#11

319 27 0
                                    

Sejak di UKS waktu itu, Voleta enggan banyak bicara dengan Leo.

Ditambah Leo juga pendiam, jarang memulai obrolan jika bukan Voleta yang mulai.

Leo masih menjemput Voleta tiap pagi, tapi jarang mengantar pulang karena sedang banyak rapat menjelang acara ini itu penghujung tahun.

Leo tak membiarkan Voleta pulang sendiri, ia kadang menyuruh temannya yang satu arah rumah dengan pacarnya itu untuk pulang bersama.

Takut kalau Wonwoo mencari celah, Leo tidak akan membiarkan hal itu.

Seperti hari ini, Leo lagi-lagi harus rapat untuk acara pensi tahunan sekolah.

Voleta sejak 30 menit yang lalu duduk di ruang OSIS, di tempat Leo biasanya "bekerja".

Sibuk main game di laptop milik Leo.

"Vo."

"Iya."

"Pulang sama Bobby ya?"

"Oh. Oke."

Voleta sama sekali tak menatap ke arah Leo.

Ia berdiri, mengambil ranselnya dan berjalan mendekati Leo.

"Duluan ya." Pamitnya pada Leo.

"Jangan lupa makan trus istirahat."

Voleta hanya mengacungkan jempol kanannya sebagai jawaban.

Begitu pintu tertutup, Leo memejamkan matanya.

Menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan berat.

"Ibu negara ngambek ya?"

Suara Hanbin membuat Leo membuka matanya.

"Nggak tahu."

"Lagian lo bisa antar dia pulang dulu. Kita rapatnya kan jam 3."

Suara Hanbin membuat Leo melirik jam tangannya.

Sekarang jam 1 siang. Masih ada waktu 2 jam sampai rapat dimulai.

"Gue nggak mau 2 jam itu dipakai berdebat sama dia."

Hanbin mengangguk mengerti.

"Besok kalo ada rapat lagi, biar gue aja. Elo bisa antar Voleta balik."

"Thanks."

Hanbin menepuk pundak Leo, "Santai."

"Gue mau cari makan, ikut nggak?"

Leo mengiyakan.


------

"Ngambek lagi sama Leo?" Tanya Bobby sambil minum es teh manis pesanannya.

"Iya, kali."

"Akut ini mah."

"Lebay lo!"

"Makan dulu deh, bisa dibunuh pacar lo kalo nggak ngasih makan elo."

Voleta diam sambil makan soto ayamnya.

Bobby memang cerita kalau Leo selalu menyuruh Bobby untuk mengajak makan Voleta dulu, setiap pulang sekolah, setiap Leo tidak bisa mengantarnya pulang.

"Tapi gue baru sadar, ternyata cowok kayak kanebo kering kayak si Leo gitu bisa ngeri juga ya kalo perhatian begini."

"Berisik Bob, makan dulu baru ngomongin orang."

"Nanti deh gue kasih rahasianya buat naklukin cewek ngambek."

Voleta melempar jeruk nipis ke Bobby, "Berisik, kadal."

Suara ponsel Bobby membuat Voleta melirik curiga.

"Singa lo nih nelepon." Kata Bobby.

"Nggak usah dijawab."

"Digantung di tiang bendera gue besok kalo gitu."

"Yo wasup bro?"

"Dimana kalian?"

"Lagi nyuruh ibu negara makan sesuai pesan dari bapak negara."

"Oke. Langsung balik, Bob. Jangan diajak belok-belok."

"Sip, bro."

"Thanks."




Voleta sebenarnya senang, tapi kenapa harus memghubungi Bobby?

Kenapa tidak meneleponnya?

CUEK ✖ J.LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang