Part 18

1K 246 55
                                    

Yuki sedikit melebarkan matanya saat mendapati Aldo telah berdiri di depan restauran. Senyum lebar pria itu benar-benar seperti obat stamina yang bisa menghilangkan lelah seketika.

"Kenapa kamu udah ada di sini?" tanya Yuki pada akhirnya.

"Apa itu ucapan seorang kekasih yang sudah tidak bertemu satu minggu?" Aldo bertampang kesal.

Yuki tersenyum. "Aku hanya terkejut kamu sudah ada di sini"

"Kalo begitu beri kekasihmu ini pelukan dan ciuman selamat datang"

"Dasar mesum..." ujar Yuki sembari melewati Aldo untuk segera masuk ke dalam mobil Aldo. Dia benar-benar ingin segera menyembunyikan wajah merahnya.

Aldo tersenyum simpul dan berbalik mengikuti Yuki untuk segera masuk ke dalam mobilnya.



Keduanya berhenti di puncak saat pertama kali Aldo menyatakan cinta pada Yuki.

Aldo memeluk tubuh Yuki dari belakang sembari melihat pemandangan indah di bawah mereka. Saat angin bertiup sedikit kencang Aldo pun mengencangkan pelukannya.

"Apa kamu benar-benar merindukanku?" bisik Aldo di telinga Yuki. Yuki mengangguk.

"Tapi sedari tadi kamu bahkan tidak mau melihat wajahku" Aldo seolah merajuk.

Sesaat Yuki masih terdiam tidak mengangguk ataupun menggelang. Hingga gadis itu melepaskan pelukan Aldo dan berbalik menghadap pria tampan di depannya. keduanya saling bertatapan beberapa saat sebelum Yuki mengalungkan tangannya di leher Aldo dan berjinjit sedikit untuk mendekatkan wajahnya pada Aldo. Yuki menempelkan bibirnya di bibir Aldo sekilas. Saat akan menarik wajahnya kembali, Aldo dengan cepat menekan kepalan Yuki dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya langsung melingkar di pinggang Yuki agar tubuh gadis itu semakin merapat padanya. Yuki sempat terkejut mendapati apa yang Aldo lakukan hingga lumatan di bibirnya membuatnya mau tak mau ikut menikmati apa yang Aldo lakukan. Bahkan tanpa sadar entah sejak kapan Yuki telah membuka mulutnya untuk membiarkan Aldo bermain-main di sana.




"Anak Mama emang cakep ya..." ucap seorang wanita setengah baya sembari membenarkan kerah baju Aldo.

"Apa sih Ma... gak usah lebay deh" kesal Aldo.

Gimana gak kesal kalo tiba-tiba saja sang ibu masuk ke kamarnya dan menyuruhnya berganti pakaian dengan jas resmi untuk ikut ke acara pesta yang di adakan oleh salah satu pengusaha ternama sebagai perwakilan sang ayah yang sekarang masih nangkring di Amerika. Padahal malam ini dia ada jadwal buat balapan.

Bukannya tersinggung sang ibu malah tersenyum. "Coba kalo tiap hari Mama bisa lihat kamu kayak gini. Mama pasti bakal jadi Mama paling bahagia di dunia"

"Jadi selama ini Mama gak bahagia?"

"Gimana mau bahagia kalo anaknya aja tiap hari kerjanya ngebut-ngebutan di jalan"

"Gak usah mulai deh Ma..."

"Dasar ni anak..." gemas sang ibu yang menjewer sekilas Aldo hingga pemuda itu sedikit meringis.

Setelah keluar dari mobil, keduanya segera masuk ke dalam gedung tempat pesta. Yang ternyata telah banyak di hadiri oleh berbagai undangan dari kalangan kelas atas. Dari pejabat sampai pembisnia bahkan beberapa artis juga nampak hadir.

Aldo yang telah berpisah dengan ibunya memilih untuk berjalan ke pojok ruangan untuk menghindari tante-tante genit yang sedari tadi memuji ke tampanannya sembari menawarkan anak-anak gadis mereka untuk bisa bersanding dengannya. Tanpa mereka tahu jika sang pangeran sudahlah punya seorang putri cantik di sampingnya.

LINTASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang