#25

209 16 1
                                    

Hari ini Voleta sudah masuk sekolah.

Ditemani Bobby yang mulai hari ini berjanji untuk berangkat dan pulang sekolah bersama.

"Kalo ada yang iseng, chat gue aja."

Itu kalimat yang sudah 10 kali diulang Bobby sejak ia datang ke rumah Voleta dan sekarang mereka sudah di sekolah.

Voleta hanya mengangguk kali ini.

"Bosen sih, Bob, itu mulu yang lo ucapin."

"Biarin."

Keduanya berpisah karena Bobby harus mengembalikan buku yang ia pinjam ke perpustakaan.

Voleta berjalan dengan tenang hingga ia sadar jika jalan yang ia lewati ini akan melewati ruang OSIS.

Voleta malas putar balik, ia justru mempercepat langkahnya.

"Vo!"

Suara itu membuat Voleta malah semakin berjalan cepat tanpa menoleh ke belakang.

Cengkraman kuat di lengan kanan Voleta membuat gadis itu berhenti lari.

Voleta membalik tubuhnya, Leo berdiri menatapnya.

Tatapan penuh perasaan campur aduk dari keduanya.

Hingga Leo menarik tubuh Voleta dan memeluknya.

Janjinya untuk tak lagi menangis pada Bobby, kali ini harus benar-benar dilanggar Voleta.

Bahu Leo terasa basah. Pria itu semakin mengeratkan pelukannya pada Voleta.

"Maaf. Maafin aku."

Voleta semakin menangis. Kali ini benar-benar sampai terdengar isakannya.

Sadar situasi, Voleta segera melepas pelukan Leo.

Kini Voleta menatap Leo. Dengan mata yang masih merah dan sedikit bengkak.

"Kita udahan aja ya."

Voleta mengucapkan itu setelah menarik napas panjang.

"Vo."

"Kamu boleh jalan sama cewek manapun. Pelukan atau cium---"

"Voleta! Jaga omongan kamu!"

Bentakan Leo membuat Voleta kaget.

Voleta tertawa, "Oke, kita udahan aja ya."

Leo hanya menatap tajam Voleta tanpa membalas ucapannya.

Voleta benar-benar ingin menangis lagi melihat reaksi Leo yang tidak memberi respon apa-apa.

"Kamu udah nggak sayang sama aku lagi ya?"

Leo hanya diam.

Ia juga bingung harus menjawab apa.

Harusnya dengan mudah ia membalas jika ia juga sayang Voleta.

Tapi kenapa malah ia tidak bisa menjawab apa-apa?

Voleta paham. Benar-benar paham sekarang.

Benar-benar terulang kembali.

Voleta pernah ada di posisi seperti ini.

Bedanya, dulu yang didepannya adalah Wonwoo dan sekarang yang didepannya adalah
Leo.

"Kenapa nggak bisa jawab?"

Voleta masih menunggu jawaban Leo.

"Sorry, gue ganggu ya?"

Voleta menatap Eunji yang berdiri di samping Leo.

"Lama nggak? Gue ada perlu sama Leo soalnya."

Voleta tersenyum tipis, "Nggak kok. Udah selesai."

Sengaja ia menekankan kata SELESAI di akhir ucapannya.

"Udah kan? Ya udah, aku ada perlu sama kamu." Eunji langsung menarik lengan Leo menjauhi Voleta.

Voleta langsung pergi dari sana tanpa basa-basi.

Sebelum air matanya kembali keluar tanpa bisa ditahan seperti tadi.

Benar kata Bobby, ia memang tak harus menangisi Leo lagi.

....

Bobby menelepon Voleta berkali-kali. Karena gadis itu tidak masuk ke dalam kelas hari ini.

Jelas-jelas tadi pagi ia menjemputnya di rumah.

Hanya berpisah saat ia meninggalkan Voleta ke perpustakaan.

"Masa sih diculik?"

Bobby masih belum bisa menghubungi Voleta.

"Masa harus nelepon Bang Dion sih."

Bobby buntu. Ia sekarang masih menanyakan pada setiap temannya, apa mereka melihat Voleta hari ini.

"Liat Voleta nggak?"

"Tadi pagi kayaknya ngobrol sama Leo." jawab salah satu temannya.

"Thanks." Bobby langsung pergi mencari Leo.

Sejak tadi ia tidak terpikir ke arah sana. Fokusnya hanya Voleta.

CUEK ✖ J.LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang