CUEK ✖ J.Leo

#23

Bruk!

Suara hantaman bola basket beradu dengan ring bersamaan dengan suara pintu ruang olahraga indoor tersebut terbuka.

Leo yang masih mengatur napasnya sedikit kesulitan melihat siapa yang datang.

Ia menegakkan tubuhnya begitu tahu siapa yang datang.

Tatapan keduanya bertemu.

Hingga kini Leo berhadapan dengan Wonwoo.

"Ada perlu apa?"

Wonwoo tertawa, "Lo emang brengsek ya?"

Leo menaikkan salah satu alisnya, "Maksud lo apa?"

Wonwoo maju selangkah lebih dekat, "Kalo lo bosen sama Voleta, jangan jalan sama cewek lain."

Leo membalas tatapan Wonwoo, "Kenapa bawa-bawa pacar gue?"

"Pacar? Oh, masih lo anggap pacar ternyata. Setelah lo jalan dan dipeluk sama cewek lain, gue kira Voleta bukan pacar lo lagi."

Leo menarik kerah seragam Wonwoo hingga tubuh keduanya semakin dekat.

"Gue nggak pernah ada urusan sama lo. Jangan pernah ikut campur urusan gue, dan Voleta."

Bugh!

Leo terhuyung ke belakang seiring kepalan tangan Wonwoo mendarat di rahangnya.

"Itu untuk lo yang udah nyakitin Voleta."

Bugh!

Wonwoo kembali mendaratkan bogem mentah ke wajah Leo yang kini sudah tersungkur di bawah kendali Wonwoo.

"Dan ini untuk bajingan yang ternyata jauh lebih bajingan ketimbang gue."

Bugh!

"Dan ini untuk penyesalan gue yang udah lepasin Voleta yang malah masuk ke pelukan cowok bajingan kayak lo!"

Darah menetes dari sudut bibir Leo yang sepertinya sudah robek dan juga pelipis kirinya yang ikut luka.

Bugh!

Leo kini melayangkan bogemnya ke Wonwoo hingga pria itu balik tersungkur.

"Itu untuk lo yang terlalu ikut campur sama urusan orang lain."

Leo menyeka darah di sudut bibirnya.

"Gue bakal ambil dia lagi."

Ucapan Wonwoo yang diiringi tawa mengejek membuat Leo kembali menghampirinya dan kembali menghajarnya.

"Brengsek!" Maki Leo disela bogemannya menghantam wajah Wonwoo.

"Berhenti!"

Sebuah teriakan melengking membuat Leo menahan tangannya untuk memukuli Wonwoo.

Dengan napas tersengal, Voleta berdiri tegak di depan pria-pria tersebut.

Voleta menarik lengan Leo untuk bangun dari atas tubuh Wonwoo karena sejak tadi ia menduduki perut Wonwoo sambil menghajarnya.

Voleta menatap wajah Leo dan Wonwoo bergantian. Sama-sama hancur.

Wonwoo kini duduk menatap Voleta dan Leo, lalu tertawa, "Dan lo masih juga ngebelain cowok brengsek kayak dia, Vo?"

Voleta hendak menampar Wonwoo bersamaan dengan bogeman Leo yang kembali diarahkan ke Wonwoo, namun malah mengenai Voleta hingga gadis itu kini tersungkur dengan kepala yang membentur lapangan basket.

"Ah!"

Leo hendak meraih gadisnya namun kalah cepat dengan Wonwoo yang lebih dekat dengannya.

Kedua pria itu panik melihat darah dari dahi Voleta.

"Vo!" Wonwoo menepuk-nepuk pipi Voleta yang masih berusaha membuka matanya.

Leo hanya diam. Ia ingin sekali menarik gadisnya lepas dari Wonwoo. Tapi tubuhnya benar-benar kaku.

"Voleta!!"

Bobby berlari mengambil alih Voleta yang ada di dalam teritorial Wonwoo.

"Vo!" Bobby tak membiarkan Wonwoo ataupun Leo menyentuh sahabatnya yang terlihat mengenaskan itu.

"Lo berdua itu goblok ya? Nggak tahu lagi gue sumpah deh. Tolol!"

Bobby memaki-maki sambil mengangkat tubuh Voleta dan membawanya keluar dari sana.

Leo dan Wonwoo hendak mengikuti Bobby namun langsung menghentikan langkahnya.

"Kelarin urusan lo berdua dulu. Jangan seret Voleta lebih jauh sama masalah lo berdua."

"Lo berdua sama-sama nyakitin dia, gue nggak bakal biarin dia jauh lebih sakit untuk sekarang."

Bobby menatap Leo, "Gue kecewa sama elo. Urus aja urusan elo sama anak baru itu, baru lo boleh nemuin Voleta."

Bobby kembali menggendong Voleta keluar dari sana.

Leo benar-benar merasa terpojok sekarang.

Ditambah Wonwoo yang menyeringai sambil menepuk bahunya, "Jung Leo dan Jung Eunji."

Leo menatap kepergian Wonwoo dengan tatapan tajam.

Kedua matanya terpejam hingga bayangan Voleta yang selalu tersenyum untuknya membuat dadanya terasa sesak begitu terlintas wajah Eunji, gadis yang meninggalkannya dulu. Jauh sebelum Voleta datang di hidupnya.

Wonwoo menepuk pundak Leo dan pergi.