Sebelumnya makasih banget ternyata banyak yang doain Dara. Karna itu sebagai ucapan terimakasih Dara up date untuk part ini, juga sebagai permintaan maaf Dara karna gak sempet bales semua komen yang masuk dan juga untuk 1 sampai 2 bulan ke depan mungkin Dara akan hiatus sementara. Doain proyek Dara cepet selesai biar bisa cepet up date ya...
Selamat membaca.
Setelah kembali ke Jakarta dan selama satu minggu di rawat di rumah sakit keadaan Al telah sembuh total. Bahkan hari ini dia telah di ijinkan untuk kembali beraktifitas seperti biasa. Tapi karna masih sedikit malas mengendarai mobilnya sendiri, terpaksa hari ini Varrel menjadi sopir untuknya.
Al baru melangkah beberapa langkah memasuki kampus saat teman-teman dan para fansnya menyerbu ke arahnya. Menanyakan bagai mana keadaanya. Saat itulah Al melihat Yuki yang berjalan dengan cuek tanpa mengalihkan pandangnnya dari depan untuk menatap ke arahnya. Keramaian dan kebisingan yang menyerbu Al seolah tak ada artinya sama sekali untuk gadis itu. Bahkan mungkin Yuki tak pernah menganggap ke beradaan mereka.
Al bukan stalker. Bukan, tentu saja bukan!! Stalker hanyalah pekerjaan bagi orang-orang yang gak punya kerjaan. Tapi apa yang di lakukannya beberapa hari ini, tepatnya satu minggu ini. Benar-benar tidak bisa di jelasin dengan nalar, karna buktinya saat ini dia sedang berada di dalam mobil mengamati seseorang yang sedang melayani pembeli.
Selama satu minggu ini Al selalu mengamati Yuki. Dari pagi sampai malam. Bahkan dia rela bangun lebih dulu dari pada ayam jantan yang berkokok setiap pagi. Walau sangat kecewa tapi apa yang di katakan Aldo tempo hari memang benar. Yuki adalah gadis yang sangat sederhana.
Setiap pagi Yuki akan pergi ke pasar, lalu mengantarkan adiknya sekolah sebelum dia sendiri pergi ke kampus. Saat di kampuspun dia jarang pergi ke kantin dan lebih banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan. Yuki hanya mempunya seorang teman wanita bernama Audi. Tapi tak jarang kak Marcel juga selalu ikut bergabung dengan dua gadis itu. Dan tak jarang juga Billy sahabatnya ikutan nimbrung di sana. Pada merekalah Yuki baru mau menunjukan tawa dan senyumnya, dan itu membuat Al semakin penasaran. Membuat Al selalu ingin melihat tawa dan senyum itu dari dekat.
Setelah dari kampus, Yuki akan langsung menuju tempat kerja part timenya di salah satu restoran hingga pukul 10 malam. Sepulang kerja gadis itupun akan langsung pulang ke rumahnya. Walau tak jarang Aldo akan menjemputnya untuk menghabiskan waktu berdua. Dan merekapun hanya akan pergi ke trek atau mengobrol di jembatan dekat gang rumah Yuki, bukan hotel atau diskotik seperti yang selalu Al bayangkan. Jika saat libur kerja, Aldo akan mengajak Yuki ke restoran atau kafe-kafe elit di jakarta.
Karna masih belum puas Al pernah menunggu Yuki hingga pukul 3 dini hari. Al berharap di tengah malam Yuki akan menyelinap keluar dengan baju sexy dan pergi ke klub malam atau hotel untuk merayu laki-laki hidung belang. Tapi ternyata itu hanya sia-sia. Yuki benar-benar gadis sederhana yang polos. Bahkan dia seperti gadis kuper tampa mau mengikuti tren seperti gadis pada kebanyakan. Penampilan sederhana dengan sikap sederhana yang selalu di tampilkan tanpa di buat-buat.
"Hahhh..." Al menghela nafas. Di liriknya jaket dan syal yang telah terlipat rapi di kursi samping kemudinya, jaket dan syal milik Yuki. Lalu dia melihat jam di tangannya yang telah menunjukan pukul 11 lebih 10 menit. Pantas saja Aldo telah mengantarkan Yuki pulang ke rumahnya. Setelah Aldo meninggalkan rumah Yuki, Alpun mulai melajukan mobilnya mengakhiri pengintaiannya terhadap Yuki hari ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
LINTASAN
RomantikaYuki tidak mengerti arti kecepatan hingga dia bertemu dengan Aliando. Orang yang membawanya melintasi semua hal menjadi lebih indah. Tapi bisakah keduanya mencapai garis finis bersama? Al yang menganggap bahwa semua wanita itu menyebalkan. Tapi dia...