#31

157 20 3
                                    

"Temanin sebentar bisa nggak?"

Leo menghembuskan napasnya kesal, "Nggak bisa."

"Takut pacar kamu marah?"

"Aku ada urusan."

"Kalo takut pacar kamu marah, aku yang izin deh ke dia."

"Eunji, tolong banget." Leo mulai jengah.

"Kenapa?" Eunji sok manis.

Leo kini menatap Eunji, "Jangan ganggu kita."

Eunji tertawa mengejek, "Tadi kamu nyebut apa? Kita? Aku nggak salah dengar?"

Leo tak menjawab. Ia hanya menatap Eunji.

"Kamu sayang banget sama dia?"

"Iya."

"Sama kayak sayang kamu ke aku dulu?"

Leo mulai jengah, "Kita udah nggak ada apa-apa lagi."

"Tapi aku sekarang datang lagi buat ambil apa yang emang milik aku."

Leo tahu kemana arah ucapan Eunji barusan.

"Sekali lagi aku minta tolong ke kamu, kita udah nggak ada apa-apa lagi. Kita cuma masa lalu."

"Kamu bukan tipe orang yang dengan gampangnya lupa atau bahkan sengaja lupa. Aku tahu kamu dengan baik, Leo. Jauh lebih baik dibanding Voleta."

"Harusnya kalo kamu tahu aku lebih baik dari siapapun, kamu nggak akan pergi waktu itu."

Ucapan Leo membuat Eunji menelan ludahnya sendiri.

"Aku sangat menghargai kamu sebagai bagian masa lalu aku. Cuma itu. Jadi tolong ngerti."

Leo meninggalkan Eunji yang masih diam memikirkan ucapan Leo yang penuh kekecewaan tentang masa lalu mereka.

....



Voleta terkejut melihat Leo di depan pintu rumahnya.

"Loh, kok disini?"

Leo memamerkan beberapa kantong isi makanan yang ia bawa.

Voleta sedikit takjub menatap bergantian kantong-kantong tersebut dan juga Leo.

"Banyak banget. Mau piknik?" ledeknya.

"Boleh masuk?"

"Ah iya maaf, masuk." Voleta mempersilahkan Leo masuk.

"Bang Dion nggak ada?" tanya Leo.

"Oh nyari Bang Dion? Belum pulang."

Leo menyodorkan kantong yang ia bawa tadi, "Buat kamu."

Voleta membuka isinya, ada minuman kesukaan mereka berdua, beberapa batang cokelat dan juga martabak kesukaan Voleta.

"Kok tumben sih?"

Leo tersenyum tipis, "Nggak boleh?"

"Ya boleh sih, tapi tumben aja gitu."

Leo yang duduk di seberang Voleta langsung pindah duduk ke sebelah Voleta. Membuat Voleta semakin bingung.

Voleta memicingkan matanya menatap Leo, "Mencurigakan."

Leo tertawa pelan sebelum menarik badan Voleta ke pelukannya.

Voleta semakin bingung namun tidak menolak pelukan Leo. Ia juga membalas pelukan itu.

CUEK ✖ J.LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang