakal benjol!"

Voleta langsung masuk ke dalam mobil.

Bobby menatap Leo yang tersenyum tipis.

'thanks'

Itulah yang Bobby tangkap dari gerakan mulut Leo padanya.

Bobby mengacungkan jempolnya sebagai balasan.

....

Voleta masih kesal dan tak ada satupun ocehan Bobby yang ia tanggapi.

"Vo, biasa aja kalo udah putus. Jangan kayak musuh."

"Yang musuhan siapa?"

"Elo. Masa gue."

"Gue sama siapa?"

"Leo."

Voleta menghembuskan napas, "Mau kuliah yang jauh biar nggak ketemu dia lagi."

Bobby melirik Voleta, "Nggak kangen sama gue kalo jauh?"

"Lo bukan makhluk kangen-able."

"Emang mau lanjut dimana sih?"

"Mau keluar kota pokoknya."

"Gue ikut ah."

"Males ih ketemu Bobby mulu!"

Bobby tertawa, "Temen lo itu cuma gue doang."

"Eh masa sih?" Voleta tampak berpikir dan Bobby langsung mendorong pelipis kanan gadis itu.

"Kayak bisa mikir aja, nggak usah sok mikir."

"Jahat banget sama gue deh heran." sungut Voleta.

Bobby berdehem, "Serius lo mau lanjut dimana?"

"Di tempat yang nggak bakal ketemu dia."

'Yo, nanti kalo udah lulus mau lanjut dimana?'

'Yang jurusan Kedokterannya bagus. Kalo kamu?'

'Aku kan pas-pasan, hehe otaknya.'

Leo mengusap kepala Voleta sambil tersenyum.

'Belajar yang rajin, nanti biar bisa satu kampus lagi sama aku.'

Voleta menyudahi lamunannya ketika mobil Bobby sudah berhenti di lampu merah.

"Ditanya malah bengong."

"Nggak bengong, Bob."

"Trus nggak dijawab pertanyaan gue tadi."

"Pokoknya gue nggak mau masuk kampus yang fakultas kedokterannya unggulan."

"Emang kenapa? Otak lo juga kasian kalo dipaksa masuk kedokteran."

"Trus saja hina aku."

"Lebay!" Bobby dan Voleta tertawa bersamaan.

"Mau makan dulu nggak, Vo?" tanya Bobby.

"Langsung pulang aja, gue capek mau tidur."

"Tumben bisa capek."

"Capek hati dari tadi lo bully melulu."

Voleta bosan dan mulai menyalakan radio di mobil Bobby.

Lirik lagu Officially Missing You terdengar hingga membuat Voleta diam.

Bobby melirik Voleta sambil menjalankan mobilnya setelah lampu berubah hijau.

"Ada yang merasa disindir kayaknya."

Voleta merengek, "Ah mau pulang! Bobby jahat banget hari ini!"

CUEK ✖ J.LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang