Kesalahan indah yang dibuat oleh cowok itu adalah; mengantar Vany sampai ke sekolah, dan membuat dirinya serta Vany menjadi bahan gosip terpanas hari ini.Dan, mengapa Jo menganggapnya indah? Tentu saja, karna hal ini akan membuat Fares serta Euis mencari keduanya, dan akan membicarakan perihal kejadian tersebut.
Dan seperti yang Jo sudah duga, cowok sialan itu menghampirinya dengan 2 temannya yang lain saat diparkiran.
Jo yang sendirian tentu saja tidak bisa mundur ataupun lari. Dan ya ..., dalam kamusnya, tidak ada kata mundur atau pun lari dalam menghadapi cowok berengsek macam Fares.
"Gue denger, lo ngebonceng cewek gue, ya?" tanya Fares dengan senyum kecutnya. "Berani banget, lo."
Jo mengangkat alisnya, bersiap memainkan peran. "Cewek lo? Siapa? Vany?" tanyanya dengan sengaja, membuat rahang cowok dihadapannya mengeras, dan membuat Jo tertawa. "Gue pikir, cewek lo itu Euis, ya? Soalnya, kemarin gue denger langsung obrolan kalian, kalo kalian mau putusin pacar kalian demi pacaran sama pacar orang lain."
Rahang Fares mengeras, ia menatap Jo dengan mata marahnya. "Lo pikir, gue serius sama cewek kampungan itu?! Hah?!" bentaknya, tidak mau berlama-lama untuk berbasa-basi, "Lo pikir, gue sudi ngegantiin Vany demi dia?! Heh!!" serunya, maju mendekati Jo dan mencengkram kerah kemejanya. "Gue kasih tau ya! Vany sama Euis itu bagaikan bumi dan langit! Tujuan gue godain dia itu cuma mau bikin lo sakit hati!!"
Jo tersenyum kecut, dan menepis dengan kasar tangan Fares dari kerah kemejanya. Ia maju selangkah, menatap Fares tepat dimanik mata dengan tajam. "Lo denger ya!! Gue, Stevan Jonathan gak akan pernah sakit hati karna diselingkuhin sama perek sialan itu!! Gue bukan cowok drama yang bakal nangis kejer kalo digituin cewek. Dan lo ...," jeda, Jo mendekatkan wajahnya ditelinga Fares, dan berbisik, "Adalah cowok drama. Dan gue punya pemikiran sama kayak lo. Yaitu ..., ngerebut Vany dari lo."
Rahang Fares mengeras, bersamaan dengan Jo yang menjauhkan wajahnya dari telinga Fares. Jo tersenyum sinis, membuat Fares tidak tahan, dan membogem Jo tepat dirahangnya.
Jo tersungkur. Ia menatap Fares, dan membalas pukulan Fares padanya.
Dan ..., terjadilah. Tiga lawan satu, siapa yang kira-kira menang?
♬ ♬ ♬
"Apa bener berita yang beredar itu?"
Pertanyaan itu meluncur saja dari cewek yang berada dihadapan Vany saat ini. Setelah tadi Jo berpamitan pada Vany untuk pulang setelah selesai bimbingan, Vany saat ini berada didalam kelas bersama Euis yang tiba-tiba saja datang saat Vany menyampirkan tasnya dipundak.
Vany sudah menduga kalau ia pasti akan didatangi oleh pacar Jo yang satu ini. Vany mendengus, menatap Euis dengan mata malasnya. Jangan salahkan Vany! Cewek itu hanya tidak suka dengan penampilan Euis yang menipu. Pasalnya, mana ada cewek baik-baik yang ingin menyelingkuhi pacarnya? Walaupun Vany sangat ingin pergi dari sisi Fares, tapi Vany tidak berniat untuk berselingkuh dan membuka pintu untuk pacar orang lain.
"Vany, jawab pertanyaan aku!"
Vany memutar kedua bola matanya, jengah. "Yaudah sih, elo juga maen sama cowok gue, kan?"
"Enggak. Aku gak ngapa-ngapain sama pacar kamu."
"Jangan bohong! Gue denger sama kuping gue sendiri! Eh, enggak sendiri sih," jeda, Vany menyeringai. "Gue denger sama cowok lo."
Euis terlihat tercekat. Dia mulai gugup, dan menatap Vany dengan mata nyalang. "Ma-maksud kamu apaan, sih?"
Melihat kegugupan pacar Jo itu, Vany menyeringai. "Lo tau? Gue gak pernah punya rasa sayang sama Fares."
Euis mengerutkan alisnya karna pembahasan yang tiba-tiba berganti. "Hah?"
"Iya," kata Vany sambil mengangguk sekali. "Gue gak pernah ada rasa sama Fares selama ini."
Mendengar lanjutan perkataan Vany itu, Euis mengerutkan alis karna masih saja tidak mengerti. "Trus, kalo gitu, kamu pacaran sama Fares buat apa?"
Vany mengedikan bahu sekali. "Bukan urusan lo! Dan, lo tau apa?"
"Apa?"
"Fares itu cinta mati sama gue. Dan lo, sebagai PHO, gak ada artinya buat Fares barang sepercik pun. Karna Fares ..., gak akan pernah ngelepasin gue, begitu pun sebaliknya. Dan ..., gue peringatin sama lo, jaga diri! Perasaan orang bisa aja berubah seiring berjalannya waktu. Bisa aja, cowok bajingan kayak Fares bisa suka sama lo."
Euis terdiam. Matanya terpaku pada wajah Vany yang menyeringai sinis.
Vany kemudian tertawa sinis, dan berlalu meninggalkan Euis yang masih saja terdiam.
Vany tahu apa yang dipikirkan cewek itu. Mungkin saja Euis sedang mempertimbangkan kedekatan dirinya dengan Fares, dan rasa bersalahnya karna telah mengkhianati cowok macam Jo.
Ah, tapi, Vany tahu apa yang dipikirkan Jo saat ini. Cowok itu, pasti membenci Euis dan tidak ingin menemui cewek itu lagi. Maka dari itu Euis menghampirinya karna mengira Jo selingkuh dengan cewek se-sempurna Vany.
KAMU SEDANG MEMBACA
JoVan [BADASS #2] [PROSES PENERBITAN]
Short Story[Badass Series] #9 dalam short story, 28 April "Lo bisa gak sih, gak nyusain idup sempurna gue?" "Kagak." "Ngeselin." "Gue denger loh, cantik." "Lo denger gue ngomong 'ngeselin', tapi gak denger gue ngomong 'selesein'." "Denger, kok," kata Jo yang m...