#38

145 18 3
                                    

Voleta diantar pulang oleh Bobby. Mukanya sudah tidak lagi bengkak seperti tadi, karena Bobby sempat mengajaknya keliling pusat kota untuk menghiburnya.

"Makasih, Bob." ucap Voleta setelah mobil Bobby berhenti di depan rumahnya.

Bobby mengangguk, "Sana masuk. Mandi. Kalo lapar lagi ya makan. Trus tidur deh."

Voleta tertawa, "Siap!"

Setelah Voleta turun dari mobil, Bobby tak langsung pergi.

Ia mengambil ponselnya dan mengetik pesan dan dikirim ke seseorang.

Tak lama kemudian ponselnya berbunyi. Ada sebuah panggilan dari orang yang ia kirimin pesan singkat tadi.

"Lo kalo mau becanda jangan masalah kayak gini."

"Dia nangis-nangis kayak orang gila. Dan dia nggak mau cerita kenapa alesan dia kayak gitu."

"Brengsek!"

"Iya kali ini gue setuju sama elo, brengsek tuh orang."

"Tapi harus tanya langsung ke Voleta dulu, benaran itu orang yang bikin dia begini atau bukan."

"Gue bakal nanya terus ke Voleta. Sampai dia ngaku."

"Gue boleh ketemu dia?"

"Jangan modusin temen gue ya lo setan."

"Tapi temen lo pernah pacaran sama setan kayak gue, kalo lo lupa tuh gue ingatin."

Bobby berdecak kesal, "Pokoknya jangan lo modusin."

"Berarti kalo ngehajar pacarnya--"

"Mantan, ralat. Baru putus hari ini."

"Oke, ngehajar mantannya boleh dong."

"Kabarin gue aja, soalnya gue juga mau ikutan kasih bogem ke dia."

....

Voleta bangun lebih awal tapi ia juga belum beranjak dari kasurnya untuk bersiap ke sekolah.

Tinggal beberapa minggu lagi memakai seragam putih abu-abu. Harusnya Voleta semangat namun setelah kejadian kemarin, ia malas untuk pergi ke sekolah.

Bukan perkara tidak ada lagi yang akan antar dan jemput ke sekolah. Karena itu juga jarang, Voleta lebih sering sendirian.

Ia akhirnya bangun dan bersiap-siap. Sambil menatap cermin, ia mencoba melapangkan hatinya.

"Semangat!"

"Nggak ada dia, lo nggak akan mati Voleta."

Ia kembali mengecek ponselnya, tidak ada pesan satupun yang masuk atau panggilan tak terjawab.

Sambil memakan roti, ia sibuk memesan aplikasi ojek online.

Belum sempat menekan opsi pesan, suara klakson motor membuat Voleta bingung. Dari arah depan rumahnya.

"Loh belom order. Udah sampai aja."

Voleta keluar dan membuka pagar. Sebuah motor berhenti di depan rumahnya.

"Wonwoo?"

Yang dipanggil membuka helmnya dan tersenyum ke arah Voleta yang masih kaget dengan kedatangannya.

"Hai." sapanya.

"Ngapain?"

"Mau jemput."

Voleta celingukan ke sekitar rumahnya, "Jemput siapa?"

"Elo."

"Tapi gue mau pesan ojek online."

"Ya udah kalo gitu gue aja yang jadi ojek onlinenya."

Voleta hanya tertawa, sedikit terhibur.

"Cepat naik. Nanti telat." Wonwoo kembali memakai helmnya.

Voleta juga buru-buru menghampiri Wonwoo.

Wonwoo mengulurkan helm ke Voleta, "Pakai."

Voleta menerimanya sambil tersenyum tipis, itu helm yang sering ia pakai waktu masih pacaran dengan Wonwoo. Lalu memakainya.

"Masih gue simpan, siapa tahu bisa boncengin elo lagi dan helmnya pasti bakal dipakai juga." sahutan Wonwoo seakan tahu isi hati Voleta.

Voleta naik ke atas motor sambil berpegangan ke bahu Wonwoo, kebiasannya sejak dulu.

"Pegangan dimana aja terserah. Asal jangan pegangan di besi belakang, gue benaran mirip abang ojek online kalo gitu." kata Wonwoo lalu dibalas pukulan kecil di bahunya.

"Jangan ngebut." pesan Voleta.

"Oke."

Sebelum menarik gas motornya, Wonwoo melirik tangan Voleta yang mencengkram jaket yang ia pakai.

"Manis."

....

Smpai di sekolah, Voleta turun dari motor sambil kembali berpegangan pada bahu Wonwoo.

"Makasih ya!" seru Voleta.

Wonwoo memarkir motornya lalu melirik Voleta, "Sini."

"Kenapa?" tapi Voleta tetap mendekat ke arah Wonwoo.

Tangan Wonwoo menyentuh kaitan helm yang dipakai Voleta lalu membukanya dan juga melepaskan dari kepala Voleta.

Voleta memamerkan senyumannya, "Tahu aja kalo nggak pernah bisa buka helm ini."

"Nggak apa-apa. Gue malah seneng jadi terus bukain helm buat elo."

Voleta tertawa, "Modus lo!"

"Tapi jangan minta bukain helm sama abang ojek online ya!" Wonwoo berkata dengan wajah serius.

"Helm abang ojek tuh gampang dibuka, kayaknya cuma helm ini doang yang susah dibuka."

Wonwoo merapikan rambut Voleta yang berantakan bekas melepas helm tadi.

Keduanya cukup mencolok di parkiran sekolah yang ramai pagi ini.

"Emang setan, udah dibilang jangan modus malah modus beneran."





















😂 hayo siapa itu yang ngomong?

CUEK ✖ J.LeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang